Evaluasi Pemberian Crude Protein Zoothamnium penaei Terhadap Laju Pertumbuhan, Respon Imun dan Kelulushidupan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Di Tambak
Downloads
Abstrak
Kendala utama dalam budidaya udang vaname adalah munculnya serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian hingga 100% setelah 2 sampai 3 hari setelah infeksi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisi respon imun, laju pertumbuhan spesifik dan kelulushidupan udang vaname (Litopenaeus vannamei). Metode penelitian adalah eksperimental untuk mengetahui pengaruh penggunaan pakan dan ditambahkan crude protein Zoothamnium penaei pada udang vaname. Sampel yang digunakan adalah udang vaname sebanyak 10.000 ekor stadia juvenil. Pakan yang digunakan adalah pakan komersial yang ditambahkan crude protein Zoothamnium penaei dengan dosis 150 µl/ekor, yang diberikan sebanyak 7 kali berselang tiap 7 hari sejak umur 1 hari sampai udang umur 56 hari budidaya.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan respons imun (peningkatan THC dan DHC) akibat pemberian pakan yang ditambahkan crude protein Zoothamnium penaei. Total Haemosit (THC) tertinggi terjadi pada udang yang diberi pakan dan ditambahkan crude protein yaitu 56,58 x 106 sel/ml, dan terendah pada udang yang tidak diberi crude protein yaitu 23,57 x 106 sel/ml. Differential Haemocyte Count (DHC) tertinggi juga terjadi pada udang yang diberi pakan dan ditambahkan crude protein, yaitu 26,57% umur 60 hari dan terendah 14,99% pada udang tidak diberi crude protein umur 90 hari. Laju pertumbuhan spesifik tertinggi juga terjadi pada udang dengan pakan dan ditambahkan crude protein Zoothamnium penaei tertinggi yaitu 53,46% dan terendah 16,15% pada udang umur 90 hari. Kelulushidupan udang tertinggi terjadi pada udang dengan pakan dan ditambahkan crude protein Zoothamnium penaei umur 90 hari dengan kecenderungan lebih tinggi dari pada yang tidak diberi crude protein yaitu 72% dan 21%.
Penambahan crude protein Zoothamnium penaei pada pakan komersial sebagai bahan imunostimulan dapat meningkatkan respon imun, pertumbuhan spesifik dan kelulushidupan udang vaname umur 30, 60 dan 90 hari di tambak, sehingga dapat dikembangkan sebagai bahan imunostimulan.
Kata kunci: Zoothamnium penaei, crude protein, udang vaname
DAFTAR PUSTAKA
Adiwidjaya, D., Supito dan I. Sumantri, 2008. Penerapan Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Semi Intensif pada Lokasi Tambak Salinitas Tinggi. Media Budidaya Air Payau Perekayasaan (7) : hal 54-72.
Aiken, D. 1990. Shrimp Farming in Equator. World Aquaculture 21 : 48-55.
Ajiboye, E.A., Adedayo, M.R., Akintunde, J.K., Odaibo, A. 2012. Single Cell Protein : As Nutrition Enhancer. Advance in Applied Science Research. 2(5) : 396-409.
Anderson D.P. and Siwicki. 1995. Basic Haematology and Serology for Fish Health Programs. In Disease in Asian Aquaculture II. M. Shariff, J.R. Arthur, R.P. Subangsinghe 9Eds) Fish Health Section Asian Fisheries Society: 185-202.
Boyd, C.E. and Clay, J.W. 2002. Evaluation of Belize Aquaculture LTD, A Superintensive Shrimp Aquaculture System. Report prepared Under The World Bank, NACA and FAO Consorsium, Work in Progress for Public Discussion. Publised by The Consorsium.17p.
Briggs, M., Smith, S.F., Subasinghe, R., Phillips, M. 2004. Introduction and Movement of Penaeus vnnamei and Penaeus stylirostris in Asia and The Pacific. RAP Publication 2004/10.
Blaxhall, P. And K. Daisley. 1993. Some Blood Parameters of The Rainbow Trout I. The Kamloops Variety. J. Fish. Biol. 5: 1-8.
Chamratchakool P. 1996. Health Management in Shrimp Ponds, Health Research Institute, Bangkok, Thailand: 50-53.
Departemen Kelautan dan Perikanan. 2003. Jenis Penyakit Udang pada Budidaya Air Payau. Artikel 02/09/04. Mina Diklat BPPP Belawan Medan.
Departemen Kelautan dan Perikanan. 2005. Revitalisasi Budidaya Udang di Indonesia. Makalah disampaikan pada Pertemuan Teknis Petambak Udang se Jawa Timur, Surabaya 13 Februari 2005.
Foster C.A, Sharpie T.G and Hawkins W.E. 1998. Fine Structure og the Peritrichous Ectocomensal Zoothamnium sp, with Emphasis on Mode of Attachment to Penaeid Shrimp, Cool Fish University Washington, Seattle, W.A, 98195, USA, Fish Dis.: 1(4) : 321-335.
Gillet, J. 2008. Global Study of Shrimp Fisheries. Fisheries Technical Paper Food Agricultural Organization 475. Pp.107.
Gustrifandi, H. 2013. Prevalensi Zoothamnium penaei, Respon Imun dan Kelulushidupan pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Tambak yang Diimunisasi dengan Protein Membran Imunogenik Zoothamnium penaei. Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Airlangga.
Gunarto, Mansyur, A. dan Muliani. 2009. Aplikasi dosis fermentasi probiotik berbeda pada budidayaUdang vaname (Litopenaeus vannamei) pola intensif. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros, Sulawesi Selatan.
Harijanto. 2012. Kemampuan Proteksi Imunostimulan dari Protein Membran Imunogenik Zoothamnium penaei Terhadap Zoothamniosis pada Udang Vanname (Litopenaeus vannamei), Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Airlangga.
Heptarina, Deisi, dkk. 2010. Pengaruh Pemberian Pakan dengan Kadar Protein Berbeda Terhadap Pertumbuhan Yuwana Udang Putih Litopenaeus vannamei. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Bogor : Institute Pertanian Bogor.
Herawati, Vivi Endar. 2005. Mengembangkan Program Kuliah Mata Kuliah Manajemen Pemberian Pakan Ikan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Semarang : Universitas Diponegoro.
Itabashi T, Terasaki T and Asai H. 2004. Novel Nuclear and Cytoplasmic Proteins Detected by Anti-Zoothamnium arbuscula(Protozoa) Spasmin 1 Antibody In Mammalian Cells Are Dependent on The Cell Cycle, Biochem J.,136 (5) : 651-657.
Itami, T. 1994. Body Defense System of Penaeid Shrimp, Seminar on Fish Physiology and Prevention of Epizootics, Department of Aquaculture and Biology, Shimmonoseki University of Fisheries, Japan, 7 : 59-65.
Itami T., Kondo M. And Takahasi Y. 1996. Enchancement of Disease Resistance of Kuruma Prawn, Penaeus japonicus After Oral Administration of Peptidoglucan, National Fisheries University, Japan, 7: 59-65.
Johanson M.W. and Soderhall K. 1989. Celluler Immunity in Crustacean and the Pro System, Parasitology Today, 5 (6) : 171-176.
Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2013. Materi Penyuluhan Budidaya Udang Vanname (Litopenaeus vannamei). Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan.
Kwang, L.C. 1996. Immune Enhancer in the Control of Diseases in Aquaculture. Encap Technology Pte. Ltd. 14, Besut Street, Jurong Town, Singapore : 99-128.
Lightner. 1996. A Handbook of Shrimp Pathology and Diagnostic Procedures for Diseases of Cultured Penaeid Shrimp. World Aquaculture Society, Baton Rouge, Louisiana, USA.
Mahasri G. 1999. Perkembangan Jumlah Ciliata Patogen pada Udang Windu pada Padat Tebar dan Aerasi yang Berbeda, Media Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, 15 : 4.
Mahasri G. 2004. Efektivitas Ikan Bandeng sebagai Filter Biologi Menekan Zoothamniosis pada Budidaya Udang Windu Secara Intensif. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Review Tentang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknology Perikanan, tanggal 30 Nopember 2004 di Semarang.
Mahasri G. 2007. Hubungan Kadar Oksigen Terlarut dengan Kejadian Zoothamniosis di Daerah Pertambakan Pantai Utara Jawa Timur. Karya Ilmiah Perikanan : 1:1.
Mahasri G. 2007. Protein Membran Imunogenik Zoothamnium penaei Sebagai Bahan Pengembangan Imunostimulan pada Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) Terhadap Zoothamniosis. Disertasi. Universitas Airlangga.
Mahasri G. 2013. Buku Ajar Manajemen Kualitas Air Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Global Persada. Surabaya.
Manoppo, H. 2011. Peningkatan Respons Imun Non-Spesifik, Resistensi, Dan Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Melalui Pemberian Pakan Nukleotida. Departemen Budidaya Perairan, FPIK, Institut Pertanian Bogor.
Martin, G.G. and L.B. Graves. 1990. Fine Structure and Classification in Shrimp Haemocytes. J. Morfol, 85 : 339-348.
Nash, G.L., Anutara and W. Boonsirm. 1993. Rapid Diagnosis of Yellowhead Diseases in Black Tiger Shrimp Culture Research Centre. AHHRI NEWSLETTER, July 1993. Charoen Phokphand Feedmil Co. Ltd, Smuth Sakorn, Thailand. 87 pp.
Nuhman. 2009. Pengaruh Prosentase Pemberian Pakan Terhadap Kelangsungan Hidup dan Laju Pertumbuhan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vo. 1 No. 2. Surabaya : Universitas Hangtuah.
