IDENTIFIKASI DNA DARI SWAB EARPHONE DENGAN TEKNIK STR (SHORT TANDEM REPEAT) UNTUK KEPENTINGAN FORENSIK
Downloads
Pemeriksaan DNA dalam dunia forensik dapat menggunakan cairan tubuh antara lain
yaitu saliva, darah, sperma, semen, dan urine. Selain cairan tubuh, dapat juga menggunakan
jaringan otot, gigi, dan tulang. Analisis DNA selain berasal dari tubuh manusia itu sendiri, dapat
juga berasal dari benda – benda yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang
digunakan sebagai bahan pembanding. Contoh benda yang dapat digunakan sebagai barang
bukti antara lain pakaian bekas dipakai, sprei, bahkan earphone. Dari benda – benda tersebut
dapat diisolasi sel dan dianalisis DNA untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut (Andarini,
2011). Sejauh ini pemeriksaan swab DNA yang berasal dari earphone dengan menggunakan
teknik STR belum banyak dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
DNA yang berasal dari swab earphone dengan metode STR dan perlakuan perbedaan waktu
swab earphone. Lokus yang diperiksa pada penelitian ini D18S51 dan D21S11, karena lokus –
lokus tersebut memiliki daya deskriminasi besar pada populasi di Indonesia (Untoro, et al.,
2009). Adanya perbedaan waktu swab earphone menyebabkan penurunan kadar DNA dan
kemurniannya. Sedangkan untuk hasil elektroforesis, lokus D18S51 bagus untuk analisis DNA
dari swab earphone, sedangkan lokus D21S11 kurang cocok karena hasil yang didapat pita
DNAnya sangat tipis, hal ini disebabkan karena beberapa faktor salah satunya lokus D21S11
sudah terdegradasi.
Kata kunci : DNA, earphone, STR, lokus, D18S51, D21S11
Alonso, A. 2012. DNA Electrophoresis Protocols For Forensic Genetics. Spain: Humana Press.
Alten, S. F. 2011. Cengage Advantage Books : Audio Basics 1st Edition. England: Wadsworth Publishing.
Andarini, M. 2011. Serologi Forensik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Butler, J. M. 2015. Advanced Topics In Forensic DNA Typing: Interpretation. San Diego, USA: Academic Press, Elsevier.
Butler, J. M. & Hill, C. R. 2012. Biology and Genetics of New Autosomal STR Loci Useful for Forensic DNA Analysis. Forensic Science Review, Vol: 24, No. 1.
Butler, J. M., Shen, Y., Bruce, R., and Mc. Cord. 2003. The Development of Reduced Size STR Amplicons As Tools for Analysis of Degraded DNA. Journal Forensic Science, Vol. 48 No. 5, pp: 1054 – 1064.
Dinces, E. A. 2012. Cerumen. http:// androsma.5gbfree.com /contents/mobipreview.htm?12/33/12823?source=related_link. Diakses: 11 September 2015, Pukul 19.45 WIB.
Frumkin, D., Wasserstrom, A., Budowle, B., Davidson, A., 2011. DNA Methylation-based Forensic Tissue Identification. Forensic Science International: Genetics. Vol. 5 : 517 – 524.
Kusumadewi, A., Kusuma, S. E., dan Yudianto, A. 2012. Analisis DNA Jaringan Lunak Manusia yang Terpapar Formalin dalam Interval Waktu 1 Bulan Selama 6 Bulan pada Lokus D13S317 dengan Metode STR-PCR. Jurnal Biosains Unair Vol. 14, No.2.
Mills, J. H., Khariwala, S. S., Weber, P. C. 2006. Anatomy And Physiology Of Hearing ; Head & Neck Surgery Otolaryngology 4th Ed Vol.2. Philadelphia: J. B. Lippincot Co.
Neto, B. A. D. and Lapis, A. A. M. 2009. Recent Developments in the Chemistry of Deoxyribonucleic Acid (DNA) Intercalators: Principles, Design, Synthesis, Applications and Trends. Journal of Molecules. Vol. 14: 1725 – 1746; doi : 10.3390/molecules14051725.
Notosoehardjo, I dan Pudjiwitomo, K. 2009. Stabilitas DNA Post Mortem, Majalah Ilmu Kedokteran Forensik, Vol. VII No. 1. Surabaya. Hal: 31 – 37.
Robinson1, R. 2003. Genetics Volume IV. New York, USA: Mac Millan Science Library. Pp: 12, 68 – 71.
Suryo. 2004. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pp: 57 – 66, 73 – 75.
Sutarno. 2010. Sintesis Protein. Surakarta: UNS Press.
Tortora, G. J., and Derrickson, B. 2009. Introduction to The Human Body: The Essentials of Anatomy and Physiology. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Untoro, E., Atmadja, D. S., Pu, C. W., Wu, F. C. 2009. Allele Frequency Of CODIS 13 In Indonesia Population. Legal Medicine 11: S203 – 205.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright of this journal belongs to the Editorial Board and Journal Manager with the author's knowledge, while the moral right of the publication belong to the author.
- The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Share Alike (CC BY-SA).
- Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement