Manajemen Risiko Bencana Hidroklimatologi untuk Ketahanan Kota di Semarang
Downloads
Abstrak
Kota menghadapi semakin banyak kesulitan dan tantangan global abad ke-21. Dari efek perubahan iklim, pertumbuhan populasi migran, infrastruktur yang tidak memadai, serangan dunia maya dan pandemic. Selain tekanan kronis dari masalah yang ada, ketika bencana terjadi, daerah perkotaan yang terletak dipesisir dan populasinya juga lebih rentan terhadap guncangan yang menyebabkan peningkatan kerentanan, ketidakpastian, dan dampak ganda risiko kota. Kekhawatiran kota Semarang yang paling mendesak adalah tentang air, dalam RTRW 2011-2031, Kota Semarang yang merupakan daerah rawan bencana seperti daerah rawan rob, banjir, longsor dan rentan terhadap gerakan tanah. Masalah sosial juga mulai meningkat di kota karena meningkatnya tekanan ekologis. Dalam beberapa tahun terakhir, dampak dari banjir berlipat ganda karena naiknya permukaan laut, erosi pantai, dan penurunan muka tanah. Transformasi fisik yang cepat menimbulkan banyak tantangan termasuk urbanisasi dan penyebaran yang cepat dan tekanan regional yang kompleks. Dengan Menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus. Kenyataan pahit diatas perlu adanya kajian manajemen risiko bencana untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini merupakan kumpulan strategi aksi kota mengelola risiko dari dampak perubahan iklim. penjabaran rencana aksi tersebut berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan kota. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa manajemen risiko yang dilakukan Kota Semarang sudah mengarah pada mitigasi dan upaya mereduksi risiko bencana hidroklimatologi meskipun upaya-upaya lainya harus tetap dioptimalkan.
Agrawal, N. (2018). Natural Disasters and Risk Management in Canada. In International Perspectives on Natural Disasters: Occurrence, Mitigation, and Consequences.
Akbar, I., Poerbo, H. W., & Soedarsono, W. K. (2019). Adaptive Urban Design Principles for Land Subsidence and Sea Level Rise in Coastal Area of Tambak Lorok, Semarang. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. https://doi.org/10.1088/1755-1315/273/1/012005
Akter, S. (2019). Big data and disaster management: a systematic review and agenda for future research. Annals of Operations Research, 283((1-2)), 939-959.
Anonim. (2007). UU no. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Pemerintah Republik Indonesia.
Bappeda Kota Semarang. (2011). Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-2031. Bappeda Kota Semarang.
Bauer, S. (2014). United Nations Environment Programme. In Essential Concepts of Global Environmental Governance. https://doi.org/10.4324/9780203553565
BNPB. (2018). Indeks Risiko Bencana Indonesia. BNPB.
Data Kejadian Bencana Kota Semarang tahun 2012-2020. (2020). BPBD Kota Semarang. http://bpbd.semarangkota.go.id/pages/data-bencana
Hijioka, Y., Erda, L., Pereira, J. J., Corlett, R. T., Cui, X., Insarov, G. E., Lasco, R. D., Lindgren, E., & Surjan, A. (2014). 2014: Asia. Climate Change 2014: Impacts, Adaptation, and Vulnerability. Part B: Regional Aspects. Contribution of Working Group II to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change.
IOM. (2020). World Migration Report 2020. In International Organisation for Migration.
Lal, R., Delgado, J. A., Groffman, P. M., Millar, N., Dell, C., & Rotz, A. (2011). Management to mitigate and adapt to climate change. In Journal of Soil and Water Conservation. https://doi.org/10.2489/jswc.66.4.276
Narieswari, L., Sitorus, S. R. P., Hardjomidjojo, H., & Putri, E. I. K. (2019). Multi-dimensions urban resilience index for sustainable city. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. https://doi.org/10.1088/1755-1315/399/1/012020
Roberts, I., & Yano, N. (2010). As Ranks of "Environmental Refugees” Swell Worldwide, Calls Grow for Better Definition, Recognition, Support. In United Nations University.
Rockefeller Foundation. (2015). 100 Resilient Cities. 100 Resilient Cities.
Wilson, M. J., & Arvanitakis, J. (2013). The Resilience Complex. M/C Journal. https://doi.org/10.5204/mcj.741
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright of this journal belongs to the Editorial Board and Journal Manager with the author's knowledge, while the moral right of the publication belong to the author.
- The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Share Alike (CC BY-SA).
- Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement