Analisis Propoksur LD50 Terhadap Pertumbuhan Larva Lalat Sarcophaga sp. dengan Kromatografi Gas-Spektometri Massa

Authors

Vol. 20 No. 2 (2018): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA UNAIR
August 1, 2018

Downloads

Abstrak

 

Kasus kematian keracunan pestisida banyak dijumpai di Indonesia maupun dunia. Jenis pestisida yang banyak dijumpai adalah golongan karbamat, salah satunya propoksur. Propoksur merupakan zat yang mudah menguap. Penelitian ini bertujuan menganalisis kadar propoksur pada sampel larva lalat Sarcophaga sp. dan mengidentifikasi pengaruhnya terhadap pertumbuhan larva lalat. Dosis propoksur menggunakan dosis LD50 dengan volume 100 mg/kgBB. Media tumbuh yang digunakan adalah tikus putih galur wistar. Pengamatan dilakukan pada empat variable stadium larva yakni instar II, instar III, pupa dan dewasa. Setiap stadium dilakukan replikasi sebanyak lima kali. Larva dikoleksi lalu diukur panjang dan beratnya setiap hari hingga mencapai stadium dewasa, selanjutnya larva lalat diekstraksi dengan metode cair-cair. Hasil estraksi sampel diinjeksikan ke KG-SM sebanyak 1 µl. KG-SM diatur dengan parameter suhu inlet 250oC, injeksi splitless. Gas pembawa Helium berkecepatan 1,2 ml/menit. Hasil validasi metode didapatkan nilai regresi 0,9984, nilai akurasi 100,4-107%, nilai presisi 3,023%. Hasil profil kadar propoksur menunjukkan penurunan pada tiga stadium awal dan meningkat pada stadium dewasa. Untuk hasil distribusi menunjukkan pertumbuhan panjang larva kelompok perlakuan cenderung lebih panjang, pertumbuhan berat larva kelompok kontrol cenderung lebih besar dibanding kelompok perlakuan. Analisis data dengan ANOVA satu arah ada pengaruh yang signifikan kadar propoksur terutama pada stadium dewasa dan analisis T-test sampel independen pertumbuhan larva menunjukkan adanya perbedaan yang siginifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Penelitian ini menunjukkan penggunaan metode KG-SM dapat digunakan dalam penentuan penyebab kematian akibat keracunan pestisida propoksur. Untuk kedepannya dapat dikembangkan untuk meneliti racun jenis lain pada kasus kematian keracunan yang belum diketahui penyebabnya.

 

 

Kata kunci: forensik entomologi, larva, lalat, pasca merta, kromatografi gas-spektrometri massa.