https://e-journal.unair.ac.id/JHI/issue/feed Jurnal Hubungan Internasional 2024-06-20T16:16:04+07:00 Probo Darono Yakti jhi@journal.unair.ac.id Open Journal Systems <p><em>Jurnal Hubungan Internasional</em> (JHI)<em> </em>is a scientific journal published twice a year. It is published by <em>Cakra Studi Global Strategis</em> (CSGS), a center of studies on contemporary international relations issues. The CSGS is managed by the International Relations Department of Universitas Airlangga. JHI was previously managed by <em>Laboratorium Masalah Hubungan Internasional</em>, Universitas Airlangga Faculty of Social and Political Sciences. Under the <em>Laboratorium Masalah Hubungan Internasional </em>JHI was first registered for an international standard serial number (ISSN) by the Indonesian Institute of Sciences (LIPI) on May 29, 2007 (1411-9382).</p><p>In December 2011, JHI published its first online publication on Journal Unair (journal.unair.ac.id), the first online journal platform of Universitas Airlangga, under a separate ISSN (1411-9729). The platform was used up until July 2016, with JHI Vol. 9 No. 2 as its last online publication on the platform. JHI then relocated its activities to Journal Universitas Airlangga (e-journal.unair.ac.id), and its management was transferred from the <em>Laboratorium Masalah Hubungan Internasional</em> to the CSGS in 2017, with JHI Vol. 10 No. 2 as its first online publication on the new online journal platform. Alongside the P-ISSN which it has used since its registration in 2007, JHI has been registered for an online ISSN (e-ISSN: 2715-1565).</p><p>JHI has been indexed by several academic portals, such as PKP index, Garda Rujukan Digital (GARUDA), Dimensions, and Google Scholars. As of 2022, JHI has acquirred certifications from Science and Technology Index (SINTA) and acredited with S3 predicate, in accordance to the result of Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode II Tahun 2021 and Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia No. 154 / E / KPT / 2021</p><p>To this day, JHI retains the same ISSN for its printed publications (p-ISSN). Since its registration, JHI has published works relevant to the field of International Relations in printed issues </p><p>Online publications of JHI prior to its relncation to Journal Universitas Airlangga can be accessed <a href="http://journal.unair.ac.id/JHbI@jurnal-hubungan-internasional-media-89.html">here</a>.</p> https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/55670 Komparasi Narasi Gerakan Pro-Palestina dan Pro-Israel di Amerika Serikat Menggunakan Teori Framing 2024-03-07T20:48:38+07:00 Dias Pabyantara Swandita Mahayasa dias.pabyantara@unsoed.ac.id Anggi Koenjani Putri anggikoenjaini@gmail.com <p>Agresi yang dilakukan Israel terhadap Palestina yang memuncak pada akhir 2023 memantik beragam gerakan sosial yang mendukung maupun kontra terhadap kebijakan Israel di berbagai negara. Di Amerika Serikat, kedua tipe gerakan tersebut saling berebut ruang publik, terutama di media sosial. Amerika Serikat adalah negara yang secara konsisten mendukung Israel, sehingga menjadikan narasi pro-Palestina adalah narasi yang kontra dengan sikap negara, dan sebaliknya. Penelitian ini menggunakan Teori Framing gerakan sosial untuk memahami bagaimana masing-masing model gerakan sosial memproyeksikan permasalahan dan mengartikulasikan solusi yang menggambarkan ikatan kolektif dari gerakan tersebut. Menggunakan konten analisis dari unggahan di X, penelitian ini menemukan bahwa posisi Biden sebagai representasi pemerintah Amerika Serikat menjadi pusat narasi dari kedua gerakan. Dalam gerakan pro-Palestina, Biden muncul dalam proses prognostic dengan narasi untuk tidak memilih Biden di pemilu 2024. Sedangkan dalam gerakan pro-Israel, Biden muncul sebagai bagian dari motivational narrative yang justru menjadi motivasi gerakan ini untuk mengorganisasi diri.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/44592 Di Balik Kekalahan Militer Afghanistan Terhadap Taliban: Sudut Pandang Budaya Strategis Afghanistan 2023-10-09T18:12:23+07:00 Maula Hudaya maulahudaya@lecturer.undip.ac.id Rizky Anggia Putri rizkyanggia97@mail.ugm.ac.id Fadhilah Permata Nira fadhilahnira@mail.ugm.ac.id <p>Kekalahan pasukan militer Afghanistan terhadap Taliban yang terjadi pada pertengahan Agustus 2021 menjadi fenomena yang menarik karena pasukan militer tersebut dikalahkan dalam hitungan hari, meskipun memiliki perlengkapan dan kesiapan yang baik. Beberapa analis menyoroti penyebab kekalahan tersebut didasari oleh faktor maraknya korupsi serta mismanajemen dalam tubuh militer. Namun, kami berusaha untuk mengkaji penyebab kekalahan tersebut melalui keunikan geografis dan kultural yang dimiliki oleh Afghanistan. Keunikan geografis tersebut membuatnya selalu menjadi arena perebutan pengaruh antara kekuatan-kekuatan besar, seperti halnya "The Great Game” yang melibatkan Britania Raya dan Kekaisaran Rusia serta Perang Dingin yang melibatkan Amerika Serikat dan Uni Soviet. Lebih dari itu, kebijakan War on Terror Amerika Serikat kembali memperpanjang hadirnya pengaruh kekuatan asing di Afghanistan. Di sisi lain, Afghanistan juga memiliki keunikan kultural di mana Afghanistan memiliki setidaknya 14 suku bangsa berbeda dengan sejarah interaksi yang tidak akur membuat negara ini memiliki sejarah panjang terkait konflik antar etnis. Melalui pendekatan budaya strategis, kami berusaha menemukan bagaimana kedua faktor tersebut membentuk budaya militer dan budaya politik Afghanistan serta persepsinya terhadap ancaman, kemudian melihat bagaimana budaya militer, budaya politik, dan persepsinya terhadap ancaman tersebut pada akhirnya tidak mampu mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Taliban.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/53901 Assessing the Climate Commitments of the European Union in Energy Challenges Due to the Russia-Ukraine War 2022 2024-03-06T13:07:36+07:00 Siti Zulhaiziah Azalea Zahfira ziahazalea13@gmail.com <p>This research examines the European Union's (EU) climate commitments during the Russia-Ukraine war in 2022. EU as a proactive international organisation in global climate management, has made various efforts through policy and strategy formulation and implementation mechanisms, as well as by playing an important role in international climate negotiations. However, the Russia- Ukraine War has affected the EU's energy security and energy transition agenda. This research uses a qualitative approach and case study analysis method, with secondary data sources obtained through library research collection techniques. To answer the research questions, the conceptual framework of ‘environmental security' is used to analyse the energy response in the EU based on environmental protection considerations, which then illustrates the climate commitments in the EU during the Russia-Ukraine War. The research found that while some of these measures may come at the expense of the EU's climate mitigation efforts in the short term, the EU's overall energy response to avoid an energy crisis in its member states still demonstrates a strong commitment to the fight against global climate change.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/53539 Indonesia Interest toward G20 Pandemic Fund: Global Health Diplomacy Perspective 2024-04-18T12:39:43+07:00 Saqib Fardan Ahmada saqib.f@kdis.ac.kr <p>In the last three years, during the COVID-19 pandemic shocks, the discussion for economic recovery and global health development agenda prevailed. To date, the discussion has shifted from recovery to more extensive moves such as strengthen the current global health architecture. Specifically, prepare for the next pandemic and reduce potential risks. Countries around the world are interested in this topic and the Group of Twenty (G20), the premier economic forum summit, also focuses on this issue. This kind of "global crisis responder” experience drives the interesting discussion, how did the COVID-19 crisis respond by the G20? Answering this question, during Indonesia's G20 Presidency, the Pandemic Fund was formally introduced in collaboration with the Pandemic Fund secretariat, marked by a significant event during the G20 Joint Finance and Health Ministers' Meeting. The rationale behind establishing this fund arose from the challenges faced by low and middle-income nations in securing adequate funding for their healthcare systems amidst the COVID-19 pandemic. Depart from that, this significant achievement of the pandemic fund launching raises questions, why Indonesia has an agenda for Pandemic Fund during its presidency? This paper aims to answer this question with the framework of global health diplomacy.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/54692 Batasan untuk Keamanan: Analisis Kebijakan Pembatasan Ekspor Nikel Indonesia Menggunakan Pendekatan Poskolonialisme 2024-04-24T08:10:48+07:00 Jessica Angelina Anggraeni Purba jessicapurba07@gmail.com <p>Penelitian ini menganalisis kebijakan pembatasan ekspor nikel Indonesia, sebagai produsen terbesar nikel dunia yang memiliki nilai tukar rendah, dengan pendekatan poskolonialisme. Pemerintah mengeluarkan peraturan ini pada 2019 dengan tujuan meningkatkan hilirisasi, investasi, dan penciptaan lapangan kerja untuk mempromosikan pengolahan dalam negeri. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan studi pustaka. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk secara rinci menggambarkan dan menganalisis kebijakan pembatasan ekspor nikel Indonesia. Pendekatan studi pustaka melibatkan telaah mendalam terhadap literatur-literatur terkait kebijakan ekspor nikel dan kerangka pemikiran postkolonialisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan poskolonialisme Fanon dan Said untuk menganalisis kepentingan Indonesia dan dampaknya. Hasil penelitian ini adalah kebijakan pembatasan ekspor nikel tidak hanya menjadi langkah strategis ekonomi, tetapi juga simbol perang kemerdekaan yang melibatkan perjuangan identitas dan pembebasan mental dari pengaruh kolonial.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/50764 ASEAN Non-Interference Under Heavy Pressure: Is It Change or Crises for ASEAN Peace? 2024-03-09T11:43:54+07:00 Jeko Spastyono ejeko93@gmail.com Ichsan Malik ichsanmalik@gmail.com Bambang Wahyudi buangwagyu@gmail.com <p>This paper intends to join the discussion over the heavily pressured ASEAN's non- interference. With a qualitative approach, this paper investigate where the pressure comes from and whether non-interference actually harms ASEAN. Utilizing the medical analogy, "the dose makes the poison,” and Acton's wisdom on power, the paper argue that the non-interference harm and critics inducing to ASEAN is a result of its excessive uses rather than the principle itself harmful. Avoiding, delaying, and brushing issues aside behind non-interference becomes a comfortable refuge for ASEAN when faced with difficult challenges. ASEAN indeed needs to change. However, given ASEAN's diverse political, cultural, and language differences, eliminating non-interference influence in ASEAN is an outrageous deliberation. The principle is not poisonous with the right prescription. Therefore, as conclusion the paper advocate the creation of a formal forum that can serve as a formal means to brainstorm solutions for members' taboo predicament that could preserve member states freedom to decide, rather than dictating one, to control the dosage of non-interference needed in the ASEAN system. Like a family, ASEAN member states can use the forum to convince each other's that there are better solutions for their predicament and advance the region together.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/54008 Strategi Adaptif Kebijakan Luar Negeri Republik Indonesia Kerajaan Arab Saudi pada Pelaksanaan Ibadah Haji dan Pasca Pandemi COVID-19 2021 2024-01-13T16:10:45+07:00 Alya Raihan Medina alyarmedina@gmail.com <p>Mewabahnya virus COVID-19 empat tahun silam, telah merubah pola kehidupan masyarakat secara global. Khususnya, pada bidang kesehatan. Pemerintah memberlakukan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sebagai syarat mendasar dari berlangsungnya aktivitas, baik secara formal maupun informal. Termasuk, pada pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Sebab, di dalam kondisi yang padat pengunjung, terdapat salah satu dari tahapannya yang minim jarak. Sedangkan, tahapan tersebut wajib untuk dilakukan. Situasi ini menimbulkan pro dan kontra akan keamanan dari kesehatan para jamaah. Melalui metode penelitian kualitatif dan strategi Adaptif, peneliti akan mengkaji bagaimana upaya pemerintah dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah sebelum dan sesudah pandemic COVID-19. Dari informasi yang diperoleh, pelaksanaan ibadah haji dan umrah mengalami sejumlah perubahan antara lain pengurangan kuota, penambahan syarat kesehatan dan pembatasan usia pada jamaah. Tindakan berikut adalah hasil diputuskan oleh Pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi dengan pertimbangan keselamatan kedua warga negara dan tetap menjaga agar kunjungan ibadahnya dapat tetap berlangsung.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/54104 Paradiplomasi Jawa Barat Melalui Kerja Sama Sister Province antara Jawa Barat dan Souss-Massa 2024-03-06T13:04:00+07:00 Alvin Faishal mochamad20022@mail.unpad.ac.id Dina Yulianti dina.yulianti@unpad.ac.id <p>Kerja sama luar negeri merupakan bagian integral dari suatu hubungan antarnegara di seluruh dunia. Bentuk dari kerja sama luar negeri yang dikenal adalah paradiplomasi. Di Indonesia, praktik paradiplomasi mulai berkembang pasca tahun 1998, pemerintah pusat pun mendukung hubungan kerja sama dalam praktik diplomasi tersebut dengan mengeluarkan beberapa regulasi- regulasi demi kelancaran paradiplomasi. Praktik paradiplomasi di Indonesia terdapat dua bentuk kerja sama yaitu sister city dan sister province. Artikel ini mendeskripsikan proses dan bentuk paradiplomasi antara Jawa Barat dan Sous-Massa (Maroko) yang telah menjalin sister province sejak 2017 hingga sekarang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan dan menganalisis data, melalui studi literatur yang didapatkan dari website, jurnal, dan dokumen resmi dengan fokus pada telaah pokok bahasan secara rinci dan komprehensif. Temuan penelitian ini berkontribusi pada pemahaman pentingnya paradiplomasi dan soft power dalam membentuk hubungan internasional, serta potensi peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Maroko di masa yang akan datang.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/50962 Implikasi Kerjasama Sub Regional ASEAN IMT-GT dalam Pengembangan Pariwisata di Sumatera Selatan 2024-02-27T11:00:02+07:00 Sofyan Effendi sofyaneffendi@fisip.unsri.ac.id Sari Mutiara Aisyah sarimutiara@fisip.unsri.ac.id Nur Aslamiah Supli nur.supli@unsri.ac.id Safira Soraida safirasoraida@fisip.unsri.ac.id <p>Penelitian ini mencoba untuk merumuskan strategi dalam pengembangan Kawasan Pariwisata pada objek penelitian, di daerah sub-regional Sumatera Selatan, guna membantu percepatan pengembangan Kawasan tersebut dalam lingkup MT-GT. Penelitian ini menjadikan IMT-GT Vision 2036 sebagai landasan dasar yang kemudian diturunkan pada tiga pendekatan IMT-GT Tourism Sector Goals, yang menjadi acuan strategi dan program untuk diteliti yang berkaitan dengan pelaksanaan dan kemungkinan dalam pengembangannya di Kawasan Sumatera Selatan. Penelitian Ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berbasis pada data primer yang didapat melalui wawancara pada pihak-pihak yang terlibat dalam IMT-GT, beserta data sekunder yang didapat melalui telaah laporan, jurnal dan berita terkait objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikasi Kerjasama sub regional IMT-GT bagi Sumatera Selatan adalah menjadi media promosi pariwisata sub Kawasan, namun belum optimal dalam merumuskan pariwisata tematik dalam upaya peningkatan konektivitas dan berkelanjutan.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/55335 Pembelokan Estetika, Protes Budaya Populer, dan Aktivisme Digital: Semangka sebagai Simbol Perlawanan Palestina 2024-02-27T10:51:14+07:00 Hasna Dherin Syakira hasnadherinsyakira@student.uns.ac.id Sovira Luna Shinkoo sovirahikarilunashin@student.uns.ac.id Aisyah Nur Aini aisyahzakiyah1@student.uns.ac.id <p>Konflik antara Israel dan Palestina kembali pecah pada 7 Oktober 2023 setelah Hamas meluncurkan serangan kepada Israel. Sejak Perang Enam Hari 1967, masyarakat Palestina dilarang untuk mengibarkan bendera Palestina dan objek yang menyerupainya. Hal ini mendorong seniman Palestina untuk menorehkan kreativitasnya dalam karya seni dengan interpretasi relaitas yang berbeda, salah satunya adalah melalui Semangka. Semangka digunakan sebagai simbol protes dan perlawanan terhadap represi dan limitasi kebebasan berekspresi. Simbol ini meluas melalui aktivisme digital yang digerakkan oleh seniman lokal dan merambat ke influencer melalui media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perkembangan makna simbol semangka yang digunakan oleh masyarakat pasca modern dengan meninjau perkembangan penggunaanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori postmodern dan menggunakan pendekatan estetika oleh Ronald Bleiker yang berusaha untuk melihat keterlibatan seni dalam politik global. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan estetika yang digunakan oleh Bleiker dapat menjelaskan peran estetika dalam peristiwa politik dan peran budaya populer dalam memfasilitasi dan menciptakan massa sehingga ketidakadilan sosial yang dirasakan dan dialami bersama dapat terlihat dan tersampaikan. Semangka sebagai simbol perlawanan digunakan untuk menghindari sensor online dan algoritma AI sehingga para aktivis tidak dikenai shadowban atas unggahan yang menunjukkan dukungan terhadap Palestina.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/52417 Strategi Gerakan #NiUnaMenos sebagai Jaringan Advokasi Transnasional dalam Menangani Isu Femicide di Kawasan Amerika Latin 2024-02-27T10:57:31+07:00 Mokhamad Saiful Farisin saifulfariss@gmail.com <p>Tulisan ini membahas mengenai bagaimana strategi yang dilakukan oleh gerakan sosial #NiUnaMenos sebagai upaya advokasinya dalam isu femicide, isu ini merupakan masalah yang cukup serius karena selain memperparah ketidaksetaraan gender tetapi juga mencabut hak asasi manusia dari seorang individu. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dirasa tidak cukup sehingga kehadiran gerakan sosial ini nantinya berusaha untuk menekan pemerintah yang ada dalam pembuatan kebijakan atas isu ini. Setelah berjalan sejak tahun 2015 gerakan ini masih terus eksis hingga pada masa ini dan semakin besar pengaruhnya dalam lingkup regional. Analisis yang disajikan oleh penulis disini akan berfokus pada strategi yang digunakan oleh gerakan ini, untuk menjawab analisis tersebut dalam kerangka konseptual penulis menggunakan konsep jaringan advokasi transnasional (TAN) sebagai upaya untuk mengetahui strategi yang dilakukan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, dengan analisis secara kualitatif. Temuan yang didapatkan adalah gerakan ini telah melakukan keempat taktik TAN dalam upaya untuk mencapai agendanya, diantara keempat taktik penulis menyimpulkan bahwa taktik politik informasi dan politik simbolik menjadi taktik yang paling berpengaruh pada strategi gerakan dalam melakukan advokasi isu femicide.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/55589 Dampak Advokasi International Non-Governmental Organization pada Pasar Foie gras di Eropa 2024-02-29T18:28:35+07:00 NURUL QOMARIYAH MAULIDINA nurulqomariyahmaulidina@gmail.com Wahidah Zein Br Siregar wahidahsiregar@uinsa.ac.id <p>Penelitian ini membahas mengenai advokasi yang dilakukan oleh beberapa International Non-Governmental Organization (INGO) yang berfokus pada pembelaan terhadap hak-hak hewan serta dampaknya terhadap pasar di Eropa. INGO-INGO ini mengecam adanya praktik kekejaman terhadap hewan seperti yang terjadi dalam proses produksi, salah satu makanan tertua di Eropa yang juga merupakan gastronomi Prancis. Mereka melakukan beberapa advokasi untuk mengungkap kekejaman produksi kepada masyarakat luas. Advokasi yang dilakukan oleh INGO-INGO tersebut telah mendapat banyak keberhasilan. Beberapa pihak, misalnya, mulai berhenti menyediakan dan mengkonsumsi sehingga hal tersebut mempengaruhi pasar di Eropa. Guna menganalisis dampak advocacy tersebut, peneliti mengumpulkan data melalui studi dokumen dari berbagai sumber yang relevan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penyajian data secara deskriptif. Konsep yang digunakan adalah INGO sebagai aktor non-negara yang juga memiliki peran besar dalam menangani permasalahan pada kesejahteraan hewan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa advokasi yang dilakukan INGO menjadi salah satu faktor yang memberikan dampak pada pasar di Eropa. Beberapa data menunjukkan penurunan jumlah produksi Foei gras secara signifikan.