PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELAKUKAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI PELATIHAN METODE REPRODUCTIVE ORGAN SELF EXAMINATION (ROSE) SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI PENYAKIT KANKER SERVIKS
Downloads
Pendahuluan: Angka kejadian kanker serviks yang masih cukup tinggi dipengaruhi oleh perilaku deteksi dini yang masih rendah. Beberapa puskesmas di kota Surabaya telah memiliki program pemeriksaan IVA tes, namun capaian masih rendah karena motivasi ibu untuk melakukan deteksi dini masih kurang.
Metode: Reproductive Organ Self Examination (ROSE) merupakan metode sederhana yang dapat dilakukan oleh para ibu sendiri untuk melakukan mengetahui adanya masalah di organ reproduksinya. Pendidikan kesehatan perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang kanker serviks. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini memiliki tujuan untuk meningkatkan perilaku ibu di wilayah kerja Puskesmas Mulyorejo dalam melakukan deteksi dini kanker serviks melalui metode IVA serta teknik ROSE. Metode pelaksanaan adalah dengan penyuluhan materi kanker serviks dan ROSE, dan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan peserta. Kegiatan pemeriksaan IVA tes juga dilakukan langsung setelah pelaksanaan penyuluhan..
Hasil: Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan dan sikap ibu dalam melakukan deteksi dini kanker serviks. Beberapa ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan IVA tes menunjukkan bahwa adanya peningkatan motivasi setelah pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
Kesimpulan: pelatihan deteksi dini kanker serviks melalui metode ROSE dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan deteksi dini dalam upaya mengendalikan kanker serviks. Setelah pelaksanaan pengabdian masyarakat ini diharapkan ibu akan tetap rutin melakukan deteksi dini dengan didukung peran aktif kader dan tenaga kesehatan.
Anggraini, F. D. (2014). Faktor yang mempengaruhi implementasi program deterksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) di Puskesmas Wilayah Kota Surabaya. Journal of Health Sciences, 7(1).
Ardahan, M., & Temel, A. B. (2011). Visual Inspection With Acetic Acid in Cervical Cancer Screening. Cancer Nursing, 34(2), 158–163. https://doi.org/10.1097/NCC.0b013e3181efe69f
Azwar, S. (2013). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bhattacharyya, A. K., Nath, J. D., & Deka, H. (2015). Comparative study between pap smear and visual inspection with acetic acid (via) in screening of CIN and early cervical cancer. J Mid-Life Health, 6(2), 53–58. https://doi.org/10.4103/0976-7800.158942
Chizoma M. Ndikom, & Ofi, B. A. (2017). Effects of educational intervention on women's knowledge and uptake of cervical cancer screening in selected hospitals in Ibadan, Nigeria. International Journal of Health Promotion and Education, 55(5).
Dethan, C. M., & Suariyani, N. L. P. (2017). Pengetahuan dan sikap tentang perilaku vaksinasi HPV pada siswi SMA swasta. Jurnal MKMI, 13(2), 167–175.
Elamurugan, S., Rajendran, P., & Thangamani, S. (2016). Cervical cancer screening : Awareness , attitude , and practice of Indian women. Tropical Journal of Medical Research, 19(1), 42–46. https://doi.org/10.4103/1119-0388.172062
Fridayanti, W. (2016). Efektifitas promosi kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap wanita terhadap iva test di wilayah puskesmas sukoharjo 1 tahun 2016. In PROSIDING: Seminar Nasional dan Presentasi Hasil-Hasil Penelitian Pengabdian Masyarakat kasus (pp. 207–214).
Fridayanti, W., & Laksono, B. (2017). Keefektifan Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan , Sikap dan Perilaku Tentang Tes IVA pada Wanita Usia 20-59 Tahun. Public Health Perspective Journal, 2(2), 124–130.
Hesty, Rahmah, & Nurfitriani. (2019). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Inspeksi Asam Asetat (IVA) Terhadap Motivasi Wus dalam Deteksi Kanker Serviks di Puskesmas Putri Ayu Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 19(1), 42–46. https://doi.org/10.33087/jiubj.v19i1.535
Ismarwati, Sutaryo, S., & Widyatama, R. (2011). Promosi Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan , Sikap dan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks pada Ibu-Ibu Anggota Pengajian. Berita Kedokteran Masyarakat, 27(2), 66–74. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/bkm.3406
Kemenkes R1. (2015). Situasi penyakit kanker. Jakarta, Indonesia: Pusat Data dan Informasi.
Kementerian kesehatan RI. (2016). Panduan Penatalaksanaan Kanker serviks. Jakarta: Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
Kusumaningrum, T., Pradanie, R., Yunitasari, E., & Kinanti, S. (2016). The Role of Family and Quality of Life in Patients with Cervical Cancer. Jurnal Ners, 11(1), 112–117.
Maulana, H. D. . (2013). Promosi kesehatan. Jakarta: EGC.
Ningsih, D. P. S., Pramono, D., & Nurdiati, D. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker serviks di rumah sakit Sardjito Yogyakarta. Journal of Community Medicine and Public Health, 33(3), 125–130.
Nordianti, M. E., & Wahyono, B. (2018). Determinan Kunjungan inspeksi visual asam asetat di Puskesmas Kota Semarang. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 2(1), 33–44.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta, Indonesia: Rineka Cipta.
Radji, M. (2009). Vaksin kanker. Majalah Ilmu Kefarmasian, VI(3), 109–118.
Rasjidi. (2009). Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita (1st ed.). Jakarta: Sagung Seto.
Rasul, Cheraghi, & Moqadam, B. (2015). Influencing factors on cervical cancer screening from the Kurdish women ' s perspective : A qualitative study. Journal of Medicine and Life, 8(2), 47–54.
Setyani, R. A. (2018). Penerapan program deteksi dini kanker serviks. Jurnal Ilmiah Bidan, 3(2), 12–16.
Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kandungan. Jakarta, Indonesia: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wiyono, S., Iskandar, Mirza, T., & Suprijono. (2009). Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) untuk Deteksi Dini Lesi Prakanker Serviks (2009) Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) untuk Deteksi Dini Lesi Prakanker Serviks. Media Medika Indonesiana, 43(3), 116–121.
Yanti, A., Andrijono, & Gayatri. (2011). Perubahan keluhan seksual (fisik dan psikologis) pada perempuan pascaterapi kanker serviks setelah intervensi keperawatan (. Jurnal Ners, 6(1), 68–75
Authors who publish with Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan agree to the following terms:
The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution (CC BY).
Authors retain copyright and grant Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to remix, adapt and build upon the work with an acknowledgment of the work's authorship and of the initial publication in Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan.
- Authors are permitted to copy and redistribute the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan.
Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan requires a formal written declaration and transfer of copyright from the author(s) for each article published. We, therefore, ask you to complete and return this form, retaining a copy for your own records. Your cooperation is essential and appreciated. Any delay will result in a delay in publication.
JPMK by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.