Owens L. and O'Neill A. 1997. Use of Clinical Cell Flow Cytometry for Differential Count of Prawn (Penaeus monodon) Haemocytes, Diseases of Aquatic Organisms, 31 : 147-153.
Pangkey, Henneke. 2011. Peranan Protein Untuk Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Warta Iptek, 37.pp.58-65. ISSN 0854-0667.
Raa, J. 2000. The Use of Immunostimulant in Fish and Shellfish Feeds, In : LE. Cruz Suarez, D. Richie-Marie, M. Tapia-Salazar, M.A. Olver-Novoa, R. Civera-Cerecedo, (Eds), Avences en Nutricion Acuicola, Merid, Yucatan, Ico : 47-54.
Ridlo, A. dan Pramesti, R. 2009. Aplikasi Ekstrak Rumput LautSebagai Agen Imunostimulan Sistem PertahananNon Spesifik Pada Udang (Litopennaeus vannamei). Penelitian DIKTI. Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanUniversitas Diponegoro, Semarang.
Roitt, I., Brostoff, J. And Male, D. 1998. Immunology 4th Ed. Barcelona, Spain, Mosby, Times Mirror International Publisher Limited.
Sindermann, C.J. 1997. Ciliata Infestation, Trans. Am. Microse.Soc. 98 (1) : 136-138.
Smith V.J., Brown J.H. and Hauton C. 2003. Immunostimulation in Crustaceans : does it Really Protect Againts Infection?, Fish and Shellfish Immunology, 15 : 71-90.
Soderhall, K. 1998. Role of the Prophenolokxidase Activating System in Invertebrates Immunity, Current Opinion in Immunology, 10 : 23-28.
Subaidah Siti, dkk. 2010. Perbaikan Nutrisi Induk Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) dengan Kombinasi Pakan Segar dan Pakan Buatan.
Sukarman dan Lili Sholichah. 2011. Status Mineral dalam Pakan Ikan dan Udang. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Depok : Balai Riset Budidaya Ikan Hias.
Sumawidjaja, K. 1991. Penyakit Benih Udang Windu (Penaeus monodon Fabricus), Makalah Seminar Hasil-hasil Penelitian, Institut Pertanian Bogor, 7 April.
Supamattaya, K., J. Kasornchandra and S. Boonyaratpalin. 1994. Comparative Study of Simple Methods for the Diagnosis of Yellow Head Diseases in the Black Tiger Shrimp (Penaeus monodon Fab.). Asean Shrimp News, 1st Quarter 1994. Thailand : 43-45.
Suprayudi, M.A., Indrastuti, L. dan Setiawati, M. 2006. Pengaruh Penambahan Bahan-bahan Imunostimulan dalam Formulasi Pakan Buatan Terhadap Respon Imunitas dan Pertumbuhan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis). Jurnal Akuakultur Indonesia, 5(1) : 77-86.
Suryaberata. 2004. Imunologi Dasar, 4st ed. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Unversitas Indonesia, Jakarta.
Suwono, Hidayat Suryanto dan Markus Mangampa. 2010. Pengaruh Lama Waktu Pemeliharaan Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Vaname pada Sistem Pertokolan. Sulawesi Selatan.
Taslihan, A. 1991. Jenis Penyakit yang Menyerang Udang Windu, Makalah disampaikan pada Workshop Penetapan Hama dan Penyakit Ikan Karantina, Bogor 10-12 September, 7-17.
Tizard I.R. 1988. Pengantar Imunologi Veteriner (Terjemahan). Airlangga University Press, Surabaya.
Tonguthai, K. 1991. Diseases of the Freshwater Prawn, Machrobrachium rosenbergii, AAHRI Newsletter Article, Vol 4 No. 2, Bangkok, Thailand.
Van de Braak, K. 2000. Haemocytic Defence in Black Tiger Shrimp (Penaeusmonodon), Disertation, Van Wareningen Universiteit, Germany.
Widodo, P. Dan Diyan. 2011. Aplikasi Probiotik, Prebiotik dan Sinbiotik Melalui Pakan pada Udang Vanname Litopenaeus vannamei yang Diinfeksi oleh Bakteri Vibrio harveyii, Fakultas Perikanan dan Kelautan, IPB.
Wyban, J.A. and Sweeney, J.N. 1991. Intensive Shrimp Production Technology. Hawai : The Oceanic Institute.
World Wildlife Fund Indonesia. 2014. Budidaya Udang Vannamei Tambak Semi Intensif dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Jakarta Selatan
Xiaozhong Hu and Weibo Song. 2000. Description of Zoothamnium chlamydis sp. (Protozoa : Ciliophora : Peritrichida), an Ectocommenseal Peritrichous Ciliate from Cultured Scallop in North China, Laboratory of Protozoology, KLM, Ocean, Qingdao, University of Qingdao, Republic of China.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The copyright of this journal belongs to the Editorial Board and Journal Manager with the author's knowledge, while the moral right of the publication belong to the author.
- The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Share Alike (CC BY-SA).
- Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement