Efek Zat Aktif Ekstrak Daun Jambu Biji Merah (Psidium Guajava.L) terhadap Spermatogenesis pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus)
Downloads
Pendahuluan: Jumlah penduduk Indonesia sensus tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49 % per tahun. Target RPJPMN 2010-2014 sebesar1,14 %, laju pertumbuhan penduduk saat ini 0,53 % masih lebih tinggi. Pengendalian penduduk diperlukan antara lain dengan pemakaian kontrasepsi pada wanita maupun pria. Keterlibatan pria dalam KB masih rendah hanya 6,26 %. Tujuan penelitian untuk membuktikan zat aktif daun jambu biji merah dapat menurunkan kadar FSH dan spermatogenesis pada tikus putih jantan (Rattus norvegikus).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan Post test only control group design. Besar sampel menggunakan rumus Federer dengan jumlah sampel 30 ekor tikus putih, terbagi tiga kelompok yaitu Kelompok 1 (K1) kelompok kontrol diberikan larutan CMC 0,5 % 1 ml/ hari, Kelompok Perlakuan 1 (P1) diberikan ekstrak daun jambu biji merah dosis 40 mg/ml/hari dan kelompok Perlakuan 2 (P2) diberikan ekstrak daun jambu biji merah dosis 80 mg/ml/hari dan diberikan selama 30 hari. Variabel penelitian jumlah sel spermatogenik ( Spermatogonium, Spermatosit primer dan Spermatid). Data dianalisis menggunakan uji ANOVA.
Hasil: Hasil analisis data dengan uji ANOVA jumlah sel spermatogonium nilai p 0,801 (p < 0,05): tidak ada perbedaan signifikan diantara ketiga kelompok, uji LSD tidak dilakukan. Hasil uji ANOVA untuk jumlah sel spermatosit primer didapatkan nilai p 0,102 ( p < 0,05 ), berarti tidak ada perbedaan signifikan diantara ketiga kelompok, uji LSD tidak dilakukan. Hasil uji ANOVA untuk jumlah sel spermatid nilai p 0,001 (p < 0,05) berarti terdapat perbedaan signifikan diantara ketiga kelompok. Hasil uji LSD kontrol dengan P1 (p 0,036 ): berbeda, Kontrol dengan P2 (p <0,000): berbeda, P1 dengan P2 (p <0,033) : berbeda.
Diskusi: Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun jambu biji merah tidak menurunkan jumlah sel spermatogonium dan sel spermatosit primer tetapi menurunkan jumlah spermatid pada tikus putih jantan.
Astuti NY dan Soeradi O, 2002. Toksisitas akut dan efek pemberian ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan L) terhadap struktur anatomi tubulus Seminiferus testis tikus putih. Jurnal Bahan Alam Indonesia, 1(1).
Basha H.S , Lalithamma A, Lakshman J, C.C., 2013. Antifertility effect of carica papaya linn.seed extract on hormones in male albino rats. International Journal of Biological & Pharmaceutical Research, 4(12), pp.859–861.
Everrit and Johnson.M, 1990. Essensial Reproduction 3 nd Editi., London: Blackwell Sci.Pub.
Fritz, I.B., 1978. Site of actions of androgen and follicle stimulating hormone on cell of the seminiferous tubule, New York: Litwack (Ed) Academic Press.
Ganong. WF, 2003. Buku ajar fisiologi kedokteran Ed. 20., Jakarta: EGC.
Harjopranjoto. S, 1995. Ilmu kemajiran pada ternak. surabaya, Surabaya: Airlangga University Press.
Hartini, 2011. Pengaruh dekok daun jambu biji merah (Psidium guajava. L) terhadap jumlah , kecepatan dan morfologi spermatozoa tikus putih jantan (Rattus norvegicus). universitas andalas.
Moeloek. N, 1994. Sistem reproduksi jantan/pria. reproduksi dan embriologi : dari satu sel menjadi organisme, Jakarta: FKUI.
Nurliani A, Rusmiati, S.H.., 2005. Perkembangan sel spermatogenik mencit (Mus musculus L) setelah pemberian ekstrak kulit kayu durian (Durio ziberthinus murr.). Jurnal Berk. Penel. Hayati, 11, pp.77–79.
Poernomo BS, Widjiati, Mafruchati, M Lugman, E., 2011. Buku ajar embriologi, Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga.
Prajogo. B, 2003. Dikembangkan kontrasepsi hormonal pria. Available at: http://www.kontrasepsihormonalpria.com/kes.
Speroff L & Fritz, M., 2005. Clinical gynecology endocrinology and infertility, Philadelphia: Lippincot William & Wilkins.
Susetyarini. Rr. E, 2009. Efek senyawa aktif daun beluntas terhadap kadar testosteron tikuspPutih (Rattus norvegikus) jantan. Jurnal GAMMA, V(1), pp.21–27.
Authors who publish with Jurnal Ners agree to the following terms:
- Authors transfer the Copyright and grant Jurnal Ners the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to remix, adapt and build upon the work with an acknowledgment of the work's authorship and of the initial publication in Jurnal Ners.
- Authors are permitted to copy and redistribute the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Jurnal Ners.
Jurnal Ners requires a formal written declaration and transfer of copyright from the author(s) for each article published. We, therefore, ask you to complete and return this form, retaining a copy for your own records. Your cooperation is essential and appreciated. Any delay will result in a delay in publication. The form can be downloaded HERE.