Jurnal Farmasi Komunitas
https://e-journal.unair.ac.id/JFK
<p><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2355-5912">ISSN International Centre</a> | <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1393563303">ISSN: 2355-5912 (Online)</a></p> <p>Jurnal Farmasi Komunitas (JFK) e-ISSN: 2355-5912 is a peer-reviewed and open access biannually (May and November) that published by Department of Pharmacy Practice, Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga. The aim of JFK is to publish exciting, empirical research, recent science development, and high-quality science that addresses fundamental questions in pharmacy practice. JFK accepts manuscripts written in full Indonesian & English. We process submitted original script related of scope to pharmacy practice and not being published by other publishers. JFK accepts scientific article, including research results. The scope of this journal includes, but is not limited to the research results of:<br />1. Social and Administrative Pharmacy<br />2. Clinical Pharmacy<br />3. Community Pharmacy.</p>Universitas Airlanggaen-USJurnal Farmasi Komunitas2355-5912<p>In order to be accepted and published by JFK, author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript, the author(s) agreed to these following terms:</p><p>1. Copyright of the article is transferred to the journal (JFK), by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author. The intended copyright includes the rights to publish articles in various forms (including reprints). JFK maintain the publishing rights to the published articles.</p><p>2. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Non-Commercial-Share Alike (CC BY-NC-SA), which implies that the publication can be used for non-commercial purposes in its original form.</p><p>3. Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement</p><p> </p><p>The Copyright Transfer Agreement Form can be downloaded <a title="copyright transfer agreement form" href="https://docs.google.com/document/d/1kzbVizEPLllOD4MQ51PDG7cSz2uN9P4l/edit?usp=sharing&ouid=115741689475093069938&rtpof=true&sd=true" target="_blank">ON THIS FORM</a>.</p><p> </p><p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a><br /><strong>Jurnal Farmasi Komunitas (JFK) by <a href="http://www.unair.ac.id/" rel="cc:attributionURL">Unair</a></strong><span> is licensed under a </span><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License</a><span>.</span></p>Profil Pengetahuan, Ketepatan Tindakan, dan Pemilihan Produk dalam Mengatasi Ketombe pada Mahasiswi Berhijab di Universitas Airlangga
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/52621
<p>Ketombe adalah salah satu kelainan kulit kepala yang disertai dengan gatal. Menurut Riset Kesehatan Republik Indonesia, sebanyak 26% masyarakat Indonesia mengalami ketombe dan didominasi oleh kelompok usia remaja (15-24 tahun). Salah satu faktor penyebab terjadinya ketombe adalah kurangnya pasokan udara akibat pemakaian hijab. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan, ketepatan tindakan, dan ketepatan pemilihan produk dalam mengatasi ketombe pada mahasiswi baru Universitas Airlangga, Surabaya. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei<em>. </em>Teknik <em>sampling</em> penelitian ini menggunakan <em>purposive sampling</em>. Responden penelitian ini sejumlah 161 mahasiswa baru berhijab. Variabel yang diteliti adalah tingkat pengetahuan, ketepatan tindakan, dan ketepatan pemilihan produk sampo dalam mengatasi ketombe. Hasil penelitian didapatkan 86.30% responden pernah mengalami ketombe dan sebanyak 62.59% responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Dari 87 responden berpengetahuan tinggi; 39 responden (28,06%) tepat dalam memilih tindakan mengatasi ketombe; 47 responden (33,81%) kurang tepat dan hanya 1 responden (0,71%) tidak tepat. Sementara itu, pada responden dengan tingkat pengetahuan tinggi, yang tepat dalam memilih sampo adalah sebanyak 51 (36,69%); kurang tepat 25 (17,98%); dan tidak tepat 11 (7,91%). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan, ketepatan tindakan, dan pemilihan produk dalam mengatasi ketombe yang cukup baik. Akan tetapi edukasi tentang hal ini masih perlu dilakukan untuk lebih meningkatkan ketiga hal tersebut.</p>Diva Daeng PrayogoMeisya Nur HabibahM. Rofiqi AzmiPutri Annisa Dewi MaharaniDhea Febriyanti PermatasariUlinnuha AkbarHansel AlexanderKhonsa NabilahAdisti Ratna SariNovreza Avistha NugrohoDebby PuspitaningrumGaluh Candra WijayantiGusti Noorrizka Veronika Achmad
