Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan
https://e-journal.unair.ac.id/palimpsest
<div>Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan <a href="https://portal.issn.org/resource/issn/2745-6862" target="_blank" rel="noopener">(p-ISSN: 2086-0994)</a> <a href="https://portal.issn.org/resource/issn/2086-0994" target="_blank" rel="noopener">(e-ISSN: 2745-6862)</a> is open access, peer-reviewed and scientific journal published by Department of Information and Library Science, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga. The objective of Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan is to publish outstanding and original articles which advance the theoretical understanding of, and promote and report empirical research about the widest range of library and information science topics. The journal encourages, and welcomes, submission of papers which report findings using, research study, literature study, and book review. We are committed to ensuring that advertising, reprint or other commercial revenue has no impact or influence on editorial decisions. Our main goal is to disseminate current and original articles from researchers and practitioners on various. <p>Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan receives manuscripts from both original and literature reviews in the field of library and information science. </p> <p>Each volume of palimpsest conducts 1 volume and 2 issuess. Published twice a year every June and December.</p> </div>Universitas Airlanggaen-USPalimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan2086-0994<div>Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan by <a href="https://unair.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Unair</a> is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License</a>.</div> <ol> <li>The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.</li> <li>The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions.</li> <li>The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to the <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" target="_blank" rel="noopener">Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License</a> for the published articles, legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA).</li> </ol>Systematic Literature Review: Social Media Implementation as A Tools of Knowledge Sharing
https://e-journal.unair.ac.id/palimpsest/article/view/54603
<p><strong>Latar belakang:</strong> Saat ini, media sosial menjadi platform canggih yang dapat memfasilitasi komunikasi dan berbagi pengetahuan mulai dari tingkat pribadi hingga organisasi. Berbagi pengetahuan melalui media sosial memberikan manfaat yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi di suatu organisasi. <strong>Tujuan</strong><strong>:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai penerapan media sosial sebagai sarana <em>knowledge sharing </em>di lihat dari aspek jenis media sosial yang digunakan, aktivitas pada media sosial, dan tantangan dalam menggunakan media sosial sebagai sarana <em>knowledge sharin</em><em>g</em>. <strong>Metode</strong><strong>:</strong> Penelitian ini menggunakan metode <em>Systematic Literature Review </em>(SLR) untuk mengumpulkan dan meninjau studi terhadap penelitian, artikel, jurnal yang terbit pada tahun 2018-2023. Analisis dilakukan pada delapan artikel yang mengungkapkan pemanfaatan media sosial untuk berbagi pengetahuan. <strong>Hasil</strong><strong>:</strong> Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial sebagai sarana untuk <em>knowledge sharing </em>dinilai efektif karena dapat menjangkau banyak masyarakat yang terkendala oleh jarak, media sosial juga banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat dari usia muda sampai usia lanjut. Media sosial dapat digunakan sebagai sarana untuk berbagi pengetahuan. <strong>Kesimpulan</strong><strong>:</strong> Jenis media sosial yang paling banyak digunakan sebagai sarana <em>knowledge sharing </em>adalah Facebook.</p> <p> </p> <p><strong>Background</strong>: Currently, social media has become a sophisticated platform that can facilitate communication and information sharing or knowledge sharing from personal to organizational levels. Sharing knowledge through social media provides benefits that can enhance the effectiveness and efficiency within an organization. <strong>Purpose</strong>: The main aim of this research is to provide a deeper understanding of the application of social media as a means of knowledge sharing in terms of the type of social media used, activities on social media, and challenges in using social media as a means of knowledge sharing. <strong>Methods</strong>: This research uses the Systematic Literature Review (SLR) method to collect and review studies on research, articles and journals published in 2018-2023. The analysis was conducted on eight articles that elucidate the utilization of social media for knowledge sharing. <strong>Results</strong>: The results of this research reveal that the use of social media as a means for knowledge sharing is considered effective because it can reach many people who are constrained by distance, social media is also popular with various groups of people from young to old age as a suggestion for knowledge sharing. <strong>Conclusion</strong>:The type of social media that is most widely used as a means of knowledge sharing is Facebook.</p>Ayunda Trisna Ludi TiaraTamara Adriani SalimMuhamad Prabu Wibowo
Copyright (c) 2024 Ayunda Trisna Ludi Tiara, Tamara Adriani Salim, Muhamad Prabu Wibowo
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-272024-06-2715111210.20473/pjil.v15i1.54603Pengembangan Koleksi Audiobook pada Perpustakaan Digital sebagai Pintu Gerbang Informasi bagi Pemustaka Tunanetra
https://e-journal.unair.ac.id/palimpsest/article/view/55035
<p><strong>Latar belakang:</strong> Perpustakaan memilki peran penting dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya tanpa terkecuali termasuk masyarakat berkebutuhan khusus. Penelitian ini berfokus pada kebutuhan informasi kelompok disabilitas tunanetra. Kelompok tunaetra adalah individu yang memiliki keterbatasan dalam hal penglihatan sehingga tidak dapat menerima informasi dalam bentuk visual. Oleh karena itu, diperlukan media lain agar mereka mampu menerima informasi, salah satunya melalui buku audio atau <em>audiobook</em>. <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan koleksi <em>audiobook</em> pada perpustakaan, manfaat <em>audiobook</em>, serta hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh perpustakaan dalam mengembangkan buku audio. <strong>Metode:</strong> Metode dalam penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. <strong>Hasil:</strong> Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pengembangan <em>audiobook</em> dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan menyalakan alat perekam kemudian narator membaca isi buku atau dengan bantuan teknologi <em>text to speech</em>. <strong>Kesimpulan:</strong> Manfaat dari hadirnya media <em>audiobook</em> yaitu dapat menjembatani kebutuhan informasi kelompok tunanetra, meningkatkan minat baca masyarakat umum, meningkatkan keterampilan pengguna tunanetra dalam menggunakan teknologi informasi, serta membantu melestarikan koleksi bersejarah melalui proses alih media. Namun di sisi lain, terdapat beberapa hambatan dan tantangan dalam mengembangkan koleksi perpustakaan berbasis <em>audiobook</em>, diantaranya: masih minimnya kelompok tunanetra yang melek teknologi, sulitnya memperoleh akses untuk alih media, kurang efektinya penggunaan suara <em>audiobook</em> yang dikeluarkan oleh mesin, dan dikhawatirkan adanya <em>audiobook</em> ini membuat masyarakat malas membaca koleksi cetak atau braillenya sehingga bisa berdampak pada kebutaan huruf.</p> <p> </p> <p><strong><em>Background</em></strong><em>: Libraries have an important role in meeting the information needs of their users without exception, including the information needs of people with special needs. This research focuses on the information needs of the blind disability group. The blind group is individuals who have limited vision so they cannot receive information in visual form. Therefore, other media are needed so that they are able to receive information, one of which is through audiobooks. <strong>Objective</strong>: This research aims to determine the development of audiobook collections in libraries, the benefits of audiobooks, as well as the challenges and obstacles faced by libraries in developing audiobooks. <strong>Methods</strong>: The method in this research uses the literature study method. <strong>Results</strong>: The results obtained from this research are that audiobook development can be done in two ways, namely by turning on the recording device and then the narrator reading the contents of the book or with text to speech technology. <strong>Conclusion</strong>: The benefits of the presence of audiobook media are that it can bridge the information needs of blind groups, increase the general public's interest in reading, improve the skills of blind users in using information technology, and help preserve historical collections through the media transfer process. However, on the other hand, there are several obstacles and challenges in developing audiobook-based library collections, including: the lack of technology-literate blind groups, the difficulty of gaining access to convert print collections to digital audio, the lack of effective use of audiobook sounds produced by machines, causing these audiobooks make people lazy about reading their print or braille collections, which can have an impact on illiteracy.</em></p>Salsa Bela
Copyright (c) 2024 Salsa Bela
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-272024-06-27151132310.20473/pjil.v15i1.55035Kepuasan Pemustaka terhadap Tata Ruang Perpustakaan Universitas YARSI
https://e-journal.unair.ac.id/palimpsest/article/view/57296
<p><strong>Latar belakang:</strong> Salah satu aspek yang sangat penting dalam menunjang layanan perpustakaan adalah tata ruang, guna menunjang kenyamanan para pemustaka di perpustakaan. <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kepuasan pemustaka terhadap tata ruang perpustakaan Universitas YARSI. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analisis statistik deskriptif. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner, didukung dengan data sekunder yaitu observasi dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas YARSI. Teknik pengambilan sampel dengan metode stratified random sampling, yaitu pemisahan populasi ke dalam beberapa strata sesuai dengan fakultas. Sehingga sampel yang didapat adalah 100 responden. <strong>Hasil:</strong> Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemustaka Perpustakaan Universitas YARSI secara keseluruhan merasa puas dengan tata ruang yang ada. Dapat dilihat pada hasil rekapitulasi kepuasan pemustaka dengan skor rata-rata 4,07. Nilai tersebut termasuk dalam kategori puas. Adapun beberapa hal yang menjadi harapan para pemustaka, diantaranya penyediaan toilet dan tempat shalat, disediakan area makan atau diperbolehkan untuk membawa makan dan minum ke ruang diskusi. Penambahan ruang diskusi serta pemilihan furniture dan penataan yang lebih fleksibel agar menghasilkan area diskusi dan pertemuan yang lebih luas. <strong>Kesimpulan:</strong> Tingkat kepuasan mahasiswa masuk dalam kategori puas. Pemustaka berharap adanya penambahan akses masuk, guna mempermudah para pemustaka memasuki area perpustakaan dari lantai-lantai yang disediakan, namun belum dibuka. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi dalam pengembangan perpustakaan kedepannya.</p> <p> </p> <p><strong><em>Background</em></strong><em>: One essential aspect of supporting library services is interior design, to support the comfort of the users in the library. <strong>Purpose</strong>: This study aims to analyze how user satisfaction with the layout of the YARSI University library. <strong>Methods</strong>: The results of this study can be a recommendation in future library development. This research is a quantitative research with descriptive statistical analysis. Primary data collection using questionnaires, supported by secondary data, namely observation and documentation. The population in this study were students of YARSI University. The sampling technique used stratified random sampling method, which is the separation of the population into several strata according to the faculty. So that the sample obtained is 100 respondents. <strong>Results</strong>: The results showed that YARSI University Library users as a whole were satisfied with the existing layout. It can be seen in the recapitulation of user satisfaction with an average score of 4.07. This value is included in the satisfied category. As for some things that become the expectations of the users, including the provision of toilets and places of prayer, provided a dining area or allowed to bring food and drink to the discussion room. The addition of discussion rooms as well as the selection of furniture and a more flexible arrangement in order to produce a wider discussion and meeting area. <strong>Conclusion</strong>:</em> <em>The level of student satisfaction is in the satisfied category.</em> <em>Users hope that there will be additional entrance access, to make it easier for users to enter the library area from the floors provided, but they have not yet been opened. The results of this research can be used as recommendations for future library development.</em></p>Ario Adi PrakosoAliifah Putri PravityNita IsmayatiAya Yahya Maulana
Copyright (c) 2024 Ario Adi Prakoso, Aliifah Putri Pravity, Nita Ismayati, Aya Yahya Maulana
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-272024-06-27151243610.20473/pjil.v15i1.57296Analisis Bibliometrik tentang Penerapan Internet of Things (IoT) dalam Bisnis
https://e-journal.unair.ac.id/palimpsest/article/view/57459
<p><strong>Latar belakang:</strong> <em>Internet of Things</em> (IoT) yang diciptakan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 memiliki peran yang besar dalam konteks bisnis. IoT dapat dilihat menawarkan solusi serta peningkatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada berbagai sektor industri bisnis seperti, pemasaran, kesehatan, keuangan, perbelanjaan, transportasi dan logistik, dan sektor bisnis lainnya. Penerapan IoT pada berbagai sektor bisnis telah menjadi area penelitian yang dinamis dan terus berkembang. Inovasi terkini dalam bidang ini memperlihatkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan pengelolaan sumber daya, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal. <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini dilakukan untuk menggali lebih dalam sejauh mana perkembangan dan dampak penelitian pada bidang penerapan IoT dalam bisnis. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan analisis bibliometrik. <strong>Hasil:</strong> Hasil analisis menunjukkan bahwa publikasi ilmiah pada bidang IoT dalam bisnis meningkat cukup pesat dalam rentang waktu tahun 2013 sampai dengan tahun 2022. Namun, publikasi ilmiah pada bidang IoT dalam bisnis juga mengalami penururan dalam rentang waktu tahun 2022 ke tahun 2023. Jurnal IEEE Access menjadi jurnal yang paling produktif mempublikasikan artikel ilmiah pada bidang IoT dalam bisnis sebanyak 106 artikel. Peneliti yang paling produktif berkontribusi pada bidang penelitian IoT dalam bisnis adalah Wang X. dengan publikasi ilmiah sebanyak 24 artikel. Tiongkok menjadi negara yang paling banyak berkontribusi mempublikasikan artikel ilmiah dalam bidang IoT dalam bisnis, diikuti oleh India serta Amerika Serikat, dan Britania Raya. Selain itu, kata yang paling banyak muncul pada penelitian IoT dalam bisnis adalah "internet of thingsā dengan presentase kemunculan sebesar 24%. <strong>Kesimpulan:</strong> Dengan memahami tren dan temuan ini, para peneliti dan pengusaha dapat mengidentifikasi peluang untuk inovasi yang lebih besar dan penggunaan IoT yang lebih efektif dalam bisnis. Selain itu, temuan ini dapat membantu pembuat kebijakan mengembangkan strategi untuk mendorong penelitian dan penggunaan teknologi IoT di berbagai sektor bisnis.</p> <p> </p> <p><strong><em>Background</em></strong><em>:</em><em> The Internet of Things (IoT), which was created by Kevin Ashton in 1999, has a big role in the business context. IoT integration can be seen to offer solutions and improvements tailored to the needs of various business industry sectors such as marketing, health, finance, entertainment, transportation and logistics, and other business sectors. The application of the IoT in various business sectors has become a dynamic and growing research area. Recent innovations in this area show great potential to improve operational efficiency, optimize resource management, and create a more personalized customer experience.</em> <strong><em>Purpose</em></strong><em>:</em><em> This study aims to explore further the development and impact of research in the field of applying the IoT in business.</em> <strong><em>Methods</em></strong><em>:</em><em> This research uses bibliometric analysis.</em> <strong><em>Results</em></strong><em>:</em><em> The results of the analysis show that scientific publications in the field of IoT in business increased quite rapidly in the period from 2013 to 2022. However, scientific publications in the field of IoT in business also experienced a decline in the period from 2022 to 2023. Journal IEEE Access is the most productive journal publishing scientific articles in the field of IoT in business with 106 articles. The researcher who most productively contributed to the field of IoT research in business is Wang X. with scientific publications of 24 articles. China is the country that contributes the most to publishing scientific articles in the field of IoT in business, followed by India, the United States, and the United Kingdom. Apart from that, the word that appears most often in research on the IoT in business is "internet of things" with an appearance percentage of 24%. </em><strong><em>Conclusion</em></strong><em>:</em> <em>By understanding these trends and findings, researchers and business owners can identify opportunities for greater innovation and more effective use of the IoT in business. In addition, these findings can help policymakers develop strategies to encourage research and use of IoT technologies across different business sectors.</em></p>Dita SrikandinaRully Khairul AnwarAsep Saeful Rohman
Copyright (c) 2024 Dita Srikandina, Rully Khairul Anwar, Asep Saeful Rohman
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-272024-06-27151375510.20473/pjil.v15i1.57459Menilai Integritas: Kajian Kualitas Informasi Video Ulasan GLAM di Platform Media Sosial Instagram, TikTok, dan Youtube
https://e-journal.unair.ac.id/palimpsest/article/view/58430
<p><strong>Latar belakang:</strong> Video ulasan GLAM (galeri, perpustakaan, pusat arsip, dan musium) menjadi salah satu bentuk pertimbangan pemenuhan informasi yang dibutuhkan pengguna, di mana kemudahan akses ulasan melalui media digital khususnya media sosial sangat mudah didapatkan saat ini. Dengan banyaknya informasi yang beredar khususnya dalam bentuk video ulasan GLAM di media sosial menyebabkan pembentukan pertimbangan pemenuhan informasi dengan basis kualitas informasi yang diterima. Semakin berkualitas informasi yang diterima maka pemenuhan informasi untuk tujuan pengguna akan semakin maksimal. <strong>Tujuan</strong><strong>:</strong> Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kualitas informasi video ulasan GLAM di media sosial Instagram, TikTok, dan YouTube berperan pada pemenuhan informasi pengguna. Penelitian ini juga didasarkan pada model kualitas informasi Emamjome dkk. (2013) yang membagi dimensi kualitas informasi menjadi 3 dimensi yaitu kualitas intrinsik, kualitas representasional, dan kualitas kontekstual. <strong>Metode</strong><strong>:</strong> Metode penelitian yang digunakan dalam proses analisis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan skala likert mampu memberikan gambaran dan uraian mengenai suatu keadaan dengan jelas. Pengumpulan data melalui kuesioner oleh 100 responden mahasiswa Surabaya dengan rentang usia 18-24 tahun yang menggunakan media sosial Instagram, TikTok, dan YouTube dan memenuhi kriteria penelitian didapati. <strong>Hasil</strong><strong>:</strong> Hasil seluruh perhitungan yang diperoleh dari rata-rata seluruh dimensi termasuk pada kategori tinggi. <strong>Kesimpulan</strong><strong>:</strong> Kualitas informasi video ulasan GLAM di media sosial memiliki 3 dimensi meliputi kualitas intrinsik, kualitas representasional, dan kontekstual, yang mana keseluruhannya memiliki hasil temuan dengan persentase tinggi, sehingga berhasil memberikan informasi GLAM sesuai dengan kenyataannya dan mampu memenuhi kebutuhan informasi para pengguna.</p> <p> </p> <p><strong><em>Background</em></strong><em>:</em><em> Video reviews of GLAM (galleries, libraries, archive centers, and museums) are a form of consideration for the fulfillment of information users need, where easy access to reviews through digital media, especially social media, is effortless to obtain today. The amount of information circulating, especially in the form of GLAM video reviews on social media, causes information fulfillment considerations based on the quality of information received. The more quality information is received, the more information fulfillment for user goals will be maximized.</em> <strong><em>Purpose</em></strong><em>:</em><em> This study aims to know how the information quality of GLAM video reviews on social media (Instagram, TikTok, and YouTube) plays a role in user information fulfillment. This study is also based on Emamjome, et al. (2013) information quality model, which divides information quality into three dimensions: intrinsic quality, representational quality, and contextual quality.</em> <strong><em>Methods</em></strong><em>:</em><em> The research method used in the analysis process, using descriptive methods with a quantitative approach with a Likert scale can provide a clear picture and description of a situation. Data collection through questionnaires by 100 Surabaya student college respondents with an age range of 18-24 years who use social media (Instagram, TikTok, and YouTube) and meet the research criteria were obtained.</em> <strong><em>Results</em></strong><em>:</em><em> The results of all calculations obtained from the average of all dimensions are in the high category. </em><strong><em>Conclusion</em></strong><em>:</em> <em>The information quality of GLAM video reviews on social media has three dimensions, including intrinsic quality, representational quality, and contextual quality, all of which have high percentage results, thus successfully providing GLAM information per reality and being able to meet the information needs of users.</em></p>Netta Fitri AdeliNiken Pramusita Widyaningrum
Copyright (c) 2024 Netta Fitri Adeli, Niken Pramusita Widyaningrum
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-272024-06-27151566810.20473/pjil.v15i1.58430