Kasus Scabies (Sarcoptes Scabiei) Pada Kucing Di Klinik Intimedipet Surabaya

natural science biomedical engineering immunology forensic science fishery and marine biotechnology veteriner

Authors

  • Heri Susanto
    gandulatik@yahoo.com
    Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya
Vol. 22 No. 1 (2020): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA UNAIR
June 1, 2020

Downloads

Abstrak

Sarcoptes  scabiei  merupakan salah satu ektoparasit yang biasa menyerang kucing. Tungau ini hidup pada kulit dengan membuat terowongan pada stratum corneum dan melangsungkan hidupnya pada tempat tersebut (Henggae et al, 2006). Penyakit skabies dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan lain yang terkena skabies atau dengan adanya sumber tungau skabies di wilayah tempat tinggal kucing (Wardhana et al, 2006). Hewan terserang mengalami penurunan kondisi tubuh, menimbulkan dampak negatif bagi pemelihara dan lingkungan.

Studi kasus ini dilakukan dengan cara mengambil data pasien kucing melalui pengamatan langsung dengan melakukan pemeriksaan fisik hewan, dilanjutkan diagnosa oleh Dokter Hewan di Klinik Intimedipet, kemudian dilakukan pengobatan skabies. Parameter yang diamati dalam kegiatan ini berupa kondisi menyeluruh kucing yang diperiksa dan penanganan yang diberikan untuk kasus yang menderita skabies.

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 1 umur kucing yang terkena skabies di Klinik Intimedipet rata-rata berumur kurang dari satu tahun, kemungkinan tertular dari induk yang sudah terinfeksi scabies sebelumnya. Sedangkan dari jenisnya 80% menyerang anak2 kucing Persian yang berbulu panjang. Saran yang perlu disampaikan  bahwa penyakit skabies merupakan penyakit zoonosis, sehingga apabila hewan peliharaan yang terserang penyakit skabies sebaiknya segera dilakukan pengobatan secara intensif.

 

 

Kata kunciScabies, kucing, klinik Intimedipet