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-311111710.20473/jfk.v11i1.52621Profil Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku mengenai Penggunaan Cleanser sebagai Upaya Pencegahan Acne Vulgaris
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/53126
<p>Jerawat (<em>Acne vulgaris) </em>adalah salah satu permasalahan kulit paling umum dialami masyarakat. Jerawat sering dianggap sebagai masalah kulit biasa, namun dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Salah satu upaya dalam mencegah timbulnya jerawat adalah dengan memperhatikan kebersihan wajah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat mengenai penggunaan <em>cleanser </em>dalam mencegah <em>acne vulgaris</em>. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan pendekatan <em>cross-sectional </em>yang dilakukan melalui survei. Responden yang berpartisipasi sejumlah 110 orang diperoleh menggunakan metode <em>accidental sampling</em>. Kriteria inklusi responden, yaitu masyarakat usia 18-64 tahun yang berdomisili di Surabaya. survei dilakukan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang sudah divalidasi isi dan rupa. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan data disajikan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,5% responden memiliki pengetahuan baik dan 4,5% memiliki pengetahuan rendah mengenai definisi jerawat, penyebab jerawat, dan pengetahuan mengenai <em>cleanser. </em>Seluruh responden menunjukkan sikap yang positif. Hampir seluruh responden telah menggunakan <em>cleanser </em>secara rutin. Mayoritas responden merasakan efektivitas penggunaan pembersih wajah secara rutin dapat membantu mencegah munculnya jerawat. Profil pengetahuan, sikap, dan perilaku responden sudah cukup baik. Namun, pengetahuan responden masih bisa ditingkatkan lagi terutama pada cara menggunakan <em>cleanser </em>untuk mengoptimalkan pencegahan jerawat.</p>Siska Cahyaning TyasAnisa Wahyu Oktavia Fairuz Zabadi AsyrofanyDiah Destisya AzzahraFirly Afnauriza Tedja KanzaffaSabrina Salsabila YulianiKamila Lestari RamadhantiShella Effie Irna NurhalizaAzahra Nidya PrameswariSalsabilla HafizhaSekar Ayu Isna WardaniGesnita Nugraheni
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-3111181510.20473/jfk.v11i1.53126Analisis Hubungan Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi dengan Keberhasilan Terapi Pasien Rawat Inap Rumah Sakit X Tahun 2022
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/48594
<p>Hipertensi adalah penyakit tidak menular dan berbahaya apabila tidak ditangani dengan benar. Di RSUD X Surakarta, hipertensi termasuk dalam 10 penyakit terbesar. Rasionalitas penggunaan obat diindikasikan dengan 6 ketepatam yaitu tepat diagnosis, indikasi, obat, dosis, cara penggunaan, dan waktu pemberian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara rasionalitas dengan keberhasilan terapi pasien hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. S<em>ampling</em> dengan metode <em>purposive sampling</em>, dengan cara retrospektif pada rekam medis tahun 2022 dari pasien hipertensi rawat inap di RSUD X. Analisis univariat untuk melihat jumlah penggunaan obat hipertensi yang rasional dan jumlah keberhasilan terapi dengan cara menghitung persentasenya. Sedangkan analisis bivariat untuk menentukan hubungan antara rasionalitas dengan keberhasilan terapi hipertensi di RSUD X, diolah dengan SPSS 26 menggunakan pengujian <em>paired T-test</em> dan <em>chi-square.</em> Hasil penelitian dari 97 sampel menunjukkan bahwa dari segi rasionalitas penggunaan obat semua pasien telah mendapat tepat obat, dosis, cara pemberian, dan waktu pemberian akan tetapi 11 pasien tidak tepat dalam diagnosis dan indikasinya. Keberhasilan terapi dapat dilihat dari parameter tekanan darah (TD), apakah TD pasien saat masuk rumah sakit dan setelah keluar rumah sakit mengalami perbaikan sampai keadaan normal. Hasil hasil <em>paired T test</em> maupun <em>chi-square</em> dengan nilai sig. 0,00 <0,05. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan antara keberhasilan terapi dengan rasionalitas terapi obat yang diberikan.</p>Dayatri Nur MardikaSanti Dwi AstutiTri Wijayanti
