https://e-journal.unair.ac.id/JFK/issue/feedJurnal Farmasi Komunitas2025-10-14T15:56:00+07:00Arie Sulistyarini, S.Si., M.Pharm., Apt.arie-s@ff.unair.ac.idOpen Journal Systems<p><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2355-5912">ISSN International Centre</a> | <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1393563303">ISSN: 2355-5912 (Online)</a></p> <p>Jurnal Farmasi Komunitas (JFK) e-ISSN: 2355-5912 is a peer-reviewed and open access biannually (May and November) that published by Department of Pharmacy Practice, Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga. The aim of JFK is to publish exciting, empirical research, recent science development, and high-quality science that addresses fundamental questions in pharmacy practice. JFK accepts manuscripts written in full Indonesian & English. We process submitted original script related of scope to pharmacy practice and not being published by other publishers. JFK accepts scientific article, including research results. The scope of this journal includes, but is not limited to the research results of:<br />1. Social and Administrative Pharmacy<br />2. Clinical Pharmacy<br />3. Community Pharmacy.</p>https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/53203Pengetahuan dan Praktik Masyarakat Surabaya Timur dalam Pengelolaan Antibiotik2024-01-18T20:50:18+07:00Abdulloh Ibnu Nur Al Maduryabdullohibnuna@gmail.comAlif Fahmi Rizaldyalif.fahmi.rizaldy-2021@ff.unair.ac.idAde Aulia Rahma Putri Wahyudiade.aulia.rahma-2021@ff.unair.ac.idChika Putri Maharanichika.putri.maharani-2021@ff.unair.ac.idClarinna MahardhikaClarinna.mahardhika-2021@ff.unair.ac.idErpram Afwan Pratamaerpram.afwan.pratama-2021@ff.unair.ac.idGhiffari Rasyida Aditiyas Warsanghiffari.rasyida.adityas-2021@ff.unair.ac.idGracesela Butar Butargracesela.butar.butar-2021@ff.unair.ac.idKhalifah Yulianakhalifah.yuliana-2021@ff.unair.ac.idNaura Syafiqa Atthaliyahnaura.syafiqa.atthaliyah-2021@ff.unair.ac.idArie Sulistyariniarie-s@ff.unair.ac.id<p>Penggunaan antibiotik yang tidak rasional seperti pembelian antibiotik tanpa indikasi dapat menimbulkan resistensi bakteri. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengetahuan dan praktik masyarakat Surabaya Timur dalam mengelola antibiotik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dan pengambilan data secara <em>cross-sectional </em>dengan menggunakan kuesioner. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara <em>accidental sampling</em>. Kriteria inklusi responden dari penelitian ini yaitu berumur minimal 18 tahun, pernah menggunakan antibiotik, dan bersedia menjadi responden. Jumlah responden yang berpartisipasi sebanyak 136 orang, dengan median (IQR) skor pengetahuan adalah 7,00. Persentase responden memiliki pengetahuan tentang pengelolaan antibiotik berkategori 'kurang'; 'cukup'; dan 'baik' berturut-turut adalah 42,6%; 46,3%; 11,0%. Sedangkan persentase responden berkategori praktik 'kurang'; 'cukup'; dan 'baik' berturut-turut adalah 17,6%; 69,9%; 12,5%. Skor pengetahuan berhubungan signifikan dengan jenis kelamin (p=0,029). Skor praktik berhubungan secara signifikan dengan jenis kelamin (p=0,032) dan tingkat pendidikan (p=0,010). Secara signifikan skor pengetahuan berkorelasi dengan skor praktik (p=0,000) di mana semakin tinggi skor pengetahuan maka semakin tinggi juga skor praktik. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden telah memiliki pengetahuan dan praktik pengelolaan antibiotik berkategori cukup namun hanya sedikit dari mereka yang berada pada kriteria baik. Oleh karena itu, kegiatan edukasi terkait praktik pengelolaan antibiotik pada masyarakat Surabaya Timur perlu dilakukan untuk memperbaiki pengetahuan dan praktik ini.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/50056Analisis Biaya Angka Kesakitan pada Pasien Tuberkulosis Rawat Inap dari Perspektif Pemberi Layanan Kesehatan2023-11-16T14:48:04+07:00Arifina Fahamsyaarifina.fahamsya@gmail.comLailiana Garna Nurhidayatilailianagarna@gmail.comChiara Dhintachiaradhintavann@gmail.com<p>Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang mematikan di dunia. Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi <em>Mycobacterium tuberculosis.