IDENTIFIKASI BAKTERI PADA IKAN AIR LAUT DI BALAI KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KELAS I NGURAH RAI DENPASAR, BALI
Downloads
Potensi terbesar yang dimiliki Indonesia dari sektor non migas salah satunya adalah pengembangan sumber daya perairan. Indonesia yang sekitar 75% wilayah teritorialnya merupakan perairan dengan berbagai kekayaan yang sudah maupun belum dikelola dengan optimal. Kegiatan Perikanan memiliki peranan besar terhadap perekonomian bangsa dan Negara. Keberadaan penyakit di perairan merupakan salah satu kendala dalam pengembangan subsektor budidaya perikanan. Tujuan dari identifikasi bakteri pada ikan air laut adalah untuk mengetahui jenis bakteri yang dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit pada ikan air laut. Selain itu juga untuk menambah keterampilan dan pengetahuan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Juli sampai dengan 25 Agustus 2017 di Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Penyakit Ikan Kelas I Denpasar, Bali. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi lapang, wawancara dan partisipasi aktif. Teknik identifikasi bakteri menggunakan metode konvensional dengan menggunakan uji biokimia. Uji Biokimia adalah suatu cara untuk mengidentifikasi bakteri melalui sifat-sifat fisiologinya. Identifikasi bakteri selama penelitian hanya dilakukan pada ikan hias air laut. Dari 43 ikan hias yang diidentifikasi selama pada proses identifikasi diperoleh 2 jenis bakteri yaitu bakteri Vibrio parahaemolyticus dan Vibrio vulnificus.
Afrianto, E., E. Liviawaty, Z. Jamaris dan Handi. 2015. Penyakit Ikan. Niaga Swadaya. Jakarta. 220 hlm.
Alamanda, I. E., N. S. Handajani dan A. Budiharjo. 2007. Penggunaan metode hematologi dan pengamatan endoparasit darah untuk penetapan kesehatan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) di kolam budidaya desa Mangkubumen Boyolali. Biodiversitas. 8 (1): 34-38.
Anshari, Z. 2011. Strategi pengembangan usaha pembesaran Ikan lele (Clarias sp) CV Jumbo Bintang Lestari di Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor.(tidak diterbitkan).
Azmi, H. D. R. Indriyanti dan N. Kariada. 2013. Identifikasi ektoparasit pada ikan koi (Cyprinus carpio L) di pasar ikan hias Jurnatan Semarang. Unnes J Life Sci. 2 (2): 64-70.
Bakhtiar, R. Z. S. Riyadi dan Asroni. 2015. Implementasi arsitektur operational data store (ods) dan dimensional data store (dds) dalam pembangunan data mart lulusan. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika. 18
(1): 55-64.
Bijanti, R., M. G. A. Yuliani dan W. Tyasningsih. 2011. Antigenesity protein of Aeromonas hydrophila caused ulcer disease on Goldfish (Cyprinus carpio linn) using indirect ELISA technique. Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia. 1-6.
Chang-Ho Kang, YuJin Shin, SeokCheol Jang, HongSik Yu, SuKyung Kim, Sera An, Kunbawui Park and Jae- Seong So. 2017. Characterization of Vibrio parahaemolyticus isolated from oysters in Korea: Resistance to various antibiotics and prevalence of virulence genes. Marine Pollution Bulletin. 3-6.
Djaali, H dan P. Muljono. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Grasindo. Jakarta. 144 hlm.
Dwiyitno. 2010 Identifikasi bakteri patogen pada produk perikanan dengan teknik molekuler. Squalen. 5 (2): 67-78.
Gani, I dan S. Amalia. 2015. Alat Analisis Data. ANDI, Anggota IKAPI. Yogyakarta.
Hamdi dan A. Saepul. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan. Deepublish. Yogyakarta. 171 hlm.
Handayani, M., D. Suryanto, T. Siregar dan Z. Efendi. 2015. Aktivitas antimikroba ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana) terhadap bakteri Aeromonas hydrophila, Edwardsiella tarda dan jamur Saprolegnia sp.
Hidayat, H. 2015. Pengolaan Hutan Lestari: Partisipasi, Kolaborasi dan Konflik. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta. 326 hlm.
Kordi, M.G. H dan A. Tamsil. 2010. Pembenihan Ikan Laut Ekonomis Secara Buatan. Lily Publisher. Yogyakarta. 191 hlm.Kordi, M.G. H. 2010. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Lily Publisher. Yogyakarta. 103 hlm.
Kuncoro, E. B. 2004. Akuarium Laut. Kanisius. Yogyakarta. 229 hlm.
Kurniawan, A. 2012. Penyaakit Akuatik. UBB Press. Bangka Belitung. 239 hlm.
Puspowardoyo, H dan A. S. DJArijah. 1992. Membudidayakan Gurami Secara Intensif. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Rahmaningsih, S. 2016. Hama dan Penyakit Ikan. Deepublish. Yogyakarta. 352 hlm.
Rengpipat, S., S. Pusiririt and S. Rukpratanporn. Differentiating between isolates of Vibrio vulnificus with monoclonal antibodies. Journal of Microbiological Methods. 398-404.
Rosidah dan W. M. Afizia. 2012. Potensi ekstrak daun jambu biji sebagai antibacterial Untuk menanggulangi serangan bakteri aeromonas hydrophila Pada ikan gurame (Osphronemus Gouramy lacepede). Jurnal Akuatika. 3 (1): 19-27.
Stalin, N and P. Srinivasan. 2016. Characterization of Vibrio parahaemolyticus and its specific phage from shrimp pond in Palk Strait, South East coast of India. Biologicals. 1-8.
Suwahyono, U. 2009. Cara Membuat dan Petunjuk Penggunaan Biopestisida. Penebar Swadaya. Jakarta. 165 hlm.
Tae Hee Lee, Young Ran Kim, Joon Haeng Rhee, Jin-Hong Kim, Hye Ryun Woo and Kyung Min Chung. 2011. Characterization of monoclonal antibodies targeting the RtxA1 toxin of Vibrio vulnificus. Process Biochemistry. 1500-1508.
Yudiarosa, I. 2009. Analisis ekspor ikan tuna indonesia. Wacana. 2 (1):116- 134.
Yuwono, T. 2009. Biologi Molekular. Erlangga. Jakarta. 269 hlm.
1. The copyright of this journal belongs to the Editorial Board, based on the author's consent, while the moral rights of the publication belong to the author(s).
2. The formal legal aspect of journal accessibility refers to the same Creative Common Attribution + Noncommercial + ShareAlike (CC BY-NC-SA), implying that publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (printed/electronic) is open access for educational, research and library purposes. In addition to the objectives stated above, the editorial board is not responsible for copyright infringement