Pengaruh Pemberian DEAE DEXTRAN dan Pengaturan Suhu Inkubasi Terhadap Replikasi Virus Avian Influenza pada Telur Ayam Berembrio

Authors

Vol. 17 No. 3 (2015): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA UNAIR
December 1, 2015

Downloads

Abstrak

 

Kemampuan replikasi virus Avian Influenza (AI) di telur ayam berembrio (TAB) tidak stabil.  Titer virus yang dihasilkan rendah dan sangat bervariasi antar tiap TAB.  Suhu inkubasi yang optimal bervariasi untuk masing masing virus AI berkisar 350C- 370C. Di-ethyl amino ethyl Dextran (DEAE Dextran) bersifat polikationik sehingga bisa meningkatkan adesi antara virus dan sel embrio.  Penelitian ini menggunakan suhu 350C dan suhu 370C serta konsentrasi DEAE Dextran 25 dan 50 mikrogram.  Peningkatan replikasi virus diketahui dengan Uji Haemagglutinasi (HA) dan Egg Infectious Dose 50. Hasil uji HA yang dibutuhkan adalah Prosentase titer HA ≥ 128 HAU. Hasil penelitian dengan analisa Chi-square didapatkan hasil bahwa virus A/chicken/Subang29/clade 2.1.3/Pusvetma 2012 ada hubungan  prosentase titer HA ≥128, pada suhu inkubasi 370C dan antara tanpa pemberian Dextran  dan dengan pem-berian DEAE Dextran 25 dan 50 mikrogram. Sedangkan virus A/Chicken/Sukoharjo/clade 2.3.2/Pusvetma 2012 menunjukkan adanya hubungan besarnya  prosentase titer HA ≥ 128 HAU dengan suhu inkubasi 350C dan pemberian Dextran 25 dan 50 mikrogram. Perbedaan kemampuan replikasi kedua virus tersebut dipengaruhi oleh perbedaan susunan asam amino pada Haemagglutinin yang ditunjukkan dengan homologi antara keduanya adalah 87,8%-88.1%. DEAE

Dextran berpengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan replikasi virus Avian Influenza HPAI A/chicken/Subang29/clade 2.1.3/Pusvetma 2012 dan A/ Chicken /Sukoharjo/clade 2.3.2/Pusvetma 2012 pada suhu inkubasi yang berbeda

 

Keyword: Avian Influenza, DEAE Dextran, Suhu Inkubasi