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111162110.20473/jfk.v11i1.48594Pengetahuan dan Perilaku terkait Penggunaan Produk Pemutih Kulit pada Remaja Putri di Indonesia
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/54484
<p>Remaja diketahui mengalami perubahan fisik dan mental yang mendorong mereka untuk merawat diri dan menutupi kekurangan fisiknya, salah satunya dengan menggunakan produk pemutih kulit. Namun, masih terdapat produk pemutih ilegal yang beredar serta mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, dan asam retinoat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan, dan perilaku penggunaan produk pemutih kulit pada remaja putri di Indonesia. Penelitian ini didesain sebagai penelitian observasional dan <em>cross-sectional </em>dengan teknik <em>accidental sampling</em>. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei <em>online</em> menggunakan <em>Google Form</em>. Responden dalam penelitian adalah remaja putri berusia 17–24 tahun dan tidak memiliki latar belakang pendidikan kesehatan. Dari sebanyak 362 responden berpartisipasi pada survei ini, hampir separuh responden (44%) memiliki persepsi bahwa kulit yang putih terlihat lebih cantik dan sehat. Tingkat pengetahuan mayoritas responden tentang produk pemutih tergolong tinggi (93,6%). Lebih dari 60% responden berperilaku baik dengan tidak pernah dan sangat jarang membeli produk pemutih yang berefek instan serta terbiasa memeriksa legalitas produk di <em>website </em>BPOM. Meski begitu, beberapa responden tidak mengetahui regulasi BPOM tentang bahan penyusun pemutih berbahaya beserta efek sampingnya. Selain itu, sekitar 40% responden mendapatkan informasi dari media sosial maupun membeli produk pemutih di toko <em>online</em>. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, dan perilaku terkait produk pemutih kulit dari remaja putri Indonesia masih perlu ditingkatkan sehingga edukasi khususnya terkait bahan berbahaya dalam produk pemutih perlu dilakukan.</p>Athallah Syauqi ZumarthanaNi Kadek Dita OktavianiViola Puspa ImeldaMarsya Aretha PutriYaasmiin KartikasariPepi Febrilia SariTalitha Elysia CandraningsihNajmi Amrina RasyadaMochammad Hakim OzoraDihan Isro' IdayatiThea Tifara Aisha KurniawanAna Yuda
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111222910.20473/jfk.v11i1.54484Hubungan Pengetahuan Terhadap Penerimaan Vaksin Covid-19 Pada Wanita Hamil Di Jawa Timur
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/46168
<p>Vaksin COVID-19 merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap infeksi virus Corona. Vaksinasi menjadi salah satu cara paling efektif dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan risiko infeksinya, terutama untuk populasi rentan seperti wanita hamil. Akan tetapi, besarnya risiko infeksi COVID-19 berbanding terbalik dengan penerimaan vaksin pada wanita hamil. Beberapa penyebab wanita hamil menolak divaksinasi adalah persepsi yang salah terkait vaksin COVID-19. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan wanita hamil terhadap penerimaan vaksinasi COVID-19 di Jawa Timur. Penelitian dilakukan dengan studi observasional menggunakan desain penelitian <em>cross sectional</em> dengan teknik <em>accidental sampling</em> pada wanita hamil yang berdomisili di Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan secara <em>offline</em> dan <em>online</em> dengan menyebar kuesioner melalui media sosial. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analitik dengan membuat tabel distribusi frekuensi univariat, menguji normalitas <em>Kolmogorov-Smirnov</em>, dan Uji Korelasi <em>Spearman</em>. Penelitian ini diikuti oleh 92 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Dari hasil penelitian didapat 90 (97,8%) wanita hamil sudah divaksin, dengan 36 wanita hamil (39,1 %) sudah mendapatkan vaksin dosis kedua. Terdapat 41 responden (44,6%) masuk ke tingkat pengetahuan kategori sedang. Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dan penerimaan vaksin yang ditandai dengan frekuensi vaksinasi yang telah diterima (p=0,019; r=0,243). Maka dari itu, dibutuhkan adanya promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan wanita hamil terkait vaksinasi COVID-19 agar penerimaan wanita hamil terhadap vaksin dapat meningkat.</p>Dhea AnggrainiSavina Nida Nursabila SukmaQiara Amelia Putri PriyonoDhita Dwi RachmawatiMochamad Radika Tory AlifiansyahDevinda Prihandini Auliya Putri Firda RahmaliaSakinah MaulidyaChesilia PangestuFandistria Fauqo Nuril Al Youfin Afrida Yunda Nirmala Tania Permata PutriFelitaAnnisa fitryani yusufGesnita Nugraheni
