Studi Komparasi Subjek Vasektomi dan Non Vasektomi Terhadap Kadar Endorphin dan Libido

Authors

  • Palupi Sesotyorini
    sesotyorinipalupi@gmail.com
    Magister Ilmu Kesehatan Reproduksi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga
Vol. 20 No. 2 (2018): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA UNAIR
August 1, 2018

Downloads

Abstrak

 

Masih banyak keraguan untuk mengikuti vasektomi di Indonesia. Penelitian efek vasektomi terhadap kadar endorphin dan kepuasan seksual menunjukkan hasil yang kontradiktif. β endorphin yang diproduksi baik ditingkat pusat maupun ditingkat perifer, ikut berperan dalam  steroidogenesis dan dalam modulasi kegiatan seksual. Namun perbedaan antara kadar endorphin sebagai salah satu parameter kepuasan seksual pada laki-laki vasektomi dan non vasektomi di Indonesia belum jelas. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan efek vasektomi dan non-vasektomi terhadap kadar endorphin, dan kepuasan seksual di Blitar, Indonesia. Desain penelitian menggunakan observasional analitik retrospektif kohort. Partisipan sebanyak 41 orang per kelompok (vasektomi dan non-vasektomi). Kelompok vasektomi adalah partisipan yang telah dilakukan vasektomi ≥2 tahun. Serum partisipan diambil untuk diukur kadar endorphin secara ELISA. Kepuasan seksual diukur dengan Hypoactive Sexual Desire Disorder (HSDD) Screener untuk menilai libido. Hasil menunjukkan bahwa kadar endorphin, dan libido menunjukkan perbedaan tidak bermakna antara kelompok vasektomi dan non-vasektomi (p= 0.829; p=1,0). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak didapatkan perbedaan kadar endorphin dan libido antara partisipan yang telah vasektomi 2 tahun dengan patisipan yang tidak vasektomi. Hal tersebut dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi laki-laki memilih vasektomi dalam berkontrasepsi serta dapat dijadikan salah satu dasar penentuan kebijakan.

 

Kata kunci  Vasektomi, endorphin, libido.