Potensi +Dalethyne Terhadap Epitelisasi Luka pada Kulit Tikus yang Diinfeksi Bakteri MRSA

Authors

  • William Sayogo
    sayogowilliam@gmail.com
    Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga
Vol. 19 No. 1 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA UNAIR
April 6, 2017

Downloads

Abstrak

Proses penyembuhan luka merupakan bagian regenerasi jaringan kulit untuk memperbaiki kerusakan. Proses ini akan terhambat dengan adanya infeksi bakteri, terutama bakteri MRSA (Methicillin resistant Staphylococcus aureus) yang resisten terhadap antibiotik dan mampu membentuk lapisan biofilm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek topikal +dalethyne terhadap epitelisasi pada proses penyembuhan luka terinfeksi MRSA di kulit tikus wistar. Tiga puluh enam ekor tikus Wistar, berumur 3 bulan, dibagi dalam 6 kelompok, kontrol negatif (didekapitasi hari keempat dan hari keenam), kontrol positif (didekapitasi hari keempat dan keenam), perlakuan (didekapitasi hari keempat dan hari keenam). Perlukaan pada kulit punggung dengan cara diinsisi menggunakan pisau sepanjang 2 cm dan kedalaman sampai subkutan. Luka pada kontrol positif diinfeksikan MRSA, kelompok perlakuan diinfeksikan MRSA dan diaplikasikan +dalethyne. Setelah didekapitasi masing-masing kelompok pada hari ke-4 dan ke-6, jaringan kulit difiksasi dan dibuat preparat dan diberi pewarnaan Hemaktosilin Eosin. Panjang epitel diukur menggunakan Optilab yang dipasang pada mikroskop cahaya. Data panjang epitel dianalisis dengan membandingkan jumlah rerata dan SD. Panjang epitel pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kontrol positif {(0,46±0,19)vs(0,21±0,16);(0,63±0,76)vs(0,42±0,301), sedang dibandingkan dengan kontrol negatif tidak jauh berbeda pada hari ke-4 dan ke-6 setelah perlukaan. Kesimpulan aplikasi topikal +dalethyne mempercepat epitelisasi pada proses penyembuhan luka kulit tikus yang terinfeksi MRSA.

Kata kunci: Penyembuhan luka, infeksi MRSA, +dalethyne, epitelisasi