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111303810.20473/jfk.v11i1.46168Hubungan Antara Penggunaan Suplemen dan Mikronutrien dengan Tingkat Nyeri Disminore pada Remaja Putri
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/41164
<p>Prevalensi dismenore cukup tinggi yaitu 60% pada remaja putri. Suplementasi makanan dan konsumsi mikronutrien dapat digunakan untuk mengurangi nyeri akibat dismenore. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan suplemen dan mikronutrien dengan tingkat nyeri dismenore pada remaja putri. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan<em> cross-sectional </em>melibatkan 95 orang remaja putri berusia 17-23 tahun yang tinggal di Asrama Putri Universitas Airlangga dan mengalami menstruasi teratur sebagai responden. Kuesioner digunakan untuk mengukur pola konsumsi suplemen dan mikronutrien sedangkan intensitas nyeri dismenore diukur menggunakan skala UPAT (<em>Universal Pain Assessment Tool</em>). Data kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi rank spearman. Sebanyak 95 responden berpartisipasi dalam penelitian. Sebanyak 78,8% responden mengalami dismenore, 37% responden rutin mengkonsumsi suplemen atau vitamin setiap hari, dan hanya 4% responden yang selalu mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari. Ditemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi suplemen nutrisi, vitamin, dan mineral terhadap tingkat nyeri dismenore.</p>Marikke Nawang PangestutiZalfaa Dhiyanove ImronRika Apriliyanti PuspasariSyabrina Jihan NazihahSherly Suci MargarethaDella NovintaShalva Ghifari RamadhanAmelia SyarifahAlifia Dhia RahmadhaniMaried Uli LumbangaolSani Monita SinagaSryseptia LeppanSara NataliaYolanda AnggitaAndi Hermansyah
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111394310.20473/jfk.v11i1.41164Kepuasan Penggunaan Aplikasi Med-Pharm Games dalam Pembelajaran
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/54087
<p>Teknologi dan pendidikan menjadi kesatuan dalam perkembangan zaman. Game edukasi adalah permainan yang diciptakan untuk memicu kekuatan berpikir. Salah satu perkembangan game edukasi bagi mahasiswa adalah Aplikasi <em>Med-Pharm Games </em>berfungsi untuk mengetahui nama-nama obat dan kegunaanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kepuasan mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi <em>Med-Pharm Games</em>. Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan pengambilan data secara <em>cross-sectional</em>. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah adalah mahasiswa semester 1 Jurusan Farmasi Kampus 3 Poltekkes Kemenkes Surakarta berjumlah 40 mahasiswa. Variabel yang diteliti adalah kepuasan pengguna aplikasi yang mencakup dimensi isi dan kemudahan penggunaan. Analisis data menggunakan analisis univariat secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan lebih banyak responden yang berjenis kelamin perempuan (92,5%) dibanding laki-laki. Sebagian besar (72,5%) responden berusia 18 tahun. Pada dimensi isi bahwa hampir seluruh responden menilai susunan bahasa yang digunakan pada aplikasi sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia maupun bahasa asing dengan sangat baik. Lebih dari separuh responden (70,0%) menyatakan game ini dapat membantu mahasiswa untuk memahami materi farmakologi dengan sangat baik. Sebagian besar responden (47,5%) menyatakan sangat puas saat menggunakan <em>Med-Pharm Games</em>. Hal akurasi dari sistem perlu diperbaiki dari aplikasi. Dengan demikian, dapat meningkatkan kinerja operasi dari aplikasi <em>Med-Pharm Games.</em></p>Rani Tiara DestyDessy Ratna SariDesi Fujiana
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111444710.20473/jfk.v11i1.54087Tingkat Pengetahuan dan Rasionalitas Swamedikasi Obat Pereda Nyeri oleh Ibu Rumah Tangga di Surabaya Timur
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/52876
