Pemetaan Faktor Determinan Perilaku Masturbasi Berlebihan pada Individu Dewasa Awal
Downloads
Masturbasi merupakan perilaku seksual yang umum tetapi bersifat kompulsif. Masturbasi yang tidak dikendalikan dengan baik dapat mengarah pada masturbasi berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan faktor determinan perilaku masturbasi berlebihan pada individu dewasa awal. Penelitian ini melibatkan 268 partisipan (183 laki-laki dan 85 perempuan) yang berusia 18-40 tahun. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji regresi linear berganda dan uji independent sample t-test. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skor rata-rata masturbasi berlebihan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan (0,000<0,05). Prevalensi masturbasi berlebihan pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan. Selain itu, Kontrol diri (β=-0,178; p<0,01), konsumsi pornografi problematis (β=0,387; p<0,01), dan sikap terhadap masturbasi (β=-0,032; p<0,05) berpengaruh signifikan terhadap masturbasi berlebihan, sedangkan tingkat stress (β=0,069; p>0,05) dan kebosanan dalam waktu luang (β=0,011; p>0,05) tidak berpengaruh signifikan terhadap masturbasi berlebihan.
Abdullah, A. (2014). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Laki-Laki dengan Kejadian Masturbasi.
Abramson, P. R. (1973). The Relationship of the Frequency of Masturbation to Several Aspects of Personality and Behavior. In The Journal of Sex Research (Vol. 9, Issue 2).
Abramson, P. R., & Mosher, D. L. (1975). Development of a Measure of Negative Attitudes Toward Masturbation. In Journal of Consulting and Clinical Psychology (Vol. 43, Issue 4).
Arnett, J. J. (2017). Adolescence and Emerging Adulthood. Pearson.
Bockting, W. O. (2002). Masturbation as a Means of Achieving Sexual Health. Journal of Psychology and Human Sexuality, 1–4.
Dariyo, A. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Grasindo.
Dwi Jayanti, R., Mujab Masykur, A., & Soedarto Tembalang Semarang, J. S. (2015). PENGAMBILAN KEPUTUSAN BELUM MENIKAH PADA DEWASA AWAL (Vol. 4, Issue 4).
Eliyanti, I., Alam Fajar, N., & Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, A. (2012). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MASTURBASI PADA REMAJA SMA DI KECAMATAN INDRALAYA UTARA TAHUN 2010.
Fauzan Franzfabian, A., & Dewi, K. S. (2015). HIDUP DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA INDIVIDU DEWASA AWAL SEBUAH INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS (Vol. 4, Issue 2).
Gerressu, M., Mercer, C. H., Graham, C. A., Wellings, K., & Johnson, A. M. (2008). Prevalence of masturbation and associated factors in a British national probability survey. Archives of Sexual Behavior, 37(2), 266–278. https://doi.org/10.1007/s10508-006-9123-6
GURBUZ, B., ONCU, E., & KARA, F. M. (2014). Leisure Boredom Scale: the Factor Structure and the Demographic Differences. Turkish Journal of Sport and Exercise, 16(2), 28–28. https://doi.org/10.15314/tjse.201428102
Hurlock, E. B. (2000). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Gramedia.
Iso-Ahola, S. E., & Weissinger, E. (1987). Leisure and Boredom. Journal of Social and Clinical Psychology, 356–364.
Kaestle, C. E., & Allen, K. R. (2011). The role of masturbation in healthy sexual development: Perceptions of young adults. Archives of Sexual Behavior, 40(5), 983–994. https://doi.org/10.1007/s10508-010-9722-0
Karia, S., de Sousa, A., Shah, N., & Sonavane, S. (2015). Compulsive Masturbation in a Patient with Delusional Disorder. Journal of Mental Health and Human Behavior, 20(1), 38–40.
Kasemy, Z., Desouky, D. E. S., & Abdelrasoul, G. (2016). Sexual Fantasy, Masturbation and Pornography Among Egyptians. Sexuality and Culture, 20(3), 626–638. https://doi.org/10.1007/s12119-016-9346-1
Kontula, O., & Haavio-Mannila, E. (2003). Masturbation in a generational perspective. Journal of Psychology and Human Sexuality, 14(2–3), 49–83. https://doi.org/10.1300/J056v14n02_05
Neuman, W. L. (2007). Basic of Social Research: Qualitative and Quantitative Approaches. Pearson.
Ngadiyo. (2010). How To Handle Masturbation: Tips Aman Dapatkan Kenikmatan Abadi. PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Noor, R. (2015). HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PADA SISWA SMK ISTIQOMAH MUHAMMADIYAH 4 SAMARINDA.
Parasantya, B. W. (2019). Hubungan Perilaku Masturbasi dan Perasaan Bersalah pada Narapidana di Rumah Tahanan Kelas I Medaeng Surabaya.
Ramachandran, V. S. (2002). Encyclopedia of the Human Brain. Academic Press.
Ray, J., & Afflerbach, S. (2014). Sex Education and Attitudes toward Masturbation. In Jannine and Afflerbach (Vol. 14). https://cornerstone.lib.mnsu.edu/jurAvailableat:https://cornerstone.lib.mnsu.edu/jur/vol14/iss1/8
Rizaldi, G. F. (2014). Hubungan antara Frekuensi Masturbasi dengan Indeks Prestasi belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Sharafi, M. R. (2000). World of Teenagers. Culture Institution of Education.
Shekarey, A., Sedaghat Rostami, M., Mazdai, K., & Mohammadi, A. (2011). Masturbation: Prevention and treatment. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 30, 1641–1646. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.10.318
Siswanto, S., & Rezda, T. (2014). Hubungan Pengetahuan Tentang Masturbasi, Kontrol Diri, dan Paparan Media Pornografi Terhadap Perilaku Masturbasi Mahasiswa yang Tinggal di Asrama di Samarinda Tahun 2012.
Tukan, J. S. (1993). Metode Pendidikan Seks, Perkawinan, dan Keluarga. Erlangga.
Warlenda, S. V., Wahyudi, A., & Siregar, Z. S. (2018). Determinan Masturbasi pada Remaja di SMA Negeri 3 Tapung Kabupaten Kampartahun 2017. Jurnal Kesehatan Komunitas, 4(2), 46–51. https://doi.org/10.25311/keskom.vol4.iss2.257
BRPKM is a periodical publication with open access to the Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0). Therfore, the copyright remains with the author.
With this license, anyone has the right to use the information and to re-distribute the content contained in this journal for any purpose, including commercial purposes. It can be done as long as it fulfills two conditions, namely; (1) you shall provide attribution by citing the original link source, and state if any changes have been made; and (2) you may not use any legal provisions or technological means of control that can legally restrict others from doing the things that are permitted by this license.
Journal editors will not ask the author to approve the transfer of copyright on all published manuscripts.