JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan https://e-journal.unair.ac.id/JPERPUS <p><strong>JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan</strong> JPUA: Airlangga University Library Journal: Information and Communication Media Librarian is a scientific journal published by the Airlangga University Library. JPUA is an information and communication media for librarians and library and information researchers. JPUA publishing consists of 2 (two) editions in a year, the first edition (January-June) and the second edition (July-December). JPUA was originally named the Universitas Airlangga Library Bulletin, published for the first time in 2006 and since 2011 changed its name to Universitas Airlangga Library Journal (JPUA) and has a number p-ISSN <a title="p-issn" href="https://portal.issn.org/resource/ISSN-L/2356-1408">2356-1408</a> (printed) and e-ISSN<a title="e-issn" href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2723-0554"> 2723-0554</a> (online). JPUA contains scientific papers in the fields of Librarianship, Information, Information Technology, and Archives. We also invite Universitas Airlangga library staff as well as academics, professionals, and students who are engaged in these fields to publish their research papers in JPUA.</p> Universitas Airlangga en-US JPUA: Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan Komunikasi Kepustakawanan 2356-1408 1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.<br /><br />2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions<br /><br />3. The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution- NonCommercial-ShareAlike: CC BY-NC-SA<br /><br /><p><a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" target="_blank">User/public use of this website will be licensed to the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.</a></p><p><a title="Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License" href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" target="_blank"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-nc-sa/4.0/88x31.png" alt="Lisensi Creative Commons" /></a></p><p> </p> Conceptual Framework of Innovative Library Services Based on Artificial Intelligence (AI) in Order to Accelerate Digital Transformation https://e-journal.unair.ac.id/JPERPUS/article/view/55183 <p><strong>Background:</strong> The Fourth Industrial Revolution (4IR) refers to the transformation of traditional production processes that have been digitized into the real world, enabling total interconnectivity between suppliers and customers with the aim of creating smarter products. The rapid changes in technology brought about by the 4IR have made business operations unstable. This has led to organizations seeking new methods and strategies to gain a competitive advantage in this digital age. Institutions of higher education have responded to this challenge by strengthening the role of university libraries as core components of the educational institution. They have also introduced various digital technologies to improve the learning experience for students.<br /><strong>Methods: </strong>qualitative content analysis.<br /><strong>Purpose: </strong>organizations to seek new methods and strategies to gain a competitive advantage in the digital era.<br /><strong>Findings: </strong>Artificial Intelligence (AI) is one of the technologies that can be integrated into university libraries to enhance the learning experience for students. AI is a discipline that involves computer science, linguistics, information science, neurophysiology, neuroscience, cognitive science, psychological control, and other fields. AI is not just a computer program that mimics human intelligence but can also be used to promote independent learning and meet the special needs of all categories of students. With the support of large amounts of data, AI can form patterns and provide meaning, making the university library an ideal environment to apply this technology to add value to higher education in the future.<br /><strong>Conclusion</strong>: The integration of AI into university libraries can provide an opportunity for every library user to access new and exclusive educational services specifically designed to meet individual student needs. Assuming that the library is supported by AI technology, it can help improve learning skills through more personalized technical learning approaches. AI technology can also help librarians explore new ways to meet the needs of library users and support academic activities. By utilizing AI technology, the library can provide sustainable access to various online text resources that are rapidly expanding, and provide services that are not limited to conventional boundaries, accessible to anyone and from anywhere.