Ekspresi mRNA Interleukin-10 (IL-10) dalam Kaitannya dengan Patogenesis Malaria Berat Pada Mencit Strain BALB/C yang Diinfeksi Plasmodium yoelli 17XL

Authors

Vol. 20 No. 3 (2018): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA UNAIR
December 1, 2018

Downloads

Abstrak

Patogenesis malaria berat masih belum diketahui menyeluruh. Episode malaria berat dapat disebabkan oleh dua keadaan, produksi tinggi pada fase awal IL-10 dan atau kurangnya produksi IL-10 pada fase transisi. Peran IL-10 pada malaria masih belum jelas diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ekspresi IL-10 dalam kaitannya dengan patogenesis malaria berat pada mencit strain BALB/c yang diinfeksi P. yoelii 17XL.

Penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan "post test only control group design” dilakukan, dan menggunakan 24 mencit strain BALB/c, betina, usia 7-8 minggu, yang dibagi menjadi 4 kelompok. Mencit BALB/c diinfeksi secara intraperitoneal dengan 1x105 P. yoelii 17XL, dan dikorbankan pada hari ke-3 dan ke-6 pasca infeksi. Parasitemia dan kadar hemoglobin diperiksa setiap hari. Jaringan limpa diambil untuk isolasi RNA. Ekspresi mRNA IL-10, TNFα, dan IFNγ dianalisis dengan RT-PCR.

Mencit BALB/c dinfeksi dengan 1x105 P. yoelii 17XL menunjukan infeksi letal, yang ditandai dengan peningkatan parasitemia sejalan dengan penurunan kadar hemoglobin, terjadi setelah hari ke-3 pasca infeksi. Ekspresi mRNA IL-10, begitu pula dengan TNFα dan IFNγ pada hari ke-3 paska infeksi menunjukan peningkatan dibandingkan pada kontrol dan hari ke-6 paska infeksi.

Tidak adanya ekspresi IL-10 pada H6, menunjukkan kemungkinan adanya kegagalan regulator mengontrol malaria berat pada infeksi P. yoelii 17XL pada mencit BALB/c.

 

 

Kata kunci” mRNA IL-10, RT-PCR, patogenesis malaria berat, mencit BALB/c yang diinfeksi P. yoelii 17XL