</em> Kasus tuberkulosis pada tahun 2022 yaitu 824.000 dan angka kematian 93.000 per tahun. Penyakit tuberkosis yang disebabkan oleh terapi pengobatan jangka panjang dan merupakan penyakit yang masuk dalam kode ICD-10 biaya jaminan kesehatan nasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui biaya sakit akibat akibat tuberkulosis menurut <em>healthcare perspective</em> dan untuk mengetahui variabel-variabel yang berhubungan dengan biaya sakit tuberkulosis di RSUD dr. Soeselo Slawi pada tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan observasional dengan desain penelitian <em>cross sectional</em> pada 82 data pasien, Metode analisis deksriptif untuk mengetahui estimasi biaya dan metode statistic untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi total biaya sakit pasien tuberkulosis. Berdasarkan penelitian menunjukkan biaya pelayanan merupakan komponen biaya yang paling tinggi dibandingkan komponen biaya lainnya. Rata-rata biaya pemeriksaan penunjang sebesar Rp. 753.827,00; biaya pelayanan sebesar Rp. 2.133.809,00; dan biaya farmasi sebesar Rp. 1.873.449,00. Rata-rata biaya sakit pasien tuberkulosis dari <em>healthcare perspect</em>ive sebesar Rp. 4.761.085,00. Komponen biaya sakit terbesar adalah biaya pelayanan. Variabel yang signifikan (p˂ 0.05<em>)</em> berhubungan dengan besarnya total biaya kesakitan adalah kelas perawatan, <em>length of stay</em>, biaya pemeriksaan penunjang, biaya pelayanan, dan biaya farmasi.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/45866Analisis Pengelolaan Obat pada Tahap Seleksi, Pengadaan dan Distribusi di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 20212024-11-15T14:59:14+07:00Juan Erlangga25195688a@mhs.setiabudi.ac.idTri Wijayanti25195688a@mhs.setiabudi.ac.idGanet Eko Pramukantoro25195688a@mhs.setiabudi.ac.id<p>Siklus manajemen obat mencakup empat tahap yaitu: 1) <em>selection</em> (seleksi), 2) <em>procureme</em>nt (pengadaan), 3) <em>distribution </em>(distribusi), dan 4) <em>use</em> (penggunaan). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tahap seleksi, pengadaan dan distribusi di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2021 agar manajemen pengelolaan obat yang dikelola tidak hanya efektif dan efisien, tetapi juga tepat dan baik yang berkelanjutan sesuai standar Kemenkes RI. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif non eksperimental dan analisis data deskriptif dengan indikator Kemenkes RI dan JICA 2010. Data dikumpulkan secara retrospektif berupa data sekunder. Pengambilan berupa data rekap laporan persediaan obat, data pengadaan obat, data obat <em>Expired date</em> dan data Lembar Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) tahun 2021. Pengelolaan obat berdasarkan indikator Kemenkes RI dan JICA ialah kesesuaian item obat yang tersedia dengan DOEN sebesar 78%; ketepatan perencanaan obat sebesar 466%; ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan sebesar 90%; pengadaan obat generik sebesar 95%; persentase dan nilai obat kedaluwarsa sebesar 15,3%; persentase dan nilai obat rusak sebesar 0%; ketepatan distribusi obat sebesar 88,2%; tingkat ketersediaan obat sebesar 100%; dan rata-rata waktu kekosongan obat sebesar 0%. Kesimpulan penelitian ini adalah pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2021 pada tahap seleksi dan perencanaan menggunakan metode konsumsi. Tahap pengadaan menggunakan cara e-katalog dan katalog dengan menggunakan metode <em>e-purchasing</em>, sedangkan obat yang tidak ada di katalog dapat dipesan langsung ke PBF dan dengan cara <em>Tender</em>. sedangkan tahap distribusi menggunakan metode <em>bottom-up</em>. Pengelolaan obat pada tahap seleksi di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Surakarta belum sesuai standar, sedangkan pengelolaan obat pada tahap pengadaan dan distribusi telah sesuai standar berdasarkan indikator pengelolaan obat Kemenkes RI dan JICA 2010.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/55205Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dismenore, Pengetahuan dan Tindakan untuk Mengatasi Dismenore pada Mahasiswi Universitas Airlangga2024-04-20T14:25:23+07:00Dewi Mustikoningrumdewi.mustikoningrum-2020@ff.unair.ac.idAlnike Kristinalnike.kristin-2020@ff.unair.ac.idYuliana Rachmawatiyuliana.rachmawati-2020@ff.unair.ac.idGazza Ayu Eka Prabowogazza.ayu.eka-2020@ff.unair.ac.idRahmania Nabillah Putrirahmania.nabillah.putri-2020@ff.unair.ac.idAmelia Amanda Putriamelia.amanda.putri-2020@ff.unair.ac.idAriska Dwi Ramadhaniariska.dwi.ramadhani-2020@ff.unair.ac.idRayya Afifah Ikhsanirayya.afifah.ikhsani-2020@ff.unair.ac.idNajmi Kinantinajmi.kinanti-2020@ff.unair.ac.idZolfa Safitrizolfa.safitri-2020@ff.unair.ac.idMutiara Putri Pramestimutiara.putri.pramesti-2020@ff.unair.ac.idGusti Noorrizka Veronika Achmadgusti-n-v-a@ff.unair.ac.id<p>Dismenore merupakan suatu fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram, dan sakit punggung sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa faktor yang mempengaruhi dismenore yaitu usia menarke, ekonomi, lama menstruasi, riwayat keluarga, <em>junk food</em>, pengetahuan terkait dismenore, konsumsi kopi, status merokok, frekuensi olahraga, dan tingkat stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dismenore, tingkat pengetahuan dismenore, dan penanganan dismenore mahasiswi Universitas Airlangga. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif yang didasarkan pada analisis numerikal untuk mengukur hubungan antar variabel yang terjadi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik <em>accidental sampling</em>. Responden adalah 111 mahasiswi Universitas Airlangga yang sedang menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara faktor yang diteliti dengan kejadian dismenore pada mahasiswi Universitas Airlangga (p>0,05). Pengetahuan mahasiswi Universitas Airlangga tentang dismenore sudah cukup baik (92% dapat menjawab >5 pertanyaan dengan tepat; n=102), namun terdapat pengetahuan responden yang masih kurang terkait dismenore, yaitu mengenai jamu kunyit asam yang dapat digunakan untuk membantu meringankan nyeri dismenore. Sebagian besar mahasiswi (68,5%, n=76) mengatasi dismenore dengan mengompres bagian perut bawah dengan air hangat (48,6%, n=37). Hanya sebagian kecil mahasiswi yang melakukan terapi farmakologi (17,1%, n=13) dimana sebagian besarnya menggunakan parasetamol.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/52739Analisis Hubungan Pengetahuan dengan Praktik Penggunaan Pil KB di Kelurahan Pacar Keling Surabaya2024-11-06T16:36:19+07:00Fany Zumrotul Faizahfanyzumrotulfaizah@gmail.comJennifer Angeline Sugiartojennifer.angeline.sugiarto-2021@ff.unair.ac.idDela Dalfadela.dalfa-2021@ff.unair.ac.idBahira Aisyah Awahitabahira.aisyah.awahita-2021@ff.unair.ac.idAnjar Fatmawatianjar.fatmawati-2021@ff.unair.ac.idEvan Gabriel Nababanevan.gabriel.nababan-2021@ff.unair.ac.idSabrina Aulia Azzahrosabrina.aulia.azzahro-2021@ff.unair.ac.idApta Amalia Hamdriapta.amalia.hamdri-2021@ff.unair.ac.idMuhammad Zhafir Ar Rayyanmuhammad.zhafir.arrayyan-2021@ff.unair.ac.idEka Putri Hayuningtyaseka.putri.hayuningtyas-2021@ff.unair.ac.idBilqis Rif'atus Sabilabilqis.rifatus.sabila-2021@ff.unair.ac.idAnindya Nadine Lesmanaanindya.nadine.lesmana-2021@ff.unair.ac.id I Nyoman Wijayai-nyoman-w@ff.unair.ac.id<p>Indonesia menduduki peringkat keempat penduduk terbanyak di dunia sehingga diperlukan penekanan laju pertumbuhan penduduk dengan penggunaan kontrasepsi. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait penggunaan kontrasepsi menyebabkan peningkatan kegagalan pil KB dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan praktik penggunaan pil KB. Jenis penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan waktu pengambilan data secara <em>cross sectional</em>. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pacar Keling Surabaya terhadap 120 responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu rumah tangga yang sedang menggunakan pil KB dan berumur 20-50 tahun. Teknik pengambilan sampel secara <em>accidental sampling. </em>Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan wawancara yang dianalisis dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia 31-40 (43,3%), tingkat pendidikan SMA/sederajat (76,7%), pekerjaan ibu rumah tangga (76,7%), dan jenis pil KB paling banyak digunakan Microgynon (57,5%). Selain itu, sebanyak 92,5% tingkat pengetahuan dan 55,0% tingkat praktik penggunaan pil KB responden tergolong kategori sedang. Hasil uji spearman menunjukkan nilai p sebesar 0,001 (p < 0,05), menandakan adanya hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dan praktik penggunaan pil KB di Kelurahan Pacar Keling Surabaya. Dengan demikian diperlukan peningkatan program edukasi mengenai kontrasepsi pil KB khususnya faktor penyebab kegagalan metode tersebut serta pengkajian lebih lanjut terkait akses terhadap pelayanan KB dan dukungan sosial untuk mendukung keberhasilan program KB.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/48196Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Penggunaan Immunomodulator Herbal pada Pandemi COVID- 19 di Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo2023-08-20T16:18:35+07:00Andri Priyoheriantonafizaaufaandini@gmail.comErna Fitrianyernafitriany9@gmail.comZuanta Pangestutinafizaaufaandini@gmail.comSupomoernafitriany9@gmail.com<p>Penggunaan immunomodulator untuk tetap menjaga daya tahan tubuh adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah luasnya penyebaran kasus COVID-19. Penggunaan immunomodulator herbal berhubungan erat dengan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo terhadap penggunaan immunomodulator herbal pada masa pandemic COVID-19. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sampel yang diambil memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 86 orang dengan teknik <em>purposive </em> sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat di Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Responden dengan pengetahuan tergolong baik sebesar 12,8%, cukup sebesar 51,2%, dan kurang baik sebesar 36,0%. Sikap masyarakat termasuk berkategori baik sebesar 37,2% dan kurang sebesar 27,9%. Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa pengetahuan, sikap dan penggunaan immuniherbal sudah cukup baik. Meskipun demikian, perlunya peningkatan edukasi guna memperkuat konsistensi antara pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terhadap penggunaan imunomodulator herbal dalam upaya menjaga daya tahan tubuh selama pandemi.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/63392Pengetahuan Masyarakat Mengenai Demam Berdarah dan Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Upaya Pencegahan2024-10-01T16:39:34+07:00Erika Rahmaningtyaserika.rahmaningtyas-2021@ff.unair.ac.idTarissa Salma Ayu Laishandatarissa.salma.ayu-2021@ff.unair.ac.idEdbert Rafael Tjandraedbertrafael1@gmail.comNaila Rahardiannailarahardian@gmail.comFidelia Septa Elsandifidelia.septa.elsandi-2021@ff.unair.ac.idPuteri Aisyahputeriaisyahh23@gmail.comChristofer Ardin Purnomochristofer.ardin.purnomo-2021@ff.unair.ac.idSyahna Kumala Martizasyahna.kumala.martiza-2021@ff.unair.ac.idMade Putriradhika Prabandarimade.putriradhika.prabandari-2021@ff.unair.ac.idNilam Amanatus Sholihahnilam.amanatus.olihah-2021@ff.unair.ac.idAzel Maulidzan Athallahazel.maulidzan.athallah-2021@ff.unair.ac.idJihan Amira Istiqomahjihan.amira.istiqomah-2021@ff.uanir.ac.idAna Yudaana-y@ff.unair.ac.id<p>Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. DBD termasuk salah satu ancaman kesehatan global karena peningkatan kasus DBD yang signifikan di seluruh dunia. Dalam mengurangi angka kasus DBD di Indonesia, perlu dilakukan upaya pencegahan. Salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan bahan alam, seperti serai, sirih, dan lavender sebagai tanaman pengusir nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terkait DBD serta pemanfaatan bahan alam sebagai upaya pencegahan DBD. Metode penelitian yang digunakan merupakan analitik observasional, dengan rancangan <em>cross-sectional</em>. Teknik sampling menggunakan <em>accidental sampling </em>dan pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 76,40% responden memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai DBD dan 84,64% responden memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai pemanfaatan bahan alam. Namun, terdapat beberapa responden yang salah pada pernyataan terkait tempat hinggap nyamuk DBD dan penggunaan daun sirih sebagai insektisida. Berdasarkan hasil uji normalitas, distribusi data yang diperoleh tidak normal sehingga dilakukan uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara kedua variabel yaitu pengetahuan masyarakat tentang demam berdarah dan pemanfaatan bahan alam sebagai upaya pencegahan. Pada hasil uji korelasi Spearman didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,833, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan masyarakat mengenai DBD dan pemanfaatan bahan alam sebagai upaya penanganan DBD. Dengan demikian, perlu dilakukan edukasi dan peningkatan upaya promotif kepada masyarakat mengenai DBD dan pemanfaatan bahan alam sebagai upaya pencegahan DBD.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/52593Tingkat Pengetahuan dan Pengalaman Orang Tua di Surabaya Timur tentang Penyakit Atopik Dermatitis pada Anak2025-08-15T14:49:54+07:00Ambarsari Woronegororakaambar223@gmail.comAqila Aqhnia Fayza Gerriandigerriandiaqila@gmail.comDinda Elyana Al-Faizahdindaelyana240802@gmail.comDio Aden Anrizkidio.aden12@gmail.comMichelle Angelina Sugiantomichelleangelinas.01@gmail.comMuhammad Rosyid Ridhomasoci12@gmail.comMutiara Nabilamutiara.26XIA4@gmail.comToti Cahyaningsih12a1.toticahyaningsih.gcr@gmail.comTrisya Nadita Takiyatrisyanadita@gmail.comYayan Shanty Ratna Pratiwiyayyayanshanty@gmail.comAnila Impian Sukorinianila-i-s@ff.unair.ac.id<p>Dermatitis Atopik (DA) merupakan penyakit kulit kronis yang sering ditemukan pada anak dan memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan pengalaman orang tua mengenai DA pada anak-anak di Surabaya<strong>. </strong>Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian <em>cross-sectional</em>. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah <em>non random sampling</em> dengan sampelnya adalah orang tua yang memiliki anak berusia 5-12 tahun. Karakteristik responden yang dianalisis meliputi usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan terakhir. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan data dianalisis secara deskriptif. Dari 100 responden, mayoritas adalah perempuan (85%) dan berusia 20-40 tahun (66%). Sebanyak 13 orang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, mayoritas sebanyak 53 orang (53%) memiliki tingkat pengetahuan yang sedang. Berdasarkan hasil penelitian, hanya 5 orang responden yang anaknya pernah mengalami DA. Dari sebagian besar responden yang mengalami DA, tidak semua memberikan penanganan dan perawatan kulit yang tepat. Mayoritas orang tua di Surabaya Timur memiliki pengetahuan dan pengalaman yang kurang memadai tentang DA pada anak. Upaya edukasi dan intervensi diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan orang tua dalam mencegah dan mengelola DA, sehingga dapat mengurangi risiko kekambuhan dan dampak negatif pada anak.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/52650Pengetahuan, Kesadaran, dan Perilaku Pengunjung Tempat Wisata di Surabaya Terkait Pemilihan serta Penggunaan Sunscreen dan Sun Protection2025-08-15T14:40:05+07:00Clarissa Arindie Provelliaclarissaprovellia@gmail.comAiman Zumaroh Ummi Robihahaiman.zumaroh.ummi-2021@ff.unair.ac.idMaria Carmelita Ayunda Ardiadnemaria.carmelita.ayunda-2021@ff.unair.ac.idLasmaria Sopaheluwakanlasmaria.sopaheluwakan-2021@ff.unair.ac.idYasmin Azzahrayasmin.azzahra-2021@ff.unair.ac.idFawwaz Syarifaturrohmahfawwaz.syarifaturrohmah-2021@ff.unair.ac.idFathimah Haurafathimah.haura-2021@ff.unair.ac.idYusilahyusilah-2021@ff.unair.ac.idRheyta Safira Maulidiarheyta.safira.maulidia-2021@ff.unair.ac.idRahmada Lovitarahmada.lovita-2021@ff.unair.ac.idKendra Anindya Gantari Putriken.anindya.gantari-2021@ff.unair.ac.idElida Zairinaelida-z@ff.unair.ac.id<p>Pola hidup sehat, yaitu menggunakan <em>sunscreen</em> dan <em>sun protection</em> perlu dilakukan untuk mengurangi resiko paparan sinar UV yang dapat memunculkan berbagai penyakit serius, seperti kanker kulit, penuaan dini, kerusakan mata, dan melasma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, kesadaran, dan perilaku pengunjung tempat wisata di Surabaya serta hubungan ketiga parameter tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian analitik, berupa <em>cross sectional</em> dan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik<em> accidental sampling</em>. Pengambilan data dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner (<em>self-administrated questionnaire</em>) yang sebelumnya telah divaliditas rupa. Sebanyak 110 pengunjung wisata di Surabaya dengan usia minimal 18 tahun berpartisipasi pada penelitian ini. Berdasarkan data demografi, sebagian besar responden adalah wanita, berusia 18-25 tahun, berdomisili di Jawa Timur, berstatus mahasiswa/pelajar, dan merupakan pengguna <em>sunscreen</em> dan <em>sun protection</em>. Hasil analisis data dengan uji <em>spearman correlation, </em>menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara skor pengetahuan dan skor kesadaran (p = 0,000; r = 0,347), skor pengetahuan dan skor perilaku (p= 0,000; r = 0,537), serta skor kesadaran dan skor perilaku (p = 0,000; r = 0,447). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan, kesadaran, dan perilaku yang baik. Dengan demikian, dapat dilakukan promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan perilaku masyarakat terkait penggunaan <em>sunscreen</em> dan <em>sun protection, </em>terutama pada variabel pengetahuan yang sebagian respondennya masih termasuk dalam kategori pengetahuan cukup dan kurang.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/53130Pengetahuan dan Tindakan Pengendara Sepeda Motor di Surabaya dalam Mengatasi Mata Kering (Dry Eyes)2025-05-18T20:34:48+07:00A. Hafidz Kurniawanhafidzok976@gmail.comSherly Suci Margarethasherly.suci.margaretha-2020@ff.unair.ac.idNuruz Zahrina Mursyidanuruz.zahrina.mursyida-2021@ff.unair.ac.idAufa Defrianandaaufa.defriananda-2021@ff.unair.ac.idMuhammad Mufid Ulil Aidimuhammad.mufid.ulil-2021@ff.unair.ac.idFithri Yuniasarifithri.yuniasari-2021@ff.unair.ac.idAngelina Margaretha Ardianiangelina.margaretha.ardiani-2021@ff.unair.ac.idShobikha Barirohshobikha.bariroh-2021@ff.unair.ac.idFaradisa Umahatifaradisa.umahati-2021@ff.unair.ac.idFebby Fani Shafirafebby.fani.afira-2021@ff.unair.ac.idKhoirunnisa Latansa Syakirohkhoirunnisa.latansa.syakiroh-2021@ff.unair.ac.idElida Zairinaelida-z@ff.unair.ac.id<p>Mata kering merupakan penyakit mata yang sering diabaikan oleh masyarakat. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya polusi udara dan udara panas. Salah satu populasi yang beresiko terpapar polusi udara dan udara panas adalah pengendara sepeda motor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan dan tindakan pengendara sepeda motor dalam mengatasi mata kering. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif cross sectional dengan pengambilan sampel dilakukan secara <em>convenience sampling</em>. Pengambilan data dilakukan dengan instrumen kuesioner (<em>self-administered questionnaire</em>) yang sebelumnya telah dilakukan validasi isi dan rupa. Pengambilan data dilakukan pada daerah sekitar Surabaya Utara meliputi daerah Kecamatan Bubutan, Sawahan, Simokerto, Pabean Cantikan, dan Kenjeran dengan kriteria inklusi berada pada usia 19 - 70 tahun dan berkendara sepeda motor di jalan minimal 90 menit perhari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 112 responden yang merupakan pengendara motor di daerah Surabaya Utara, 74,1 % (n=83) memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap mata kering dan sediaan yang digunakan untuk mata kering (73,2%; n=82). Namun pada variabel tindakan, sebanyak 89,3% (n=100) responden cenderung memiliki perilaku yang negatif dengan tidak mengikuti anjuran dalam mengatasi mata kering. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa meskipun mayoritas responden pada penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan yang tinggi namun tidak disertai dengan tindakan positif sesuai dengan anjuran yang seharusnya dalam mengatasi mata kering.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/52652Profil Penggunaan Obat Herbal di Kelurahan Mojo, Kota Surabaya2025-03-25T13:25:35+07:00Evelin Nicole Imaneveliniman@gmail.comVanessa Emas Permata Sarivanessa.emas.permata-2021@ff.unair.ac.idQanita Afrannajlaqanita.afrannajla-2021@ff.unair.ac.idNorine Nitya Ardiningrumnorine.nitya.ardiningrum-2021@ff.unair.ac.idAthayya Indy Nasywaathayya.indy.nasywa-2021@ff.unair.ac.idFarhan Hanang Ichsantofarhan.hanang.ichsanto-2021@ff.unair.ac.idDaniel Emmanuel Wijayadaniel.emmanuel.wijaya-2021@ff.unair.ac.idMadona Dwi Fitrianimadona.dwi.fitriani-2021@ff.unair.ac.idDiana Putri Lestaridiana.putri.lestari-2021@ff.unair.ac.idBrandonbrandon-2021@ff.unair.ac.idEinarel Yusufrizky Wibisonoeinarel.yusufrizky.wibisono-2021@ff.unair.ac.idI Nyoman Wijayai-nyoman-w@ff.unair.ac.id<p>Penggunaan obat herbal yang semakin meningkat di kalangan masyarakat mendorong dilakukannya penelitian mengenai profil penggunaan obat herbal di Kelurahan Mojo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan observasional. Teknik sampling yang digunakan adalah <em>accidental sampling</em>. Penelitian ini dilakukan dengan metode <em>cross-sectional</em> dengan pengambilan data melalui wawancara secara <em>door to door</em>. Responden pada penelitian ini adalah 113 warga Kelurahan Mojo yang menggunakan obat herbal, berusia diatas 18 tahun, dan menggunakan obat herbal selama minimal 21 hari. Hasil yang diperoleh berupa pengguna obat herbal mayoritas perempuan 73,0% dibanding laki-laki 23,0%; responden didominasi lansia awal 61,9%, diikuti dewasa akhir 22,1%, lansia akhir 13.3%, dan dewasa awal 2,7%. Jenis herbal yang digunakan yaitu tanaman herbal (64,6%), jamu (31,9%), OHT (2,7%), dan fitofarmaka (0,9%). Responden pengguna yang tidak sehat sejumlah 74,3% dan yang sehat sejumlah 25,7%. Penggunaannya bertujuan untuk kuratif (59,3%), promotif (22,1%) dan preventif (18,6%). Sumber informasi tentang obat herbal didapatkan responden dari masyarakat umum (92,0%), tenaga kesehatan (6,2%), dan literatur (1,8%). Obat herbal diperoleh dengan meracik sendiri (53,1%) sedangkan 8,0% melalui apotek. Penggunaan obat herbal didominasi oleh ramuan mandiri dengan hipertensi sebagai keluhan utama. Kunyit (Curcuma longa) dan sereh (Cymbopogon citratus) merupakan tanaman paling banyak dimanfaatkan untuk penanganan hipertensi dalam studi ini.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/73749Profil Pemilihan Produk Anti-Acne oleh Mahasiswa Berdasarkan Informasi dari Media Sosial2025-10-14T15:56:00+07:00Imroatul Azizahimroatul.azizah-2022@ff.unair.ac.idAmalia Frida Yustika Dewiamalia.frida.yustika-2022@ff.unair.ac.idArina Felisia Rahmaarina.felisia.rahma-2022@ff.unair.ac.idAsyifa Hasna Elfazaasyifa.hasna.elfaza-2022@ff.unair.ac.idChessa Failazhufa Waludrichessa.failazhufa.waludri-2022@ff.unair.ac.idDesinta Anggi Chusna Annisadesinta.anggi.chusna-2022@ff.unair.ac.idDewi Nabilatul Balqisdewi.nabilatul.balqis-2022@ff.unair.ac.idJasmine Aura Febrinajasmine.aura.febrina-2022@ff.unair.ac.idKhaerul Mu’minkhaerul.mumin-2022@ff.unair.ac.idNisrina Salsabilanisrina.salsabila-2022@ff.unair.ac.idZavira Putri Divanizavira.putri.divani-2022@ff.unair.ac.idHanni Prihastuti Puspitasarihanni-p-p@ff.unair.ac.id<p>Perubahan hormonal selama pubertas sering menyebabkan timbulnya masalah jerawat pada remaja, dengan prevalensi mencapai lebih dari 85% dan dapat berlanjut hingga dewasa. Kondisi ini membuat banyak remaja mulai mencari informasi mengenai produk <em>anti-acne</em> dengan memanfaatkan media sosial yang kini sangat mudah untuk diakses. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan produk <em>anti-acne</em> berdasarkan informasi dari media sosial pada mahasiswa Universitas Airlangga. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Pengambilan sampel dilakukan pada178 responden menggunakan metode <em>accidental</em> dan <em>snowball sampling</em>. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui <em>QR</em> maupun <em>link</em> pada tanggal 5 Maret - 14 Maret 2025. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan program IBM SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (76,9%) mengakui adanya pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian produk <em>anti-acne</em>. Instagram merupakan <em>platform</em> media sosial yang paling banyak digunakan (35,2%), diikuti <em>platform</em> TikTok (33,6%). Meskipun terpengaruh, mayoritas responden (55,6%) menunjukkan perilaku kritis dengan terlebih dahulu memeriksa ulasan dan testimoni orang lain sebelum membeli produk <em>anti-acne</em> yang viral, sehingga keputusan pembelian produk <em>anti-acne </em>tertinggi adalah karena produk memiliki ulasan yang bagus (30,9%), diikuti dengan produk direkomendasikan oleh banyak orang (28,0%), dan kandungan bahan <em>anti-acne</em> yang telah diketahui (22,5%). Media sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk <em>anti-acne</em> pada mahasiswa. Adanya kewaspadaan yang tinggi membuat keputusan pembelian sangat bergantung pada informasi dan penilaian terhadap produk <em>anti-acne</em>.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/73795Profil Tingkat Pengetahuan dan Tindakan Ibu dalam Merawat Kesehatan Gigi Anak (Studi pada Orang Tua Siswa SD)2025-10-07T16:16:16+07:00Rifanza Ghifarri Rahmanrifanza.ghifarri.rahman-2022@ff.unair.ac.idAfifah Khoirunisaafifah.khoirunisa-2022@ff.unair.ac.idYuniarti Dwi Fatmasariyuniarti.dwi.fatmasari-2022@ff.unair.ac.idNur Hayati Noviyatus Sholehahnurhayati.noviyatus.olehah-2022@ff.unair.ac.idHarlih Alvira Pramesti P. N. harlih.alvira.pramesti-2022@ff.unair.ac.idNur Sefianty Kusuma Ningrum nur.sefianty.kusuma-2022@ff.unair.ac.idSyaffa Amalia Latifahsyaffa.amalia.latifah-2022@ff.unair.ac.idPutri Cahya Alisiaputri.cahya.alisia-2022@ff.unair.ac.idAdhichandra Dhaniswaraadhichan.dhaniswara-2022@ff.unair.ac.idGraciella Reyza Irvandygraciella.reyza.vandy-2022@ff.unair.ac.idFarah Nataliafarah.natalia-2022@ff.unair.ac.idAnila Impian Sukorinianila-i-s@ff.unair.ac.id<p>Penyakit gigi dan mulut adalah berbagai kondisi patologis yang menyebabkan kerusakan pada gusi, gigi, dan struktur lain dalam rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan tindakan ibu dalam merawat kesehatan gigi anak. Penelitian ini menggunakan metode survei dan responden dalam penelitian ini adalah ibu wali murid SD Negeri Sawahan 4 Surabaya sebanyak 189 responden yang terlibat secara sukarela. Kuesioner dalam bentuk <em>google form</em> digunakan untuk mendapatkan data tentang pengetahuan, tindakan, dan pengalaman dalam merawat kesehatan gigi anak. Data yang diperoleh diolah dan disajikan secara deskriptif. Hasil yang diperoleh menunjukkan hanya 25% responden (n = 47) yang memiliki pengetahuan tinggi tentang kesehatan gigi anak. Hanya 42,9% responden yang rutin mengecek pertumbuhan gigi anak. Sebagian kecil responden selalu memastikan makanan harian anak mengandung zat yang diperlukan untuk kesehatan tulang dan gigi, yaitu kalsium (13,8%) dan arginin (23,8%). Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dan tindakan terkait kesehatan gigi anak masih kurang, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan memperbaiki tindakan.