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/49868 Implementasi Strategic Philanthropy Big Hit Entertainment Melalui Kampanye 'Love Myself' BTS-Unicef Tahun 2017-2012 2024-03-10T08:43:24+07:00 Hendrina Nur Alifia Ramadhanti 19044010051@student.upnjatim.ac.id Adiasri Putri Purbantina adiasri.hi@upnjati.ac.id <p>Big Hit Entertainment, agensi musik Korea Selatan yang menaungi BTS, telah berhasil menggabungkan filantropi strategis ke dalam praktik bisnis mereka melalui Kampanye BTS-UNICEF ‘Love Myself' 2017-2022. Tujuan dari kampanye ini untuk menyebarkan pesan cinta diri untuk mencegah kekerasan pada anak muda dan merupakan kampanye sosial global yang dibuat oleh Big Hit Entertainment dan BTS dalam kemitraan dengan UNICEF. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis Kampanye ‘Love Myself' dengan mengevaluasi tiga elemen penting dalam filantropi strategis: tujuan yang jelas berdasarkan bukti, pemantauan dan penilaian program, dan optimalisasi dampak sosial yang diharapkan. Kampanye ‘Love Myself' yang dijalankan oleh Big Hit Entertainment dan BTS menunjukkan penerapan filantropi strategis yang berhasil bahwa kampanye ini tidak hanya mencapai target visi manajemen hiburan berkelanjutan tetapi juga memberikan dampak sosial signifikan melalui donasi dan inisiatif penggemar. Penyusunan strategi, kolaborasi, dan evaluasi yang efektif dari kampanye ini menjadi contoh yang menginspirasi dalam mengimplementasikan filantropi strategis yang memberi manfaat baik untuk perusahaan maupun masyarakat.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/53167 Sharing Water Across Borders: Assessing the Hydro-Diplomacy Process in the Resolution of Indus River Disputes 2024-02-27T11:07:20+07:00 Sarah Abigail saraahabigail05@gmail.com <p>Hydro-diplomacy addresses the political aspects of transnational water systems that aims to prevent, lessen, and settle disputes over shared water systems through water governance frameworks. The Indo-Pakistan dispute over the Indus River proves the importance of diplomacy in addressing water related issues. Using a qualitative and descriptive-explorative method, this research aims to explore mechanisms of the Indus River dispute resolutions within the framework of the hydro-diplomacy concept. The paper uses secondary data consisting of journal articles, books, and official documents . This research finds that the Indus River dispute resolution mechanism encompasses the key aspects of hydro-diplomacy, which are: 1) the political means through bilateral meetings and the Indus Water Treaty formulation; 2) preventive means through dispute resolution mechanism in the treaty; 3) integrative means towards the involvement of numerous stakeholders; 4) cooperative aspect through IWT agreements; and 5)technical means through data-sharing practices.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 https://e-journal.unair.ac.id/JHI/article/view/52392 Eskalasi Konflik Palestine-Israel di Tahun 2023: Perspektif Kebijakan Luar Negeri Indonesia 2024-02-27T10:59:07+07:00 Irfan Setiawan irfan.delta.setiawan-2020@fisip.unair.ac.id Ragil Rencoko Mahesa Putra Nainggolan ragil.rencoko.mahesa-2020@fisip.unair.ac.id <p>Konflik di Timur Tengah antara Palestina dan Israel merupakan salah satu isu yang paling sensitif dan berkepanjangan di PBB. Konflik ini ditandai dengan adanya ketegangan politik antara kedua belah pihak yang saling mengklaim hak kontrol wilayah. Konflik ini sendiri telah memaksa negara-negara besar di dunia termasuk Indonesia mengeluarkan kebijakan luar negerinya. Tulisan ini mengkaji tentang dua kebijakan luar negeri Indonesia terhadap konflik Palestina-Israel di Tahun 2023. Dari dua kebijakan pemerintah Indonesia dalam menyikapi peristiwa tersebut, terlihat adanya kecondongan untuk mendukung Palestina dan mempercepat perdamaian untuk kedua negara yang terlibat konflik tersebut. Penelitian ini akan menganalisa politik luar negeri Indonesia dengan menggunakan Konsep "Kekuatan Menengah” oleh administrasi Presiden Jokowi pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan menganalisa serta mengelaborasi rasionalitas dibalik pengambilan keputusan Indonesia terhadap konflik Palestina-Israel dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Dalam temuannya, penulis berargumen bahwa beberapa faktor yang mendasari pengambilan kebijakan-kebijakan tersebut adalah adanya solidaritas agama antara Palestina dan Indonesia, adanya sentiment anti kolonialisme yang kuat dari Indonesia, dan program 4+1 oleh Jokowi yang berfokus pada pembenahan HAM masyarakat internasional.</p> 2024-06-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024