</p> <hr /> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>Kerangka Konseptual Layanan Inovatif Perpustakaan Berbasis Artificial Intelligence (AI) dalam Rangka Mempercepat Transformasi Digital</strong></p> <p><strong>Latar Belakang:</strong> Revolusi Industri keempat (The Fourth Industrial Revolution - 4IR) merujuk pada transformasi proses kegiatan konvensional yang telah didigitalisasi ke dalam dunia nyata, memungkinkan interkoneksi secara total antara pemasok dan pelanggan dengan tujuan menciptakan produk yang lebih cerdas. Perubahan teknologi yang cepat yang dibawa oleh 4IR membuat operasi bisnis menjadi tidak stabil. Hal ini mendorong organisasi untuk mencari metode dan strategi baru untuk memperoleh keunggulan kompetitif di era digital ini. Institusi pendidikan tinggi telah menanggapi tantangan ini dengan memperkuat peran perpustakaan perguruan tinggi sebagai komponen inti dari lembaga Pendidikan. Perguruan Tinggi juga telah memperkenalkan berbagai teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi mahasiswa. <br /><strong>Metode:</strong> analisis konten kualitatif. <br /><strong>Tujuan:</strong> organisasi untuk mencari metode dan strategi baru untuk memperoleh keunggulan kompetitif di era digital. <br /><strong>Temuan:</strong> Kecerdasan Buatan (AI) adalah salah satu teknologi yang dapat diintegrasikan ke dalam perpustakaan perguruan tinggi untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi mahasiswa. AI merupakan disiplin ilmu yang melibatkan ilmu komputer, linguistik, ilmu informasi, neurofisiologi, neurosains, ilmu kognitif, kontrol psikologis, dan bidang lainnya. AI bukan hanya program komputer yang meniru kecerdasan manusia, tetapi juga dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran mandiri dan memenuhi kebutuhan khusus semua kategori mahasiswa. Dengan dukungan data yang besar, AI dapat membentuk pola dan memberikan makna, menjadikan perpustakaan perguruan tinggi lingkungan yang ideal untuk menerapkan teknologi ini untuk menambah nilai pada pendidikan tinggi di masa depan.<br /><strong>Kesimpulan:</strong> Integrasi AI ke dalam perpustakaan perguruan tinggi dapat memberikan kesempatan bagi setiap pengguna perpustakaan untuk mengakses layanan pendidikan baru dan eksklusif yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan individu mahasiswa. Hal tersebut dapat diasumsikan bahwa perpustakaan didukung oleh teknologi AI, dapat membantu meningkatkan keterampilan belajar melalui pendekatan pembelajaran teknis yang lebih personal. Teknologi AI juga dapat membantu pustakawan mengeksplorasi cara baru untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan dan mendukung kegiatan akademik. Dengan memanfaatkan teknologi AI, perpustakaan dapat menyediakan akses berkelanjutan ke berbagai sumber teks online yang terus berkembang, serta memberikan layanan yang tidak terbatas dan dapat diakses oleh siapa saja dan dari mana saja.</p> Nur Subchan Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-06-11 2024-06-11 14 1 1 14 10.20473/jpua.v14i1.2024.1-14 UM Library Literacy Class (Kelasium): Challenges And Hopes https://e-journal.unair.ac.id/JPERPUS/article/view/55155 <p><strong>Background:</strong> The UM Library performs its functions and roles as a learning resource center and scientific information reference center for UM academic members. In the current era of information flooding, it is necessary to foster information literacy for academics as a provision for them to carry out various academic activities and lifelong learning processes.</p> <p><strong>Methods: </strong>This research uses a library research approach. Data analysis was carried out using descriptive analysis techniques and content analysis.</p> <p><strong>Purpose: </strong>This condition prompted the UM Library to develop the KelasiUM (UM Library Literacy Class) with the aim of (1) increasing the information literacy competence of academics, and (2) optimizing the role and function of the UM Library as a means of supporting academic activities. ClassiUM was developed based on five information literacy standards based on ACRL and the use of The Big6 literacy model.</p> <p><strong>Findings: </strong>The UM Library has carried out several student literacy development activities, including (1) library orientation during PKKMB, (2) direct (face-to-face) literacy development, and (3) online literacy development through social media. However, these activities are not optimal because many academicians still do not know about various sources of information both in the library and outside the library.</p> <p><strong>Conclusion</strong>: With the implementation of the KelasiUM program, it is hoped that the information literacy competence of UM academics can be improved by presenting kelasiUM material, which will lead to increased academic achievement.</p> <p><strong> </strong><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Information Literacy, KelasiUM</em></p> <p><em>----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------</em></p> <p><em><strong>KELAS LITERASI UPT PERPUSTAKAAN UM (KELASIUM): TANTANGAN DAN HARAPAN</strong></em></p> <p><strong>Latar Belakang</strong>: UPT Perpustakaan UM menjalankan fungsi dan peranan sebagai pusat sumber belajar dan pusat rujukan informasi ilmiah bagi anggota akademika UM. Di era banjir informasi saat ini, diperlukan pembinaan literasi informasi bagi sivitas akademika sebagai bekal mereka melaksanakan berbagai kegiatan akademik dan proses belajar sepanjang hayat. UPT Perpustakaan UM telah melaksanakan beberapa kegiatan pembinaan literasi mahasiswa, diantaranya (1) orientasi perpustakaan pada saat PKKMB, (2) pembinaan literasi secara langsung (tatap muka), dan (3) pembinaan literasi secara daring melalui media sosial. Namun, kegiatan-kegiatan tersebut belum optimal karena masih banyak sivitas akademika yang belum mengetahui berbagai sumber informasi baik yang ada di perpustakaan maupun diluar perpustakaan.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan (library research). Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis konten (content analysis)</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Mengembangkan program KelasiUM (Kelas Literasi Perpustakaan UM) dengan tujuan untuk (1) meningkatan kompetensi literasi informasi sivitas akademika, dan (2) mengoptimalkan peran dan fungsi UPT Perpustakaan UM sebagai sarana penunjang kegiatan akademik.</p> <p><strong>Temuan: </strong>KelasiUM dikembangkan dengan berlandaskan kepada lima standar literasi informasi berdasarkan ACRL dan penggunaan model literasi The Big6.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Dengan terselenggaranya program KelasiUM, diharapkan kompetensi literasi informasi sivitas akademika UM dapat ditingkatkan melalui sajian materi KelasiUM, yang berujung pada peningkatan prestasi akademis.</p> <p> </p> <p><strong><em>Kata Kunci:</em></strong> <em>Literasi Informasi, KelasiUM </em></p> <hr /> Achmad Qorni Novianto R. Sapto Wibowo Mohammad Safii Rokhmad Priyono A.A. Kosasih Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-06-13 2024-06-13 14 1 15 23 10.20473/jpua.v14i1.2024.15-23 Analysis of Library Management in Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta in Improving Prisoners Reading Interest https://e-journal.unair.ac.id/JPERPUS/article/view/55451 <p><strong><em>Background</em></strong><em>: Yogyakarta Class IIA Correctional Institution (Wirogunan Prison) provides a place for inmates to get reading materials in the form of a library, which consists of a main library, a mosque library and a literacy angkringan which is a development of the main library available to date, but none of these are available yet. can describe the management carried out by the prison towards the library.</em></p> <p><strong><em>Method</em></strong><em>: The research explanation will be described descriptively using a qualitative approach.</em></p> <p><strong><em>Purpose</em></strong><em>: This research aims to find out in depth about library management carried out, as well as prisoners' responses to the presence of libraries in increasing their interest in reading. This research uses special library management theory from Luther Gulick and is strengthened by an explanation of library management from Lasa H.S.</em></p> <p><strong><em>Findings</em></strong><em>: the results of this research found that management in the Yogyakarta class IIA correctional institution library is not yet structured, because the library does not yet have written management guidelines, but several components in library management have been carried out well, including staffing, coordination, reporting and budget components. The directing component is running quite well, while the planning and organizing component is not running well. Despite this, prisoners responded positively to the existence of the library in increasing their interest in reading, but they regretted that the collection of reading books was limited and took too long so they became bored with borrowing books from the library.</em></p> <p><strong><em>Conclusion</em></strong><em>: Based on this, the researcher provides recommendations to the person in charge of the library to create structured management, so that the implementation of activities in the library will run following the library's objectives.</em></p> <p><strong>Keywords: </strong><em>Correctional Institutions, Library Management, Reading Interest, Special Libraries. </em></p> <p><em>---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>Analisis Manajemen Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIa Yogyakarta dalam Meningkatkan Minat Baca Narapidana<br /></strong></p> <p><strong>Latar belakang</strong>: Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta (Lapas Wirogunan) menyediakan tempat bagi narapidana untuk mendapatkan bahan bacaan berupa perpustakaan, yang terdiri dari perpustakaan utama, perpustakaan masjid dan angkringan literasi yang merupakan pengembangan dari perpustakaan utama yang tersedia hingga saat ini, namun belum ada yang dapat mendeskripsikan mengenai manajemen yang dilakukan oleh Lapas terhadap perpustakaan tersebut.</p> <p><strong>Metode</strong>: Penjelasan penelitian akan dijabarkan secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif.</p> <p><strong>Tujuan Penelitian</strong>: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam tentang manajemen perpustakaan yang dilakukan, serta respons narapidana terhadap kehadiran perpustakaan dalam meningkatkan minat baca mereka. Penelitian ini menggunakan teori manajemen perpustakaan khusus dari Luther Gulick dan dikuatkan dengan penjelasan manajemen perpustakaan dari Lasa H.S.</p> <p><strong>Temuan</strong>: hasil dari penelitian ini adalah ditemukan bahwa manajemen di perpustakaan lembaga pemasyarakatan kelas IIA Yogyakarta belum terstruktur, karena perpustakaan belum mempunyai pedoman manajemen secara tertulis, tetapi beberapa komponen dalam manajemen perpustakaan sudah dilakukan dengan baik, meliputi komponen kepegawaian, koordinasi, pelaporan dan anggaran. Komponen pengarahan berjalan dengan cukup baik, sedangkan untuk komponen perencanaan dan pengorganisasian belum berjalan dengan baik. Meskipun demikian, narapidana memberikan respons yang positif terhadap keberadaan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca mereka, hanya saja mereka menyayangkan koleksi buku bacaan yang terbatas dan terlampau lama, sehingga ada kejenuhan bagi mereka untuk meminjam buku di perpustakaan.</p> <p><strong>Kesimpulan</strong>: Berdasarkan hal tersebut, peneliti memberikan rekomendasi kepada penanggung jawab perpustakaan untuk membuat manajemen yang terstruktur, sehingga pelaksanaan kegiatan di perpustakaan akan berjalan sesuai dengan tujuan perpustakaan.</p> Fadlan Agustina Firdaus Rahmat Khoirul Imam Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-06-21 2024-06-21 14 1 24 34 10.20473/jpua.v14i1.2024.24-34 Opportunities and Challenges of Women Librarians Continue Study Master in Yogyakarta https://e-journal.unair.ac.id/JPERPUS/article/view/55179 <table width="664"> <tbody> <tr> <td width="454"> <p><strong><em>Introduction.</em></strong><em> Education is important for developing the competence and career of librarians, including women librarians. Currently, opportunities for continuing education are increasingly widespread for all professions. However, female librarians still often experience obstacles in continuing their Master's education both due to family and other factors. This study aims to determine the opportunities and obstacles of female librarians in continuing their Master's program studies to improve their competencies and careers.</em></p> <p><strong><em>Method.</em></strong><em> This is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques through interviews, observation, and documentation studies. Informants are 8 female librarians who are currently pursuing a Master's education in Yogyakarta. The collected data will then be analyzed descriptively, including data reduction, presentation, and conclusions.</em></p> <p><strong><em>Discussion.</em></strong><em> Women librarians have opportunities for career advancement, academic skill development, and librarian competence improvement. In addition, female librarians face several challenges, including financial ability, adaptation to scientific standards, and family management.</em></p> <p><strong><em>Conclusion.</em></strong><em> Increasing abilities and expertise is the main factor for female librarians to continue their master's education. The challenges faced come from internal and external factors of their environment.</em></p> <p><em><strong>Keywords : </strong></em><em>Education; Master; Librarians; Opportunities; Challenge</em></p> <table width="664"> <tbody> <tr> <td width="454"> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>Peluang dan Tantangan Pustakawan Perempuan Lanjut Studi Magister di Yogyakarta<br /></strong></p> <p><strong>Pendahuluan.</strong> Pendidikan merupakan hal yang penting bagi pengembangan kompetensi dan karir pustakawan, termasuk pustakawan perempuan. Saat ini kesempatan melanjutkan Pendidikan semakin luas untuk semua profesi. Namun demikian, pustakawan perempuan masih sering mengalami kendala dalam melanjutkan pendidikan Magister-nya baik karena faktor keluarga maupun faktor lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peluang dan hambatan pustakawan perempuan dalam melanjutkan studi program Magister dalam meningkatkan kompetensi dan karir mereka.</p> <p><strong>Metode.</strong> Ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Informan adalah 8 pustakawan perempuan yang sedang menempuh pendidikan Magister yang ada di Yogyakarta. Data yang dikumpulkan kemudian akan dianalisis secara deskriptif meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.</p> <p><strong>Pembahasan.</strong> Pustakawan perempuan memiliki kesempatan untuk peningkatan jenjang karir, pengembangan keahlian akademis, dan peningkatan kompetensi kepustakawanan. Selain itu, ada beberapa tantangan yang dihadapi pustakawan perempuan antara lain kemampuan finansial, adaptasi mengikuti standar keilmuan, dan manajemen keluarga.</p> <p><strong>Kesimpulan.</strong> Peningkatan kemampuan dan keahlian menjadi faktor utama pustakawan perempuan melanjutkan pendidikan magister. Tantangan yang dihadapi berasal dari faktor internal dan eksternal dari lingkungan mereka.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong><em>Pendidikan; Magister; Pustakawan Perempuan; Peluang; Tantangan</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> </td> </tr> </tbody> </table> Shinta Sisca Zuraida Hanny Chairany Suyono Araf Aliwijaya Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-06-14 2024-06-14 14 1 35 44 10.20473/jpua.v14i1.2024.35-44 Implementation and Effectiveness of The Simultaneous Reading Culture Program: A Case Study at Politeknik Teknik Kimia Industri (PTKI) Medan Library https://e-journal.unair.ac.id/JPERPUS/article/view/58856 <table> <tbody> <tr> <td> <p><strong><em>Introduction.</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> It is hoped that the simultaneous reading culture program in tertiary institutions will encourage the academic community to better understand and appreciate the importance of a reading culture and raise awareness of the positive benefits derived from reading habits. A simultaneous reading culture program has been implemented at PTKI Medan which was initiated by the PTKI Medan Library and supported by the Director of PTKI Medan. Reading culture is an important aspect in the academic world, especially in the higher education environment. However, nowadays, the culture of reading in college is often ignored and even considered trivial.</span></em></p> <p><strong><em>Research purposes.</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> The purpose of this study was to find out how much interest, effectiveness and reading habits among the PTKI Medan academic community, encourage the entire academic community to read more, improve the quality of education on campus and introduce the academic community, especially students, to activities that are useful so as to build minds critical and creative.</span></em></p> <p><strong><em>Research methods.</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> This research uses a descriptive qualitative method, with a case study approach. Data collection was carried out using observation, survey and document search methods.</span></em></p> <p><strong><em>Research result.</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> The results of the study showed that the percentage of those who carried out a simultaneous reading culture in PTKI Medan was 77%. However, there are still 23% of users who have never carried out a reading culture simultaneously.</span></em></p> <p><strong><em>Conclusion.</em></strong><em><span style="font-weight: 400;"> From the simultaneous reading culture program that has been carried out within the PTKI Medan environment, it can increase interest in reading and knowledge of students, lecturers and staff as well as create a more cultured and knowledgeable academic environment. This can open opportunities and opportunities for the entire academic community to develop themselves. In addition, this program can also be a good example for other campuses in Indonesia to carry out similar activities.</span></em></p> </td> <td> </td> <td> </td> </tr> <tr> <td colspan="3"> </td> </tr> <tr> <td> <p><strong>A B S T R A K</strong><span style="font-weight: 400;"> </span></p> </td> <td> </td> <td> </td> </tr> <tr> <td> <p><strong>Implementasi dan Efektivitas Program Budaya Membaca Serentak di PTKI (Politeknik Teknologi Kimia Industri) Medan: Studi Kasus di Perpustakaan PTKI Medan.</strong></p> <p><strong>Pendahuluan.</strong><span style="font-weight: 400;"> Program budaya membaca serentak di perguruan tinggi, diharapkan mendorong civitas akademika untuk lebih memahami dan mengapresiasi pentingnya budaya membaca serta menumbuhkan kesadaran akan manfaat positif yang diperoleh dari kebiasaan membaca. Program budaya membaca serentak telah diimplementasikan di PTKI Medan yang diinisiasi oleh Perpustakaan PTKI Medan dan didukung oleh Direktur PTKI Medan. Budaya membaca adalah salah satu aspek penting dalam dunia akademis, khususnya di lingkungan perguruan tinggi. Namun, saat ini, budaya membaca di perguruan tinggi seringkali diabaikan bahkan dianggap sepele.</span></p> <p><strong>Tujuan Penelitian.</strong><span style="font-weight: 400;"> Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu seberapa besar minat, efektivitas dan kebiasaan membaca di kalangan civitas akademika PTKI Medan, mendorong seluruh civitas akademika untuk membaca lebih banyak lagi, meningkatkan kualitas pendidikan di kampus dan memperkenalkan civitas akademika khususnya mahasiswa pada kegiatan yang bermanfaat sehingga membangun pikiran kritis dan kreativitas. </span></p> <p><strong>Metode Penelitian.</strong><span style="font-weight: 400;"> Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Responden adalah pemustaka Perpustakaan PTKI Medan seperti mahasiswa, dosen/pegawai PNS/pegawai non-PNS dan petugas keamanan/kebersihan.</span></p> <p><strong>Hasil Penelitian.</strong><span style="font-weight: 400;"> Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase yang melakukan budaya membaca serentak di lingkungan PTKI Medan sebanyak 77%. Namun masih ditemukan 23% pemustaka yang tidak pernah melakukan budaya membaca serentak. </span></p> <p><strong>Kesimpulan.</strong><span style="font-weight: 400;"> Dari program budaya membaca serentak yang telah dilakukan di lingkungan PTKI Medan dapat meningkatkan minat baca dan pengetahuan mahasiswa, dosen dan staf serta terciptanya lingkungan akademik yang lebih berbudaya dan berpengetahuan. Hal ini dapat membuka peluang dan kesempatan bagi seluruh civitas akademika untuk mengembangkan diri. Selain itu, program ini dapat menjadi contoh baik bagi perguruan tinggi lain di Indonesia untuk melaksanakan kegiatan serupa.</span></p> <br /> <p><span style="font-weight: 400;"> </span></p> </td> <td> </td> <td> </td> </tr> </tbody> </table> Marianna Sitanggang Sri Kumala Putri Tarigan Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 14 1 45 53 10.20473/jpua.v14i1.2024.45-53 ChatGPT: Between Opportunities and Challanges in Increasing Academic Productivity https://e-journal.unair.ac.id/JPERPUS/article/view/59551 <p><strong>Introduction</strong><strong>:</strong> CHATGPT, one of Open AI's successful new innovations, has amazed people all over the world. ChatGPT helps scientific research in learning can be a beneficial educational innovation for students and higher education but also has promising potential and threats.</p> <p><strong>Purpose: </strong>This research will provide an overview of the opportunities and challenges of using ChatGPT for students.</p> <p><strong>Method:</strong> Literature Study, a qualitative approach.</p> <p><strong>Finding:</strong> The main challenges and ethical implications of ChatGPT in higher education :1. Academic Integrity 2. Gender and Diversity 3. Accessibility. Navigating the Digital Shift: Enhancing Digital Competency in Education. Human-AI collaboration and advanced technology pedagogy: an opportunity for ChatGPT.</p> <p><strong>Conclusion:</strong> ChatGPT can be used in higher education and training, to (i) assign individualized teaching resources and study plans based on each learner's needs and interests, (ii) guide learners through their education in a timely manner, (iii) produce learning materials that interesting things such as tests, interesting assignments, and interactive videos, (iv) supporting lecturers in evaluating student work and providing constructive criticism, and (v) organizing online discussions and collaboration between students and lecturers and librarians.</p> <p> </p> <p><strong>Keyword:</strong> <em>ChatGPT, Academic productivity, AI, Artificial Intelligence</em></p> <p><strong>-------------------------------------</strong></p> <p><strong><em>CHATGPT: ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS AKADEMIK</em></strong></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>Pendahuluan:</strong> CHATGPT, salah satu inovasi baru Open AI yang sukses, telah membuat kagum banyak orang di seluruh dunia. ChatGPT membantu penelitian ilmiah dalam pembelajaran dapat menjadi inovasi pendidikan yang bermanfaat bagi pelajar dan perguruan tinggi namun ChatGPT memiliki potensi dan ancaman.</p> <p><strong>Tujuan Penelitian:</strong> memberikan gambaran mengenai peluang dan tantangan penggunaan chat GPT bagi pelajar/mahasiswa.</p> <p><strong>Metode Penelitian:</strong> Studi Literatur, pendekatan kualitatif.</p> <p><strong>Hasil Penelitian:</strong> Tantangan utama dan implikasi etis ChatGPT di pendidikan tinggi :1. Integritas Akademik 2. Gender dan Keberagaman 3. Aksesibilitas. Menavigasi Pergeseran Digital: Meningkatkan Kompetensi Digital dalam Pendidikan Kolaborasi. Manusia-AI dan pedagogi teknologi canggih: peluang untuk ChatGPT.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> ChatGPT dapat digunakan dalam pendidikan tinggi dan pelatihan, untuk (i) menetapkan sumber daya pengajaran dan rencana studi individual berdasarkan kebutuhan dan minat masing-masing peserta didik, (ii) membimbing peserta didik melalui pendidikan secara tepat waktu, (iii) menghasilkan materi pembelajaran yang menarik hal-hal seperti tes, tugas menarik, dan video interaktif, (iv) mendukung dosen dalam menilai hasil karya mahasiswa dan memberikan kritik yang membangun, dan (v) menyelenggarakan diskusi online dan kolaborasi antara mahasiswa dengan dosen dan pustakawan.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> <em>ChatGPT, Produktivitas Akademik, AI, Kecerdasan Buatan</em> </p> Nursuhaida Binti Rohaizam Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 14 1 54 60 10.20473/jpua.v14i1.2024.54-60 Study and Analysis of Docker Internal System Security From Docker Daemon Attack and DDOS on The Open Journal System https://e-journal.unair.ac.id/JPERPUS/article/view/55519 <p><strong>Introduction:</strong> The growing use of data centers encourages virtualization technology to become an alternative solution in virtualization to provide a dense environment that can be adjusted according to needs. In hypervisor-based virtualization technology in managing servers in the Open Journal System data center, network administrators must allocate resources that are large enough so that when developing web or mobile systems takes a long time, and in hypervisor-based virtualization techniques, they must have access to the host kernel.</p> <p><strong>Purpose: R</strong>esearch on the attack model and vulnerabilities of the Docker internal security system on the Open Journal System from the Docker daemon attack and DDoS attacks when building and managing the Docker internal system.</p> <p><strong>Method:</strong> This research begins with a literature study, network scope, system design, and system implementation based on plans that have been made, as well as testing, analysis, and concluding the tests that have been carried out.</p> <p><strong>Finding:</strong> At the testing stage, the results obtained were the success of the Docker system in handling DDoS attacks and the success of securing the Docker Daemon from Docker Daemon attacks.</p> <p><strong>Conclusion:</strong> The Docker Daemon Attack can occur by misconfiguring containers. This flaw allows an unauthorised party to take control of a container that has already been created. By gaining root access, attackers can perform various malicious activities within the container. Therefore, it is important to have an understanding and implementation of proper security practices in the management and configuration of Docker containers to reduce the risk of these types of attacks.</p> <p><strong>Keyword:</strong> Docker, Container, DDoS, Attack.</p> <p>------------------------------------------</p> <p><strong><em>Studi </em></strong><strong><em>d</em></strong><strong><em>an Analisis Keamanan Sistem Internal Docker </em></strong><strong><em>d</em></strong><strong><em>ari Docker Daemon Attack </em></strong><strong><em>d</em></strong><strong><em>an Ddos Pada Sistem Open Journal System</em></strong></p> <p><strong>Pendahuluan: </strong>Berkembangnya penggunaan data center ini mendorong teknologi virtualisasi menjadi salah satu alternatif solusi dalam virtualisasi untuk menyediakan lingkungan yang padat agar dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Pada teknologi virtualisasi berbasis hypervisor dalam pengelolaan server pada data Open Journal System, center administrator jaringan harus mengalokasikan resources yang cukup besar, sehingga ketika dilakukan development sistem web atau mobile membutuhkan waktu yang lama, serta pada teknik virtualisasi berbasis hypervisor harus memiliki akses ke kernel host. <strong>Tujuan:</strong> Meneliti model serangan dan kerentanan sistem keamanan internal Docker pada <em>Open Journal System</em> dari ancaman <em>Docker Daemon Attack</em> dan serangan DDoS pada saat membangun dan mengelola sistem internal Docker.</p> <p><strong>Metode Penelitian:</strong> Penelitian ini dimulai dengan studi literatur, ruang lingkup jaringan, perancangan sistem, implementasi sistem berdasarkan rancangan yang telah dibuat, serta pengujian, analisis dan penarikan kesimpulan dari pengujian yang telah dilakukan.</p> <p><strong>Hasil Penelitian:</strong> Pada tahap pengujian dilakukan hasil yang didapatkan yaitu keberhasilan sistem docker dalam menangani serangan DdoS serta keberhasilan pengamanan docker daemon dari serangan docker daemon attack.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Serangan Docker Daemon dapat terjadi karena kesalahan konfigurasi container. Kelemahan ini memungkinkan pihak yang tidak berwenang untuk mengambil kendali atas container yang telah dibuat. Dengan mendapatkan akses root, penyerang dapat melakukan berbagai aktivitas berbahaya di dalam container. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pemahaman dan penerapan praktik keamanan yang tepat dalam pengelolaan dan konfigurasi container Docker untuk mengurangi risiko jenis serangan ini.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Docker, Container, DDoS, Attack.</p> Choirul Rio Prabowo Erfan Rohadi Dodo Irmanto Copyright (c) 2024 http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 14 1 61 68 10.20473/jpua.v14i1.2024.61-68