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/74062Hubungan Faktor Demografi terhadap Profil Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur mengenai Kontrasepsi Darurat2025-10-09T10:15:25+07:00Muhammad Faishal Rohsarifuddinmuhammad.faishal.rohsarifuddin-2022@ff.unair.ac.idPutri Dwi April Liaputri.dwi.april-2022@ff.unair.ac.idAdinda Zahrah Mazaya Utoyoadinda.zahrah.mazaya-2022@ff.unair.ac.idTrisia Nuzulul Prastikatrisia.nuzulul.prastika-2022@ff.unair.ac.idMelvien Mutiara Imanimelvien.mutiara.imani-2022@ff.unair.ac.idAxel Christope Astrawanaxel.christope.astrawan-2022@ff.unair.ac.idNadien Sabrina Anjaninadien.sabrina.anjani-2022@ff.unair.ac.idYoga Ananda Tanumijoyoyoga.ananda.tanumijoyo-2022@ff.unair.ac.idYehezqiel Hasintongan Simatupangyehezqiel.hasintongan.simatupang-2022@ff.unair.ac.id Elsa Della Rosa Suryanataelsa.della.rosa-2022@ff.unair.ac.idNaura Tahta Rizqillahnaura.tahta.rizqillah-2022@ff.unair.ac.idNanda Fadlilatul Miladyananda.fadlilatul.miladya-2022@ff.unair.ac.idYuni Priyandaniyuni-p@ff.unair.ac.id<p>Kontrasepsi darurat merupakan metode untuk mencegah kehamilan tidak diinginkan setelah hubungan seksual tanpa perlindungan atau kegagalan kontrasepsi. Namun, penggunaannya masih rendah akibat kurangnya informasi dan pemahaman masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor demografi (usia, pendidikan terakhir, dan status pernikahan) dengan profil pengetahuan dan sikap wanita usia subur terhadap kontrasepsi darurat, serta menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap tersebut. Penelitian observasional <em>cross-sectional</em> ini melibatkan 252 responden wanita berusia 17–49 tahun di Jawa Timur, yang diambil dengan teknik <em>non-probability sampling</em> menggunakan kuesioner daring. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil menunjukkan bahwa profil pengetahuan responden umumnya sedang (n = 122), dengan faktor demografi yang berhubungan signifikan adalah status pernikahan (r = 0,143; p = 0,023). Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dan sikap (r = 0,168; p = 0,008). Sebagian besar responden (79,39%) memiliki sikap positif terhadap kontrasepsi darurat, meskipun 82,18% menganggap topik ini masih tabu. Sebanyak 96,43% responden menilai edukasi mengenai kontrasepsi darurat sangat penting. Hasil ini menegaskan perlunya peningkatan edukasi dan penyediaan sumber informasi yang kredibel untuk meningkatkan pemahaman serta penerimaan kontrasepsi darurat pada wanita usia subur.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitashttps://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/73739Beauty Influencer Impact on Late Gen Z's Skincare Purchase at UNAIR and MSU: A Cross-Sectional Study2025-10-04T13:15:26+07:00Angeline Felisca Tanujayaangeline.felisca.tanujaya-2022@ff.unair.ac.idJevon Samuel Sabarimanjevon.samuel.sabariman-2022@ff.unair.ac.idAnggininda Salsabila Dwi Sasmita anggininda.salsabila.dwi-2022@ff.unair.ac.idAsamah Nurul Huda Binti Gulam Manaverasamahgm@gmail.comDanella Athaillah Putri Setijawandanella.athaillah.putri-2022@ff.unair.ac.idDanish Aulia Siti Nayyaradanish.aulia.siti-2022@ff.unair.ac.idFathur Rahman Digda Putra Husadafathur.rahman.digda-2022@ff.unair.ac.idNur Aina Farhah Razalinur.aina.farhah-2022@ff.unair.ac.idNur Izzah Abd Aziznur.izzah.binti-2022@ff.unair.ac.idNurul Nikmahnurul.nikmah-2022@ff.unair.ac.idRabiatul Adawiyah Binti Hasbullahadwyh.h01@gmail.comGesnita Nugrahenigesnita-n@ff.unair.ac.idElida Zairinaelida-z@ff.unair.ac.id<p>The increasing popularity of skincare products among late Gen Z is heavily influenced by beauty influencers, especially on social media platforms such as TikTok and Instagram. While credibility is considered a crucial factor in purchase decisions, emerging trends suggest that popularity and ability to entertain may play stronger roles. This study aimed to analyze the impact of beauty influencers on skincare purchasing decisions among late Gen Z students at Universitas Airlangga (UNAIR) and Management and Science University (MSU). A cross-sectional survey was conducted using accidental sampling and involved 115 students (UNAIR n=58, MSU n=57) aged 18-23 from non-health faculties, sampled at the area of Campus B using Spearman’s rank correlation to assess the relationship between influencer attributes (credibility, ability to entertain, trend and popularity) with purchase intention. The findings indicate a moderate and significant correlation between beauty influencer attributes and consumer purchase intention (r = 0.604, p < 0.001). Among the independent variables, popularity (r = 0.585) and trend (r = 0.540) showed the strongest correlations with purchase intention, while credibility (r = 0.329) showed the weakest correlation. This suggests that late Gen Z consumers prioritize an influencer's popularity relevance over credibility, highlighting how beauty influencer shape skincare purchasing behaviour and offering it more ethical marketing and informed consumer decisions.</p>2025-05-26T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitas