The Relationship Between PSN Behavior with Existence Larvae of Aedes aegypti In Port of Pulang Pisau
Downloads
The existence of Aedes aegypti larvae is an indicator of the presence of Aedes aegypti mosquito populations in the region. The most effective effort to eradicate larvae is carrying out activities to Mosquito Source Reduction (PSN). This study aims to analyze the relationship of knowledge, attitudes, and actions of PSN with the existence of Aedes aegypti. This research was an observational analytic study with a cross-sectional study design with a sample size of 80 respondents selected by simple random sampling. This research was conducted at Pulang Pisau Port, class III Port Health Office, Palangkaraya in September-December 2016. The independent variables studied were PSN knowledge, attitudes, and actions, while the dependent variable was the existence of Aedes aegypti larvae. Data collection using interview techniques and observation sheets of the existence of Aedes aegypti larvae. Data analysis using the chi-square test. The results of this study indicate that there is a significant relationship between knowledge (p = 0.004; PR = 1.76; 95% CI = 1.19–2.59), attitude (p = 0.024; PR = 1.55; 95% CI = 1.08–2.24) and PSN actions (p = 0,000; PR = 3.89; 95% CI = 2.01–7.52) with the presence of Aedes aegypti larva. The conclusion of this study is that there is a relationship between the knowledge, attitudes, and actions of PSN with the existence of Aedes aegypti larvae in the Pulang Pisau Port working area.
Aghnes T. B., Woodford B.S Joseph, Ardiansa Tucunan. 2013. Hubungan Antara Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Dengan Keberadaan Jentik Aedes sp. Di Lingkungan I Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado. Jurnal Shintia Talib Nomor 5: 1-8
Damyanti. 2009. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Praktek 3M Dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti Pada Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Kepolorejo Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan. Skripsi. Undip. Semarang
Depkes RI. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.431/Menkes/SK/IV/2007, tentang Pedoman Teknis Pengendalian Risiko Lingkungan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Dalam Rangka Karantina Kesehatan. Jakarta
Fathi, K.S & Wahyuni C.U. 2005. Peran Faktor Lingkungan dan Perilaku Terhadap Penularan Demam Berdarah Dengue di Kota Mataram. Jurnal Kesehatan Lingkungan 2 (1) : 1-10
Fatimah. 2006. Perbedaan Faktor-Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Keberadaan Jentik Vektor Aedes aegyptidan Aedes albopictus di Puskesmas Buntapan. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Ginanjar, G. 2008. Apa Yang Dokter Anda Tidak Katakan Tentang Demam Berdarah. Yogyakarta:PT. Bentang Pustaka
Green, L,W. 2005. Health Education Planing, A Diagnostic Approach. Washington: Moefield Publising Company.
Imawati D dan Tri W.S. 2015. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Keberadaan Jentik Di Dusun Mandingan Desa Kebonagung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul. Jurnal Medika Respati Vol. X Nomor 2.
Kemenkes RI. 2010. Peraturan Menteri 374/ Menkes/SK/III/2010 tentang Pengendalian Vektor, Jakarta
Kemenkes RI. 2013. Pedoman Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia, Ditjen PP dan PL, Jakarta
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Palangka Raya. 2015. Profil KKP Kelas III Palangka Raya.Kalimantan Tengah
Maria, I. 2013. Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Makasar Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Universitas Hasanuddin.Makasar
Murti, B. 2003. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Edisi Kedua Jilid Pertama.Gadjah Mada University Press.
Nadesul, H. 2016. Kiat Mengalahkan Demam Berdarah dan Virus Zika. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
Nani. 2016. Hubungan Perilaku PSN, Pengetahuan tentang Pelabuhan Bebas Jentik dan Faktor Lingkungan dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Pelabuhan Pulang Pisau. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Madyarakat dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta
Nugrahaningsih, M., Putra, N.A., Aryanta, IWR. 2010.Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Utara.Jurnal Ecotropic, 5(2):93-97.
Puguh, I. L. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Pada Masyarakat Karangjati Kabupaten Blora, Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan. Vol.6 No 1: 1-13
Rasyid A., Ririh Y., Hari B.N. 2016. Relationship of Environtmental Condition, Kontainer ang Behavior with the Exitence of Aedes aegypti Mosquito Larva In An Andemic Area of Dengue Haemorragic Fever, Makasar. Pakistan Journal of Nutrition 15 (3) : 295-298.
Ririh Y., Anny V. 2005. Hubungan Kondisi Lingkungan, Kontainer dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan I (2) : 170-182
Soegijanto, S. 2006. Demam Berdarah Dengue Edisi 2. Penerbit Airlangga University Press, Surabaya
Sumekar, D.W. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk . Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unila
Suroso, T. 2003. Strategi Baru Perkembangan Penanggulangan DBD di Indonesia, Jakarta: Ditjen PPM dan PPL
Suyasa, I.N., Adi Putra,N., & Redi Aryanta, I.W. 2008. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Selatan. Ecotropic: Journal of Environmental Science, 3 (1) : 32
Waris L. & Tri Yuana W. 2013. Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Buski: Epidemiologi dan Penyakit Berbasis Binatang. Vol 4 No 3: 144-149.
Wati, W.E. 2009. Beberapa Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan tahun 2009. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Widagdo., Husodo., Bhinuri.2008. Kepadatan Jentik Aedes aegypti Sebagai Indikator Keberhasilan Pemberantasan Sarang Nyamuk (3M plus) di Kelurahan Srondol Wetan, Semarang. Jurnal Makara Kesehatan, Vol.12, No,1: 13-19
WHO. 2007. International Health Regulation 2005. Second Edition.Switzerland.
WHO. 2011. Operational Guide For Assesing The Productivity of Aedes aegypti Breding Sites. Switzerland.
- Every manuscript submitted to must observe the policy and terms set by the Jurnal Berkala Epidemiologi
- Publication rights to manuscript content published by the Jurnal Berkala Epidemiologi is owned by the journal with the consent and approval of the author(s) concerned. (download copyright agreement)
- Complete texts of electronically published manuscripts can be accessed free of charge if used for educational and research purposes according to copyright regulations.
JBE by Universitas Airlangga is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.