Sitotoksisitas Ekstrak Kulit Kakao (Theobroma cacao) terhadap Kultur Sel Fibroblas BHK-21
Downloads
Latar Belakang: Irigasi saluran akar merupakan salah satu tahapan penting untuk menunjang keberhasilan perawatan. Sodium hipoklorit (NaOCl) merupakan larutan irigasi utama yang sering digunakan namun memiliki sejumlah kekurangan yakni bersifat toksik jika diirigasi sampai ke jaringan periradikular. Kakao (Theobroma cacao) merupakan tumbuhan suku Sterculiaeae yang kulit buahnya mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid. Senyawa-senyawa tersebut terbukti dapat menghambat pembentukan biofilm pada bakteri Enterococcus faecalis yang merupakan bakteri paling resisten pada saluran akar. Ekstrak kulit kakao diharapkan dapat menjadi bahan alternatif irigasi saluran akar yang ideal, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai efek sitotoksisitasnya terhadap jaringan. Tujuan: Menentukan konsentrasi dari ekstrak kulit kakao yang memberikan efek sitotoksik pada sel fibroblas BHK-21. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratoris dengan menggunakan kultur sel fibroblas BHK-21. Ekstrak kulit kakao diperoleh melalui maserasi menggunakan etanol 70% dan dilakukan pengenceran dengan konsentrasi 1,56%, 3,125%, 6,125%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Sel BHK-21 dalam microplate 96 well dipaparkan dengan ekstrak kulit kakao. Uji sitotoksisitas menggunakan MTT assay dan absorbansi warna dibaca menggunakan Elisa reader. Nilai absorbansi dihitung dengan rumus sehingga didapatkan hasil akhir berupa persentase kematian sel. Hasil: Peningkatan konsentrasi ekstrak kulit kakao berbanding lurus dengan kenaikan persentase sel fibroblas BHK-21 yang mati. Kesimpulan: Konsentrasi minimum ekstrak kulit kakao yang dapat memberikan efek sitotoksik pada sel fibroblas BHK-21 adalah 6,25%.
Gutmann, J. L., & Regan, J. D. Preparation of the Root Canal System. In: Ford T. R. P.
Harty's Endodontics in Clinical Practice. 5th Ed. Inggris: Elsevier. 2004: 77.
Shahani & Reddy, S. Comparison of Antimicrobial Substantivity of Root Canal Irrigants in Instrumented Root Canals up to 72 h: an in vitro study. Journal of the Indian Society of Pedodontics & Preventive Denstistry. 2011; 29: 28-33
Gusiyska, A. Effective Root Canal Irrigation – A Key Factor of endodontic Treatment. International Journal of Recent Scirntific Research. 2016; 10(8): 3400-3419.
Haapasalo, M., Shen, Y., Wang, Z. & Gao, Y. Irrigation in Endodontics. British Dental Journal. 2014; 216(6): 299-303.
Lam, T. S. K., Wong, O. F. & Tang, S. Y. H. A Case Report of Sodium Hypochlorite. Hong Kong Journal of Emergency Medicine. 2010; 17(2): 174-175.
Chaugule, V. B., Panse, A. M., & Gawali, P. M. Adverse Reaction of Sodium Hypochlorite during Endodontic Treatment of Primary Teeth. International Journal of Clinical Pediatric Dentistry. 2015; 8(2): 153-156
Karmawati, I., Mahmud, Z., Syakir, M., Munarso, S. J., Ardana, I. K., & Rubiyo. Budidaya dan Pascapanen Kakao. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 2010: 1-12.
Rubiyo. Inovasi Teknologi Perbaikan Bahan Tanam Kakao di Indonesia. Buletin RISTRI. 2013; 4(3): 199-214.
Rachmawaty., Mu'nisa, A., & Hasri. Analisis Fitokimia Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) sebagai Kandidat Antimikroba. 2017: 667-670.
Loppies, J. E., & Yumnas, M. Ekstraksi Komponen Aktif Kulit Buah Kakao dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pengawet Alamai pada Produk Makanan. Jurnal Industri Hasil Perkebunan. 2014; 9(2): 59-67.
Chandra, H., Parul, B., Archana, Y., Babita, P., Abhay, P. M., & Amant, R. N. Antimicobial Resistance and The Alternative Resources with Special Emphasis of Plant-Based Animicrobials. Journal of Plants. 2017; 6(16): 1-11.
Yuanita, T., Putri, D. A., Rukmo, M., Zubaidah, N., Wahjuningrum, D. A., & Kunarti, S. Antibiofilm Power of Cocoa Bean Pod Husk Extract(Theobroma cacao) Against Enterococcus faecalis Bacteria (In Vitro). International Medical Device and Technology Conference 2017. 2017: 129-131.