<p>Rasa nyeri kerap dianggap sebagai hal biasa sehingga masyarakat lebih memilih melakukan pengobatan sendiri menggunakan obat-obat penghilang rasa nyeri, berupa analgesik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan rasionalitas terkait swamedikasi obat pereda nyeri oleh ibu rumah tangga di daerah Surabaya Timur. Penelitian <em>cross sectional</em> ini dilakukan dengan cara survei menggunakan instrumen berupa kuesioner. Hubungan antara karakteristik sosiodemografi, skor pengetahuan, dan rasionalitas dianalisis menggunakan metode <em>chi-square</em> melalui SPSS. Kriteria inklusi responden adalah ibu rumah tangga yang berusia minimal 18 tahun. Dari 152 responden diketahui 48 (31,4%) responden berpengetahuan tinggi, 71 responden (46,4%) berpengetahuan sedang, 17 responden (11,1%) berpengetahuan rendah, dan 17 responden (11,1%) berpengetahuan sangat rendah. Diketahui pula 90 (58,8%) responden melaksanakan swamedikasi pereda nyeri secara rasional, sedangkan 63 (41,2%) responden lainnya tidak rasional. Diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden memiliki pengaruh yang signifikan (p=0,010) terhadap rasionalitas swamedikasi obat pereda nyeri dimana semakin tinggi skor pengetahuan maka rasionalitas juga akan meningkat. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persentase terbesar dari tingkat pengetahuan responden adalah kategori sedang dan rasionalitas swamedikasi yang baik. Untuk itu, perlu dilaksanakan penyuluhan dan edukasi mengenai cara mendapatkan, menggunakan, dan mengelola obat pereda nyeri yang tepat agar dapat tercapai praktik swamedikasi yang rasional secara optimal.</p>Naura Shava MahiraNur Fauziah Ananda PutriGracella Joya MesloyDian PermataCintya Syabina TanjungLatifatul AzizahNur Majid PutriNadia Silfa HeidiyanaDina YulianaLeivina Ariani Sugiharto PutriMichaela Aspasia Trana PutriDiva Nanda AyanaNur Nisa KhaizamArie Sulistyarini
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111485510.20473/jfk.v11i1.52876Pengelolaan Demam dan Penggunaan Antipiretik oleh Pengemudi Ojek Online
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/51475
<p>Demam menjadi keluhan kesehatan yang paling sering dialami oleh masyarakat. Masyarakat juga sudah lazim menggunakan antipiretik sebagai upaya mengatasi demam. Pengemudi Ojek <em>Online</em> menjadi kelompok masyarakat yang berpotensi terkena demam cukup tinggi akibat seringnya berkegiatan di luar ruangan. Oleh karena itu, pengelolaan demam yang baik penting untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengelolaan demam dan penggunaan antipiretik pada pengemudi ojek <em>online</em>. Penelitian <em>cross-sectional </em>ini dilakukan dengan metode survei. Responden dipilih menggunakan teknik <em>accidental sampling</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 46% pengemudi ojek <em>online </em>pernah mengalami demam dengan durasi > 24 jam. Mayoritas (74%) pengemudi <em>online</em> tidak pernah menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuhnya. Sebanyak 63% pengemudi ojek <em>online</em> memutuskan untuk tidak bekerja ketika demam. Sebagian besar responden (93%) telah menerapkan cara mengkonsumsi obat dengan tepat dan lebih dari separuh (72,3%) mengaku tidak khawatir terhadap efek samping penggunaan antipiretik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mayoritas responden pernah mengalami demam dan menggunakan antipiretik dengan tepat untuk mengatasi demam, namun masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki agar pengelolaan demam semakin aman.</p>Diah Utari MadiningrumRahma Cintya PratiwiRizky Alya AstaFatimah Ahla NajlaaFarika Dyani LaksmiMerry HardiyantiAsyfa Fauzia Tiara PutriTarishah Septiafanera PrajaMuhammad Fadilah AkbarAugia Fediani NugrohoAndi Hermansyah
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111566110.20473/jfk.v11i1.51475Pengetahuan Ibu Hamil tentang Konsumsi Tablet Tambah Darah sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Surabaya Timur
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/53025
<p><em>Stunting </em>(kekerdilan) adalah permasalahan kesehatan serius yang harus ditangani oleh pemerintah karena dampak jangka panjang berpotensi mengganggu ekonomi negara. Pemberian tablet tambah darah merupakan bagian dari program pemerintah untuk mengurangi prevalensi anemia pada ibu hamil sehingga dapat mencegah kejadian <em>stunting</em> pada anak. Namun, pengetahuan ibu hamil tentang tablet tambah darah masih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pemahaman ibu hamil atau yang pernah hamil terhadap pengetahuan tentang <em>stunting, </em>anemia, dan tablet tambah darah. Penelitian ini dilakukan secara <em>cross sectional</em>; deskriptif, dengan teknik <em>accidental sampling</em> menggunakan instrumen kuesioner. Penelitian dilakukan di Surabaya Timur pada tanggal 27 September 2023 dengan subjek penelitian sejumlah 147 responden ibu hamil atau yang pernah hamil dan berusia 19-55 tahun. Hasil penelitian menunjukkan skala pengetahuan responden tentang tablet tambah darah pada 40 responden termasuk kurang baik (27,21%), 61 responden (41,50%) termasuk dalam kategori cukup baik, serta 46 responden (31,29%) memiliki pengetahuan yang baik. Sebagian responden masih memiliki pengetahuan yang kurang baik mengenai dosis, waktu minum, dan minuman yang dilarang diminum bersama tablet tambah darah, serta mengenai cara memeriksa adanya anemia dan kadar Hb dalam anemia.</p>Rahma Yuniar Putri SaydaAnditya AzzahraBalqis Aisya Nur UlinnuhaHazna Mariskha AfraMichael Septian MargonoMohammad Amir HasanNabila Maulydia ShafaRara Rafika SariSalsabila Putri Hasti AzhariShafa Shafira MaharaniSiswinara Adhiestanya ImaniSukma Widi AstutiYuni Priyandani
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111626710.20473/jfk.v11i1.53025Pengetahuan Mahasiswa Perokok Aktif tentang Stain Gigi dan pasta gigi Charcoal sebagai Dasar Pemilihan Pasta Gigi
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/52623
<p>Mahasiswa banyak berstatus sebagai perokok aktif. Hal itu dikarenakan pada kelompok umur 17-23 tahun merupakan target pemasaran rokok. Selain itu, mereka sedang berada pada fase coba-coba sehingga memiliki keinginan yang tinggi untuk mengikuti trend merokok. Merokok berkaitan dengan masalah kesehatan mulut dan gigi, salah satunya <em>stain </em>gigi. Pada perokok aktif kejadian <em>stain </em>gigi dua kali lebih banyak daripada bukan perokok. Kejadian <em>stain </em>gigi dapat dikurangi dengan penggunaan pasta gigi berbahan <em>charcoal. Charcoal </em>dapat menyerap karbon aktif sehingga dapat mengurangi <em>stain </em>gigi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan responden laki-laki mengenai <em>stain </em>gigi dan manfaat <em>charcoal </em>terhadap pemilihan pasta gigi berbahan <em>charcoal</em>. Metode yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dengan pengambilan data pada 110 responden secara <em>accidental sampling </em>menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 57,3% responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai <em>stain </em>gigi dan 46,4% responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai manfaat <em>charcoal. </em>Namun, 57,3% responden tidak memilih pasta gigi dengan kandungan <em>charcoal</em>. Data tersebut dianalisis menggunakan uji regresi logistik berganda yang menunjukkan nilai (p) > 0,05 (펱), serta analisis range Spearman yang menunjukkan nilai (p) = 0,03. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan responden tentang stain gigi dan pemilihan pasta gigi berbahan charcoal, tetapi terdapat hubungan antara pengetahuan tentang stain gigi dan pengetahuan tentang manfaat charcoal dalam pasta gigi. Maka dapat dilakukan promosi kesehatan dengan tujuan untuk memotivasi mahasiswa perokok aktif Universitas Airlangga untuk memilih pasta gigi berbahan <em>charcoal</em>.</p>Arina MaharaniNabilla Fayza ZahraErfika Mayla KristiaArya Davindra WidiantoroDevia Bharti RosyadiFirma Tazkiyya AdilliaNaila Shakira Putri SanjayaPutri Ayu PurbiastutiAnisah Salma FalihahMohammad Fahmi USalman Faris AlfaruqiAbdul Rahem
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111687210.20473/jfk.v11i1.52623Pengetahuan dan Sikap Pria di Surabaya terhadap Kontrasepsi
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/42465
