Jurnal Farmasi Komunitas https://e-journal.unair.ac.id/JFK <p><a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2355-5912">ISSN International Centre</a> | <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1393563303">ISSN: 2355-5912 (Online)</a></p> <p>Jurnal Farmasi Komunitas (JFK) e-ISSN: 2355-5912 is a peer-reviewed and open access biannually (May and November) that published by Department of Pharmacy Practice, Faculty of Pharmacy, Universitas Airlangga. The aim of JFK is to publish exciting, empirical research, recent science development, and high-quality science that addresses fundamental questions in pharmacy practice. JFK accepts manuscripts written in full Indonesian &amp; English. We process submitted original script related of scope to pharmacy practice and not being published by other publishers. JFK accepts scientific article, including research results. The scope of this journal includes, but is not limited to the research results of:<br />1. Social and Administrative Pharmacy<br />2. Clinical Pharmacy<br />3. Community Pharmacy.</p> Universitas Airlangga en-US Jurnal Farmasi Komunitas 2355-5912 <p>In order to be accepted and published by JFK, author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript, the author(s) agreed to these following terms:</p><p>1. Copyright of the article is transferred to the journal (JFK), by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author. The intended copyright includes the rights to publish articles in various forms (including reprints). JFK maintain the publishing rights to the published articles.</p><p>2. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Non-Commercial-Share Alike (CC BY-NC-SA), which implies that the publication can be used for non-commercial purposes in its original form.</p><p>3. Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement</p><p> </p><p>The Copyright Transfer Agreement Form can be downloaded <a title="copyright transfer agreement form" href="https://docs.google.com/document/d/1kzbVizEPLllOD4MQ51PDG7cSz2uN9P4l/edit?usp=sharing&amp;ouid=115741689475093069938&amp;rtpof=true&amp;sd=true" target="_blank">ON THIS FORM</a>.</p><p> </p><p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a><br /><strong>Jurnal Farmasi Komunitas (JFK) by <a href="http://www.unair.ac.id/" rel="cc:attributionURL">Unair</a></strong><span> is licensed under a </span><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License</a><span>.</span></p> Pengetahuan Masyarakat Mengenai Demam Berdarah dan Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Upaya Pencegahan https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/63392 <p>Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. DBD termasuk salah satu ancaman kesehatan global karena peningkatan kasus DBD yang signifikan di seluruh dunia. Dalam mengurangi angka kasus DBD di Indonesia, perlu dilakukan upaya pencegahan. Salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan bahan alam, seperti serai, sirih, dan lavender sebagai tanaman pengusir nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terkait DBD serta pemanfaatan bahan alam yang dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya pencegahan DBD. Metode penelitian yang digunakan merupakan analitik observasional, dengan rancangan <em>cross-sectional</em>. Teknik sampling menggunakan <em>accidental sampling </em>dan pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 76,40% responden memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai DBD dan 84,64% responden memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai pemanfaatan bahan alam. Namun, terdapat beberapa responden yang salah pada pernyataan terkait tempat hinggap nyamuk DBD dan penggunaan daun sirih sebagai insektisida. Berdasarkan hasil uji normalitas, distribusi data yang diperoleh tidak normal sehingga dilakukan uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara kedua variabel yaitu pengetahuan masyarakat tentang demam berdarah dan pemanfaatan bahan alam sebagai upaya pencegahan. Pada hasil uji korelasi Spearman didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,833, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan masyarakat mengenai DBD dan pemanfaatan bahan alam sebagai upaya penanganan DBD. Dengan demikian, perlu dilakukan edukasi dan peningkatan upaya promotif kepada masyarakat mengenai DBD dan pemanfaatan bahan alam sebagai upaya pencegahan DBD.</p> Erika Rahmaningtyas Tarissa Salma Ayu Laishanda Edbert Rafael Tjandra Naila Rahardian Fidelia Septa Elsandi Puteri Aisyah Christofer Ardin Purnomo Syahna Kumala Martiza Made Putriradhika Prabandari Nilam Amanatus Sholihah Azel Maulidzan Athallah Jihan Amira Istiqomah Ana Yuda Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitas http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-26 2025-05-26 Pengetahuan dan Praktik Masyarakat Surabaya Timur dalam Pengelolaan Antibiotik https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/53203 <p>Penggunaan antibiotik yang tidak rasional seperti pembelian antibiotik tanpa indikasi dapat menimbulkan resistensi bakteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan dan praktik masyarakat Surabaya Timur dalam mengelola antibiotik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dan pengambilan data secara <em>cross-sectional </em>dengan menggunakan kuesioner. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara <em>accidental sampling</em>. Kriteria inklusi responden dari penelitian ini yaitu berumur minimal 18 tahun, pernah menggunakan antibiotik, dan bersedia menjadi responden. Jumlah responden yang berpartisipasi sebanyak 136 orang, dengan median (IQR) skor pengetahuan adalah 7,00 (3). Persentase responden memiliki pengetahuan tentang pengelolaan antibiotik berkategori 'kurang'; 'cukup'; dan 'baik' berturut-turut adalah 42,6%; 46,3%; 11,0%. Sedangkan persentase responden berkategori praktik 'kurang'; 'cukup'; dan 'baik' berturut-turut adalah 17,6%; 69,9%; 12,5%. Skor pengetahuan berhubungan signifikan dengan jenis kelamin (p=0,029). Skor praktik berhubungan secara signifikan dengan jenis kelamin (p=0,032) dan tingkat pendidikan (p=0,010). Skor pengetahuan berhubungan secara signifikan dengan skor praktik (p=0,000) dimana semakin tinggi skor pengetahuan maka semakin tinggi juga skor praktik. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden telah memiliki pengetahuan dan praktik pengelolaan antibiotik berkategori cukup namun hanya sedikit dari mereka yang berada pada kategori baik. Oleh karena itu, kegiatan edukasi terkait praktik pengelolaan antibiotik pada masyarakat Surabaya Timur perlu dilakukan untuk memperbaiki pengetahuan dan praktik ini.</p> Abdulloh Ibnu Nur Al Madury Alif Fahmi Rizaldy Ade Aulia Rahma Putri Wahyudi Chika Putri Maharani Clarinna Mahardhika Erpram Afwan Pratama Ghiffari Rasyida Aditiyas Warsan Gracesela Butar Butar Khalifah Yuliana Naura Syafiqa Atthaliyah Arie Sulistyarini Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitas http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-26 2025-05-26 Analisis Hubungan Pengetahuan dengan Praktik Penggunaan Pil KB di Kelurahan Pacar Keling Surabaya https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/52739 <p>Indonesia menduduki peringkat keempat penduduk terbanyak di dunia sehingga diperlukan penekanan laju pertumbuhan penduduk dengan penggunaan kontrasepsi. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait penggunaan kontrasepsi menyebabkan peningkatan kegagalan pil KB dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan praktik penggunaan pil KB. Jenis penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan waktu pengambilan data secara <em>cross sectional</em>. Penelitian dilakukan di Kelurahan Pacar Keling Surabaya terhadap 120 responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu rumah tangga yang sedang menggunakan pil KB dan berumur 20-50 tahun. Teknik pengambilan sampel secara <em>purposive sampling. </em>Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan wawancara yang dianalisis dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden berusia 31-40 (43,3%), tingkat pendidikan SMA/sederajat (76,7%), pekerjaan ibu rumah tangga (76,7%), dan jenis pil KB paling banyak digunakan Microgynon (57,5%). Selain itu, sebanyak 92,5% tingkat pengetahuan dan 55,0% tingkat praktik penggunaan pil KB responden tergolong kategori sedang dengan nilai p sebesar 0,001 (p&lt;0,05). Hasil ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan praktik penggunaan pil KB di Kelurahan Pacar Keling Surabaya. Dengan demikian diperlukan peningkatan program edukasi mengenai kontrasepsi pil KB khususnya faktor penyebab kegagalan metode tersebut serta pengkajian lebih lanjut terkait akses terhadap pelayanan KB dan dukungan sosial untuk mendukung keberhasilan program KB.</p> Fany Zumrotul Faizah Jennifer Angeline Sugiarto Dela Dalfa Bahira Aisyah Awahita Anjar Fatmawati Evan Gabriel Nababan Sabrina Aulia Azzahro Apta Amalia Hamdri Muhammad Zhafir Ar Rayyan Eka Putri Hayuningtyas Bilqis Rif'atus Sabila Anindya Nadine Lesmana I Nyoman Wijaya Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitas http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-26 2025-05-26 Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Terhadap Penggunaan Immunomodulator Herbal Pada Masa Pandemi COVID- 19 di Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/48196 <p>COVID-19 merupakan penyakit yang menyerang sistem pernafasan manusia dan mengalami persebaran kasus positif yang cepat di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan salah satunya dengan menjaga daya tahan tubuh menggunakan immunomodulator herbal. Namun, penggunaan immunomodulator herbal ini tidak terlepas dari tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat Terhadap Penggunaan Immunomodulator Herbal Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingka pengetahuan dan sikap masyarakat Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo terhadap penggunaan immunomodulator herbal pada masa pandemic COVID-19. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sampel yang diambil memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 86 orang dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat di kecamatan wonoayu kabupaten sidoarjo. Tingkat pengetahuan masyarakat tergolong baik dengan persentase 12,8%, cukup sebesar 51,2%, dan kurang baik sebesar 36,0%. Sikap masyarakat termasuk baik dengan persentase 37,2% dan kurang sebesar 27,9%. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap penggunaan imunomodulator herbal pada masa pandemi COVID-19 di Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo.</p> Andri Priyoherianto Supomo Erna Fitriany Zuanta Pangestuti Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitas http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-26 2025-05-26 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dismenore, Pengetahuan dan Tindakan untuk Mengatasi Dismenore pada Mahasiswi Universitas Airlangga https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/55205 <p>Dismenore merupakan suatu fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram, dan sakit punggung sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa faktor yang mempengaruhi dismenore yaitu usia menarke, ekonomi, lama menstruasi, riwayat keluarga, <em>junk food</em>, pengetahuan terkait dismenore, konsumsi kopi, status merokok, frekuensi olahraga, dan tingkat stress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dismenore, tingkat pengetahuan dismenore, dan penanganan dismenore mahasiswi Universitas Airlangga. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif yang didasarkan pada analisis numerikal untuk mengukur hubungan antar variabel yang terjadi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik<em> accidental sampling</em>. Responden adalah 111 mahasiswi Universitas Airlangga yang sedang menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara faktor yang diteliti dengan kejadian dismenore pada mahasiswi Universitas Airlangga (p&gt;0,05). Pengetahuan mahasiswi Universitas Airlangga tentang dismenore sudah cukup baik (92% menjawab &gt;5 pertanyaan dengan benar; n=102), serta pengetahuan yang kurang mengenai jamu kunyit asam yang dapat membantu meringankan dismenore. Sebagian besar mahasiswi (68,5%, n=76) dimana terapi yang banyak dilakukan adalah mengompres bagian perut bawah dengan air hangat (48,6%, n=37). Hanya sebagian kecil mahasiswi yang melakukan terapi farmakologi (17,1%, n=13) dimana sebagian besarnya menggunakan parasetamol (68,4%, n=13).</p> Dewi Mustikoningrum Alnike Kristin Yuliana Rachmawati Gazza Ayu Eka Prabowo Rahmania Nabillah Putri Amelia Amanda Putri Ariska Dwi Ramadhani Rayya Afifah Ikhsani Najmi Kinanti Zolfa Safitri Mutiara Putri Pramesti Gusti Noorrizka Veronika Achmad Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitas http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-26 2025-05-26 Analisa Ketersediaan Obat Berdasarkan Kesesuaian Peresepan dengan Formularium di Puskesmas Panunggangan Barat Tahun 2023 https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/53059 <p>Ketersediaan obat pada fasilitas kesehatan diatur oleh pemerintah berdasarkan Formularium Nasional , Daftar Obat Esensial Nasional dan peraturan daerah. Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama wajib menyusun Formularium Puskesmas, yakni daftar obat terpilih yang dibutuhkan untuk menjamin ketersedian obat selama kegiatan pelayanan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Kesesuaian peresepan dengan formularium adalah membandingkan item obat yang diresepkan oleh dokter terhadap formularium puskesmas. Pengukuran kesesuaian resep dan formularium penting karena merupakan salah satu indikator kebutuhan dan prioritas ketersediaan obat untuk menjamin peningkatan efisiensi dan kualitas pelayanan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif secara observasional. Pengambilan data dengan mengevaluasi daftar obat dalam resep per hari selama periode Januari-Juni 2023. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa persentase kesesuaian peresepan dengan formularium puskesmas sebesar 92,3%. Berdasarkan standar pelayanan minimal kesehatan pada badan layanan umum daerah unit pelaksana teknis indikator jenis pelayanan farmasi di Kota Tangerang, penulisan resep sesuai formularium adalah 100%. Hal ini menunjukan bahwa Puskesmas Panunggangan Barat dalam melaksanakan pelayanan farmasi belum memenuhi standar karena memiliki ketersediaan obat di luar formularium. Ketersediaan obat non-formularium tersebut yakni Borax Gliserin, Bromheksin, Deksametason, Gemfibrozil, Methyl Prednisolon, Metampiron, dan Fenol Gliserol.</p> Putri Siti Hawa Widania Alifa Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitas http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-26 2025-05-26 Analisis Biaya Angka Kesakitan pada Pasien Tuberkulosis Rawat Inap dari Perspektif Pemberi Layanan Kesehatan https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/50056 <p>Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang mematikan di dunia. Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi <em>Mycobacterium tuberculosis.</em> Kasus tuberkulosis pada tahun 2022 yaitu 824.000 dan angka kematian 93.000 per tahun. Penyakit tuberkosis yang disebabkan oleh terapi pengobatan jangka panjang dan merupakan penyakit yang masuk dalam kode ICD-10 biaya jaminan kesehatan nasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui biaya sakit akibat akibat tuberkulosis menurut <em>healthcare perspective</em> dan untuk mengetahui variabel-variabel yang berhubungan dengan biaya sakit tuberkulosis di RSUD dr. Soeselo Slawi pada tahun 2022. Metode penelitian ini menggunakan observasional dengan desain penelitian <em>cross sectional</em> pada 82 data pasien, Metode analisis deksriptif untuk mengetahui estimasi biaya dan metode statistic untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi total biaya sakit pasien tuberkulosis. Berdasarkan penelitian menunjukkan biaya pelayanan merupakan komponen biaya yang paling tinggi dibandingkan komponen biaya lainnya. Rata-rata biaya pemeriksaan penunjang sebesar Rp. 753.827,00; biaya pelayanan sebesar Rp. 2.133.809,00; dan biaya farmasi sebesar Rp. 1.873.449,00. Rata-rata biaya sakit pasien tuberkulosis dari <em>healthcare perspect</em>ive sebesar Rp. 4.761.085,00. Komponen biaya sakit terbesar adalah biaya pelayanan. Variabel yang signifikan (p˂ 0.05<em>)</em> berhubungan dengan besarnya total biaya kesakitan adalah kelas perawatan, <em>length of stay</em>, biaya pemeriksaan penunjang, biaya pelayanan, dan biaya farmasi.</p> Arifina Fahamsya Lailiana Garna Nurhidayati Chiara Dhinta Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitas http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-26 2025-05-26 Analisis Pengelolaan Obat pada Tahap Seleksi Pengadaan dan Distribusi di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2021 https://e-journal.unair.ac.id/JFK/article/view/45866 <p>Siklus manajemen obat mencakup empat tahap yaitu: 1) selection (seleksi), 2) procurement (pengadaan), 3) distribution (distribusi), dan 4) use (penggunaan). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tahap seleksi, pengadaan dan distribusi di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2021 agar manajemen pengelolaan obat yang dikelola tidak hanya efektif dan efisien, tetapi juga tepat dan baik yang berkelanjutan sesuai standar Kemenkes RI. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif non eksperimental dan analisis data deskriptif dengan indikator Kemenkes RI dan JICA 2010. Data dikumpulkan secara retrospektif berupa data sekunder. Pengambilan berupa Data rekap laporan persediaan obat, data pengadaan obat, data obat <em>Expired date</em> dan data Lembar Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) tahun 2021. Penelolaan obat berdasarkan indikator Kemenkes RI dan JICA (2010a) ialah kesesuaian item obat yang tersedia dengan DOEN sebesar 78%; ketepatan perencanaan obat sebesar 466%; ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan sebesar 90%; pengadaan obat generik sebesar 95%; persentase dan nilai obat kedaluwarsa sebesar 15,3%; persentase dan nilai obat rusak sebesar 0%; ketepatan distribusi obat sebesar 88,2%; tingkat ketersediaan obat sebesar 100%; dan rata-rata waktu kekosongan obat sebesar 0%. Kesimpulan penelitian ini adalah Pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Surakarta tahun 2021 pada tahap seleksi dan perencanaan menggunakan metode konsumsi. Tahap pengadaan menggunakan cara e-katalog dan katalog dengan menggunakan metode <em>e-purchasing</em>, sedangkan obat yang tidak ada di katalog dapat dipesan langsung ke PBF dan dengan cara <em>Tender</em>. sedangkan tahap distribusi menggunakan metode <em>bottom-up</em>. Pengelolaan obat pada tahap seleksi di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Surakarta belum sesuai standar, sedangkan pengelolaan obat pada tahap pengadaan dan distribusi telah sesuai standar berdasarkan indikator pengelolaan obat Kemenkes RI dan JICA 2010.</p> Juan Erlangga Tri Wijayanti Ganet Eko Pramukantoro Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitas http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2025-05-26 2025-05-26