Mioklonus pada Kehamilan dan Pasca Persalinan : Laporan Kasus
Downloads
Pendahuluan: Mioklonus didefinisikan sebagai gerakan involunter yang mendadak dan singkat akibat kontraksi otot aktif atau hambatan aktivitas otot. Letak kelainan bisa berasal dari kortikal, subkortikal, atau spinal. Prevalensi mioklonus berdasarkan penelitian di Olmsted County, Minnesota, Amerika Serikat sejumlah 8,6 kasus dalam 100.000 populasi. Di Indonesia masih sedikit laporan mengenai kasus mioklonus terutama pada wanita hamil dan pasca persalinan. Perlu dilakukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang yang tepat untuk mengetahui klasifikasi dan etiologi mioklonus. Hal tersebut akan menentukan pemilihan terapi simptomatis dan terapi penyebab yang tepat. Perlu pengkajian lebih dalam mengenai standar diagnosis dan terapi khususnya pada pasien mioklonus dengan kehamilan dan pasca persalinan. Kasus: Dilaporkan dua kasus mioklonus pada otot abdomen pada pasien wanita dengan investigasi dan penatalaksanaan yang berbeda. Kasus pertama, wanita usia 25 tahun dengan usia kehamilan 20 minggu didiagnosis mioklonus pada abdomen tanpa pemberian terapi medikamentosa. Pada kasus kedua, wanita usia 24 tahun dengan 8 hari pasca persalinan didiagnosis mioklonus pada abdomen dengan pemberian terapi medikamentosa, yaitu fenitoin, triheksifenidil, dan diazepam. Kesimpulan: Pasien wanita usia 25 tahun, usia kehamilan 20 minggu dengan mioklonus pada abdomen mengalami perbaikan klinis setelah 3 bulan dengan tanpa pemberian terapi medikamentosa, sedangkan kasus lainnya, wanita usia 24 tahun, 8 hari pasca persalinan dengan mioklonus pada abdomen mengalami perbaikan klinis setelah 2 hari dengan pemberian terapi medikamentosa.
Dijk, JM and Tijssen, MA. Management of Patients With Myoclonus: Available Therapies and The Need for An Evidence- Based Approach. The Lancet Neurology. 2010; 9: 1028-36.
Caviness JN. Treatment of Myoclonus. Neurotherapeutics. 2014; 11: 188-200.
Lozsadi D. Myoclonus: a Pragmatic Approach. Practical neurology. 2012; 12: 215-24.
Mills K. and Mari Z. An Update and Review of the Treatment of Myoclonus. Current neurology and neuroscience reports. 2015; 15: 1-11.
Caviness JN, Alving LI, Maraganore DM, Black RA, Mcdonnell SK and Rocca WA. The Incidence and Prevalence of Myoclonus in Olmsted County, Minnesota. Mayo Clinic Proceedings. Elsevier, 1999, p. 565-9.
Zutt R, Van Egmond ME, Elting JW, et. al. A Novel Diagnostic Approach to Patients With Myoclonus. Nature Reviews Neurology. 2015; 11: 687-97.
Yerdelen, et. al.. Spinal Segmental Myoclonus Related to Pregnancy. Acta neurol. belg. 2007; 107: 11-13.
Tamburin, et. al. Belly Dancer's Myoclonus and Chronic Abdominal Pain: Pain-Related Dysinhibition of A Spinal Cord Central Pattern Generator?. Parkinsonism and Related Disorders. 2007; 13: 317–320.
Meyer, et. al. Recurrent Belly Dancer Dyskinesia in Pregnancy.
Neurology. 2017; 88: 2066.
Nociti, et. al. A Case of Hemiabdominal Myoclonus. Clinical EEG and Neuroscience. 2015; 46(4) 331–334.
Albanese A and Jankovic J. Hyperkinetic movement disorders: differential diagnosis and treatment. John Wiley & Sons, 2012.
Falup-Pecurariu C, Ferreira J, Martinez-Martin P and Chaudhuri KR. Movement Disorders. Springer, 2017.
Caviness JN. Treatment of Myoclonus. www.uptodate.com, 2015.
Fahn S, Jankovic J, dan Hallett M. Principles and practice of movement disorders, Second edition. Elsevier, 2011.
García D., Vargaz P.O., dan Lopez Z. Psychogenic abdominal myoclonus in Pregnancy: Case Report. Mov Disord.2017; 32.
Levy, et. al. Antiepileptic drug Fifth Edition. Lippincott Williams & Wilkins, 2002.
Armstrong, Carrie. ACOG Guidelines on Psychiatric Medication Use During Pregnancy and Lactation. Am. Fam. Physician. 2008. Sep 15; 78(6): 772-778.
Copyright (c) 2021 Sarrah Kusuma Dewi, Fadil
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.