<p>Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu upaya mengatasi masalah jumlah penduduk. Program ini mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan cara mengatur usia kehamilan, jumlah anak, dan jarak kelahiran anak. Salah satu problematika saat ini adalah rendahnya pengetahuan dan sikap mengenai program KB di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap pria di Surabaya terhadap kontrasepsi. Penelitian ini melibatkan subjek laki-laki yang berusia 17-45 tahun. Variabel dalam penelitian ini berupa pengetahuan dan sikap pria terhadap kontrasepsi dilakukan metode survey secara <em>cross sectional. </em>Pengambilan data dilakukan secara <em>non-probability sampling</em> dengan sampling kuota berdasarkan kategori usia pada 100 responden. Penelitian ini mengidentifikasi 55% responden masuk dalam tingkat pengetahuan kurang, 73% responden tidak mengetahui efek samping dari kontrasepsi, dan 86% responden mengetahui tujuan penggunaan kontrasepsi. Selain itu, 58% responden masih memiliki sikap positif terhadap penggunaan kontrasepsi, 25% responden berpendapat penggunaan kontrasepsi mengurangi kepuasan seksual, dan 84% responden pria berpendapat bahwa suami dan istri bersama-sama bertanggung jawab dalam penggunaan kontrasepsi. Berdasarkan penelitian ini, walaupun mayoritas responden bersikap terhadap penggunaan kontrasepsi, tetapi tingkat pengetahuan mereka masih kurang sehingga pengetahuan pria terhadap penggunaan kontrasepsi perlu ditingkatkan.</p>Kirana Sekar LarasAurellia Chance WijayaAlfiansyah Maulana As SultonBernardina DiamitaFida Roesdiana PutriIrdandia Maitsa TsabitaKusma Ayu PratiwiNafisah ZahraniSonia Anggitha PutriYunita Nita
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111737810.20473/jfk.v11i1.42465Perilaku dan Pengetahuan Remaja Indonesia tentang Merokok
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/42580
<p>Rokok dapat diartikan sebagai produk tembakau yang dibakar, berasal dari tanaman <em>Nicotiana tabacum</em>. Asap rokok mengandung nikotin, tar, dan bahan tambahan lainnya. Dalam satu batang rokok terkandung sekitar 4000 jenis senyawa kimia berbahaya, di antaranya 400 memiliki efek racun dan 43 lainnya dapat menyebabkan kanker. Alasan remaja mencoba merokok seringkali dipengaruhi oleh pergaulan teman sebaya dan paparan terhadap iklan di jalanan, televisi, atau internet. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan serta perilaku remaja Indonesia terkait merokok. Desain penelitian yaitu deskriptif kuantitatif, dengan metode observasional, dan cross-sectional. Parameter yang digunakan pada penelitian ini berfokus pada perilaku dan pengetahuan terhadap kebiasaan merokok pada remaja. Dari 342 responden diantaranya 52,6% merupakan laki-laki dan 47,4% perempuan. Adapun 30,7% responden merupakan perokok serta 69,3% responden non-perokok. Responden berasal dari 34 provinsi dengan responden terbanyak yaitu dari Provinsi Jawa Timur diikuti Kalimantan Selatan dan DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa <em>google form</em>. Perilaku merokok dalam usia 12-24 tahun kebanyakan disebabkan oleh faktor lingkungan pergaulan. Pengetahuan bahaya merokok pada masyarakat tergolong tinggi. Namun, tetap perlu ditingkatkan karena pengetahuan remaja pada beberapa topik terkait dampak merokok terhadap penyakit prevalensi tinggi masih kurang. Sebagian besar perokok (65,7%) juga menyadari dan masih memiliki rasa kepedulian atas tindakan merokok mereka terhadap non-perokok, tetapi kebiasaan merokok mereka tetap dilakukan (34,3%). Oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan upaya untuk mencegah kebiasaan merokok sejak usia dini.</p>Syavina Ade IsmayantiShela Auliavika KhabibahTashaufa Annisa HaqSofiah SalsabillaRafiif Athilla RahmanThalia Vanessa HartonoTasya SalzabillaNur WachidahTresia Yuastita TangnalloiAna Yuda
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111798510.20473/jfk.v11i1.42580The Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Pengetahuan Ibu di Surabaya tentang Ruam Popok dan Penanganannya
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/53154