Yuliati, A. Viabilitas Sel Fibroblas BHK-21 pada Permukaan Resin Akrilik Rapid Heat Cured. Majalah Kedokteran Gigi (Dent. J). 2005; 38(2): 68-72.
Khoswanto, C. Uji Sitotoksisitas Dentin Kondisioner Asam Sitrat 50% Menggunakan MTT Assay. Dental Journal. 2008; 41: 103-106.
Riss, T., Moravec, R., Niles, A., Duellman, S., Benik, H., Worzella, T., & Minor, L. Cell Viability Assay. Assay Guidance Manual. 2016: 1-4.
Mulyatni, A. S., Budiani, A., & Taniwiryono, D. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Escherichia coli, Bacillus subtillis, dan Staphylococcus aureus. 2012: 77-84.
Sulaiman, A. Y., Astuti, P., & Shita, A. D.P.Uji Antibakteri Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Koloni Streptococcus viridians. Indonesian Journal for Health Sciences. 2017; 1(2): 1-6.
Freshney, R. I. Culture of Animal Cell: A Manual of Basic Technique and Specialized. 6th ed. New York: Wiley Liss Inc. 2010: 108, 243.
Meizarini, Asti. Perbedaan Konsentrasi
Bahan Pemutih Gigi Terhadap Sitotoksisitas Menggunakan Assay MTT. Jurnal Penelitian Media Eksakta. 2009; 8(1): 9-10.
Nalbantsoy, A., Karabay, Y. N. U., Sayim, F., Deliloglu, G., Gocmen, B., Arikan, H., & Yildiz, M. Determination of in vivo Toxicity and in vitro Cytotoxicity of Venom from the Cypriot Blunt-Nosed Viper Macrovipera lebetina lebetina and Antivenom Production. The Journal of Venomous Animals and Toxins including Tropical Diseases. 2012; 18(2): 208-216.
Bahuguna, A., Khan, I., Bajpai, V. K., & Kang, S. C.. MTT Assay to Evaluate the Cytotoxic Potential of a Drug. Bangladesh J.Pharmacol. 2017; 12: 115-118.
Emilda, Y., Budiprmana E., & Kuntari, S. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Kultur Sel Fibroblas. Dental Journal. 2014; 47(4): 215-219.
Dewi, T. P. Efek Sitotoksik Tetrahydrozoline Hcl Terhadap ViabilitasSel Fibroblas. Interdental Jurnal Kedokteran Gigi. 2007; 5(1).
Holland, G. R., & Torabinejad, M. The Dental Pulp and Periradicular Tissues. In:Walton, R. E, Torabinejad, M.Endodontics Principles and Practice.
th Ed. Missouri: Elsevier. 2009: 263.
Fattorusso, E., & Scafati, O. T..
Modern Alkaloids Structure, Isolation, Synthesis and Biology. Jerman: Wiley-VCH. 2008: 4, 17.
Chahar, M. K., Sharma, N., Dobhal, M. P., & Joshi, Y. C. Flavonoids : A versatile source of anticancer drugs. Pharmacogn Rev. 2011; 5(9): 1-12.
Matsuo, M., Sasaki, N., Saga,K., &
Kaneko, T. Cytotoxicity of Flavonoids Toward Cultured Normal Human Cells. Biol Pharm Bulletin. 2005; 28(2): 253-258.
Simanjuntak, K. Peran Antioksidan Flavonoid dalam Meningkatkan Kesehatan. Bina Widya. 2012; 23(3): 135-140.
Banjarnahor, S., D., S., & Artanti, N. Antioxidant Properties of Flavonoid. Med J Indones. 2014; 23(4): 239-244.
Radak, M. S., & Andjelkovic, M. Studying Genotoxic and Anti Mutagenic Effect of Plants Extracts in Drosophila Test System. Botanica Serbica. 2016; 40(1): 22.
Farkhan, A., Arijani, E., & Yuliati. Toksisitas Kandungan Tanin dan Saponin pada Ekstrak Daun Mimba
(Azadirachta indica) dengan Menggunakan MTT Assay. Oral Biology Dental Journal. 2012; 4 (2): 28-32.
Gunawan, C., Mulawarmanti, D., & Laihad, F. Sitotoksisitas Ekstrak Daun Avicennia marina terhadap Sel Fibroblas. Dental Jurnal Kedokteran Gigi. 2014; 8(2): 69.
Wink. Modern Action of Herbal Medicines and Plant Secondary Metabolites. Journal Medicines. 2015; 2: 251-286.
CDJ by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
1. The journal allows the author to hold the copyright of the article without restrictions.
2. The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions