Radioterapi Kanker Cervix Dengan Linear Accelerator (LINAC)

kanker serviks LINAC fisikawan medis

Authors

  • Winarno Winarno
    winarno@fst.unair.ac.id
    Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Vol. 23 No. 2 (2021): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA UNAIR
December 10, 2021

Downloads

Kanker serviks merupakan salah satu kanker mematikan yang sering terjadi di Indonesia. Pada tahun 2019, Kementerian Kesehatan mencatat kanker serviks menempati peringkat kedua untuk jenis kanker yang paling banyak ditemui setelah kanker payudara. Setiap tahunnya, ada sekitar 40.000 kasus baru kanker serviks yang terdeteksi pada perempuan Indonesia. Upaya dalam menyembuhkannya melalui radioterapi dengan radiasi pengion yang untuk mematikan sel kanker. Sumber yang digunakan adalah sinar X atau foton. Salah satu jenis pesawat radioterapi eksternal adalah Akselerator Linear (Linac). Dalam melakukan kalibrasi alat – alat radioterapi khususnya LINAC dan dalam melakukan treatment planning system (TPS) pada kanker memerlukan seorang fisikawan medis. Observasi dilakukan dengan tahapan orientasi, observasi langsung, hingga konsultasi dan diskusi. Peran fisikawan medis meliputi perencanaan TPS, simulasi pada kanker pasien, pembuatan blok untuk melindungi organ sehat, perhitungan dosis serta melakukan penyinaran. Pentingnya peran seorang fisikawan medis dalam proses radioterapi untuk mengobati kanker serviks.

Most read articles by the same author(s)