PROGRAM PAGAR BESI (PENDAMPINGAN KELUARGA SADAR DAN SIAGA TUBERKULOSIS PARU) UNTUK MENCAPAI ZERO TB CASE 2020 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLAMPIS NGASEM, KOTA SURABAYA
Downloads
Pendahuluan: Indonesia masih menjadi negara dengan angka kejadian Tuberkulosis (TB) Paru tertinggi kedua di dunia. Kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan dan perilaku pencegahan penularan diketahui menjadi penyebab utama tingginya kasus TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Klampis Ngasem. Keluarga yang tinggal bersama dengan klien TB Paru sangat rentan terinfeksi karena rendahnya pengetahuan terkait pencegahan TB. Oleh karena itu, program pendampingan keluarga sadar dan siaga TB Paru (PAGAR BESI) perlu dilaksanakan. Program PAGAR BESI bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan perilaku pencegahan penularan TB Paru di lingkungan keluarga sebagai upaya mencapai zero TB case di wilayah kerja Puskesmas Klampis Ngasem, Kota Surabaya.
Metode: Pendekatan metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pendampingan (health coaching). Pendampingan (health coaching) dilaksanakan dengan pemberian edukasi tentang: 1) konsep TB Paru; 2) penularan TB Paru; 3) perilaku pencegahan penularan TB Paru; dan 4) dukungan keluarga. Edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi, dilengkapi dengan media power point presentation, modul, dan audio visual aids. Program diikuti oleh 50 orang care giver primer dari klien TB Paru.
Hasil: Penilaian dilakukan terhadap perubahan pengetahuan melalui kuesioner dichotomous choice (pre-posttest). Skor pre-test menunjukkan 48% peserta memiliki pengetahuan dalam kategori baik, 52% dalam kategori cukup, dan 0% dalam kategori kurang. Hasil post-test didapatkan peningkatan pengetahuan dalam kategori baik 86% dan 14% dalam kategori cukup.
Kesimpulan: Program pendampingan keluarga sadar dan siaga TB Paru (PAGAR BESI) terbukti efektif meningkatkan pengetahuan peserta. Selanjutnya, dengan peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perilaku pencegahan penularan TB Paru di lingkungan keluarga. Tindak lanjut program dapat dilaksanakan secara periodik oleh perawat komunitas untuk meningkatkan retensi perilaku.
Agustina, S., & Wahjuni, C. U. (2017). Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosa Paru pada Keluarga Kontak Serumah. Jurnal Berkala Epidemologi, 5(1), 85–94. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i1
Benzo, R., & McEvoy, C. (2019). Effect of Health Coaching Delivered by a Respiratory Therapist or Nurse on Self-Management Abilities in Severe COPD: Analysis of a Large Randomized Study. Respiratory Care, 64(9), 1065–1072. https://doi.org/10.4187/respcare.05927
Buregyeya, E., Mitchell, E. M. H., Rutebemberwa, E., Colebunders, R., Criel, B., Kiguli, J., & Nuwaha, F. (2012). Acceptability of Masking and Patient Separation to Control Nosocomial Tuberculosis in Uganda: A Qualitative Study. Journal of Public Health, 20(6), 599–606.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya. (2017). Profil kesehatan Surabaya. Surabaya.
Gale, J. (2012). A Practical Guide to Health Health Coaching Guide Behaviour Change Using the HCA Approach. Australia: Health Change Australia.
Gale, J., & Skouteris, H. (2013). Health coaching: Facilitating Health Behavior Change for Chronic Condition Prevention and Self-Management. Appl. Top. Heal. Psychol, 15–28.
Ghorob, A., Vivas, M. M., De Vore, D., Ngo, V., Bodenheimer, T., Chen, E., & Thom, D. H. (2011). The Effectiveness of Peer Health Coaching in Improving Glycemic Control Among Low-Income Patients with Diabetes: Protocol for a Randomized Controlled Trial. BMC Public Health, 11(1), 208. https://doi.org/10.1186/1471-2458-11-208
Hale, R., & Giese, J. (2017). Cost-Effectiveness of Health Coaching: An Integrative Review. Professional Case Management, 22(5), 228–238. https://doi.org/doi:10.1097/NCM.0000000000000223
Hill, B., Richardson, B., & Skouteris, H. (2015). Do We Know How to Design Effective Health Coaching Interventions: A Systematic Review of The State of The Literature. American Journal of Health Promotion, 29(5). https://doi.org/doi:10.4278/ajhp.130510-LIT-238
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
Kholid, A. (2012). Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya untuk Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan. Depok: Rajagrafindo Persada.
Leveille, S. G., Huang, A., Tsai, S. B., Allen, M., Weingart, S. N., & Iezzoni, L. I. (2009). Health Coaching Via an Internet Portal for Primary Care Patients with Chronic Conditions A Randomized Controlled Trial. Medical Care, 47(1), 41–47. https://doi.org/10.1097/MLR.0b013e3181844dd0
Linden, A., Butterworth, S. W., & Prochaska, J. O. (2010). Motivational Interviewing-Based Health Coaching as a Chronic Care Intervention. Journal Of Evaluation In Clinical Practice, 16(1), 166–174. https://doi.org/doi:10.1111/j.1365-2753.2009.01300.x
NHS Health Education England. (2015). Health Coaching – Quality Framework.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 45–62.
Nugroho, F. A., & Astuti, E. P. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru Pada Keluarga. Jurnal STIKES RS Baptis, 3(1), 19–28.
Olsen, J. M., & Nesbitt, B. J. (2010). Health Coaching to Improve Healthy Lifestyle Behaviors: An Integrative Review. American Journal of Health Promotion : AJHP, 25(1). Retrieved from Retrieved from www.scopus.com
Parkinson, M. D., Hammonds, T., Keyser, D. J., Wheeler, J. R., & Peele, P. B. (2020). Impact of Physician Referral to Health Coaching on Patient Engagement and Health Risks: An Observational Study of UPMC's Prescription for Wellness. American Journal of Health Promotion, 1–10. https://doi.org/10.1177/0890117119900588
Review, S. (2013). A Systematic Review of the Literature on Health and Wellness Coaching : Defining a Key Behavioral Intervention in Healthcare. Global Advances in Health and Health Medicine, 2(4), 38–57. https://doi.org/10.7453/gahmj.2013.042
Sitanggang, Y. A., Amin, A., & Sukartini, T. (2017). Health Coaching Berbasis Health Promotion Model terhadap Peningkatan Efikasi Diri dan Perilaku Pencegahan Penularan pada Pasien Tb Paru. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 7. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33846/sf.v8i4.188
Suharyo, & Mubarokah, K. (2018). Development Model of Household Contacts as a Peer Support to Decrease The Prevalence of Pulmonary Tuberculosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(3), 404–410. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/ kemas.v13i3.10632
Sukartini, T., Pratiwi, I., & Koa, M. F. (2020). Individual Coaching on Self-Efficacy, Control and Medication Adherence in Patients with Tuberculosis. International Journal of Psychosocial Rehabilitation, 24(7), 7620–7627.
https://doi.org/doi:10.37200/IJPR/V24I7/PR270730
Sukoco, N. E. . (2011). Hubungan Antara Perilaku Pencegahan dan Kepatuhan Berobat Penderita Tb di Indonesia. Buletin Penelitian SSistem Kesehatan, 14(1), 68–74.
Suprajitno, S., Mugianti, S., & Sholikhah, U. A. (2015). The Family Effort to Prevention Transmission of Tuberkulosis. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 2(1), 001–005. https://doi.org/10.26699/jnk.v2i1.art.p001-005
World Health Organization. (2018). Tuberculosis.
Authors who publish with Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan agree to the following terms:
The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions
The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution (CC BY).
Authors retain copyright and grant Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to remix, adapt and build upon the work with an acknowledgment of the work's authorship and of the initial publication in Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan.
- Authors are permitted to copy and redistribute the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan.
Jurnal Pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan requires a formal written declaration and transfer of copyright from the author(s) for each article published. We, therefore, ask you to complete and return this form, retaining a copy for your own records. Your cooperation is essential and appreciated. Any delay will result in a delay in publication.
JPMK by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.