<p>Ruam popok merupakan inflamasi akut yang banyak terjadi pada kulit bayi dan balita di dalam area popok, yaitu di sekitar alat kelamin, pantat, serta pangkal paha bagian dalam. Pengetahuan tentang ruam popok diketahui turut berpengaruh pada keberhasilan terapi dan pencegahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pengalaman Ibu mengenai ruam popok dan penanganannya serta menganalisis hubungan faktor demografi dengan pengetahuan. Penelitian ini bersifat <em>cross-sectional</em>, yang dilakukan melalui survei. Kriteria inklusi responden yaitu (1) seorang Ibu, (2) berusia minimal 19 tahun, (3) memiliki anak yang menggunakan popok. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner berisi 23 item dan telah divalidasi isi dan rupa. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan inferensial. Sebanyak 106 responden berpartisipasi pada survei ini. Data demografi menunjukkan bahwa proporsi terbesar ada pada rentang 25-29 tahun (28,3%), tamat SMA (42,5%), tidak bekerja (38,7%), memiliki penghasilan 1,5-4,5 juta per bulan (40,6%), serta memiliki 2 anak (47,2%). Ruam popok dialami pada anak dari lebih dari sebagian responden (66%). Usia tersering saat mengalami ruam popok yaitu 8 bulan, dengan tingkat keparahan ringan (41,5%). Sekitar seperlima dari total responden penelitian ini memiliki tingkat pengetahuan sedang (19,8%) dan melakukan penanganan sendiri untuk mengatasi ruam popok (50,9%). Tingkat pendidikan dan penghasilan memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki Ibu (p≤0,05). Pengetahuan ibu mengenai ruam popok dapat lebih ditingkatkan khususnya terkait macam penyebab ruam popok dan pengobatannya. Promosi kesehatan terkait ruam popok diperlukan terutama pada ibu dengan tingkat pendidikan dan penghasilan yang rendah, agar ruam popok dapat dicegah dan ditangani dengan baik.</p>Sanggar WachonoDhavindra Salsabila PrasetyoSalma Dina AdilaKevin Kurniawan WiyogoKeysha naila andhanyKhansa Nayla FidaMayomi Zhafirah ArdaniSyafira Annisa PermatasariGaskar ArmaichikaRosita Artauli SilalahiGesnita Nugraheni
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-31111869410.20473/jfk.v11i1.53154Profil Pengetahuan dan Efektivitas Penggunaan Aromaterapi untuk Mengurangi Stres pada Masyarakat Usia Produktif
https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/43529
<p>Stres merupakan segala jenis perubahan yang menyebabkan ketegangan fisik, emosional, atau psikologis. Aromaterapi merupakan salah satu terapi komplementer yang digunakan sebagai alternatif untuk merelaksasi tubuh serta membantu mengurangi stres dan kecemasan yang dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa penggunaan aromaterapi mampu membantu mengurangi stres pada seseorang di usia produktif. Data penelitian ini diperoleh melalui kuesioner <em>online </em>(<em>Google Form) </em>menggunakan metode <em>accidental sampling</em>. Kuesioner diuji validitas rupa dan isi pada 15 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi sebelum digunakan untuk mengambil data. Uji validitas konstruk serta reliabilitas dengan menggunakan data dari 110 responden dinyatakan semua item pertanyaan valid serta reliabel. Populasi penelitian ini adalah penduduk usia produktif di Surabaya. Kriteria inklusi sampel penelitian ini yaitu berusia produktif (usia 15-64 tahun), bersedia mengisi kuesioner, dan berdomisili di Surabaya. Metode skoring yang digunakan berupa empat opsi jawaban, dengan 4 skor yang berbeda. Aromaterapi dinyatakan efektif untuk menurunkan stres apabila total skor 26-40 dan tidak efektif apabila total skor 10-25. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa aromaterapi dapat menjadi pengobatan alternatif dan komplementer untuk mengurangi stres ringan, terbukti dari 85 responden yang menggunakan aromaterapi, 78 responden (91,78%) menyatakan aromaterapi berperan efektif, sedangkan pada 7 responden lainnya (8,24%) menyatakan aromaterapi tidak efektif untuk mengurangi stres. Sementara itu, tingkat pengetahuan terkait kemampuan aromaterapi untuk mengurangi stres pada 25 responden yang tidak pernah menggunakan aromaterapi, sebanyak 9 responden (36%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 5 responden (20%) tingkat pengetahuannya cukup, dan 11 responden (44%) tingkat pengetahuannya kurang. Oleh sebab itu, diperlukan adanya promosi kesehatan kepada masyarakat mengenai aromaterapi sebagai pengobatan alternatif dan terapi komplementer dalam mengurangi stres.</p>Alika Sabrina MahalaksmiAdila NofianditaAthaya Putri Rania Farah Kusuma Wardhani NovianFatikha Rahma Agustina Hayyuni Assyfa'ul FahimaNaura Zahra KhairunnisaQalby Malalesa Yaumil AsriTsabitha Al FawwasYusniar Dwi Fa'jriYuni Priyandani
Copyright (c) 2024 Jurnal Farmasi Komunitas
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-312024-05-311119510010.20473/jfk.v11i1.43529