Studi Komunitas Bakteri pada Sistem Resirkulasi pada Budidaya Lele Dumbo (Clarias gariepinus)
Downloads
Ikan lele (C. gariepinus) merupakan jenis ikan konsumsi yang mulai merebut perhatian pelaku usaha budidaya karena dapat dilakukan pada lahan sempit dan jumlah air yang terbatas dengan padat tebar tinggi. Terbatasnya sumber daya alam seperti air dan lahan, menjadikan intensifikasi sebagai pilihan yang paling memungkinkan dalam meningkatkan produksi budidaya ikan lele. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu peneitian yang diakukan untuk pemberian gambaran secara objektif. Perlakuan yang digunakan adalah padat penebaran yang berbeda (100 ekor/m3, 300 ekor/m3, dan 500 ekor/m3) untuk mengetahui komunitas bakteri pada kepadatan berbeda. Pengambilan sample air dilakukan 3 kali selama masa pemeliharaan yaitu hari ke-1, hari ke-30 dan hari ke-60. Sedangkan parameter pendukung yaitu kualitas air dilakukan tiap pagi dan sore selama 60 hari. Terdapat tiga komponen dalam sistem resirkulasi yang digunakan yaitu kolam pemeliharaan ikan, bak swirl-filter, dan bak biofilter. Pada kolam 1 hari pertama menunjukkan kepadatan 5.7x104 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Bacillus subtilis dan Bacillus megaterium. Pada kolam 1 hari ke-30 menunjukkan kepadatan 8.3x104 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Bacillus subtilis. Pada kolam 1 hari ke-60 menunjukkan kepadatan 3.1x104 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Empedobacter brevis. Pada kolam 2 hari pertama menunjukkan kepadatan 3.2x103 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Bacillus subtilis. Pada kolam 2 hari ke-30 menunjukkan kepadatan 3.5x103 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Spingomonas paucimobilis. Pada kolam 2 hari ke-60 menunjukkan kepadatan 3.7x105 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Empedobacter brevis. Pada kolam 3 hari pertama menunjukkan kepadatan 1.4x103 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Staphilococus vitulus dan Bacillus megaterium. Pada kolam 3 hari ke-30 menunjukkan kepadatan 1.7x103 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Stapilococus xylosus dan Bacillus cereus. Pada kolam 3 hari ke-60 menunjukkan kepadatan 3.6x105 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Bacillus subtilis dan Bacillus lincheniformis.
Daftar Pustaka
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan. Jakarta. 206 hlm.
Makmur, A., Rachmansyah dan M. Fahrur. 2011. Hubungan antara kualitas air dan plankton di tambak Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. 961-968 hlm.
Prayogo, B., S. Rahardja dan A. Manan. 2012. Eksplorasi bakteri indigen pada pembenihan ikan lele dumbo (Clarias sp.) sistem resirkulasi tertutup. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 4 (2): 193-197.
Rachmawati, D. I. Samidjan dan H. Setyono. 2015. Manajemen kualitas air media budidaya ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) dengan teknik probiotik pada kolam terpal di desa Vokasi Keksosari, kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. PENA Akuatika. 12 (1): 24 – 32.
Safrida, Y. D., C. Yulvizar dan C. N. Devira. 2012. Isolasi dan karakterisasi bakteri berpotensi probiotik pada ikan kembung (Rastrellinger sp.). Depik. 1 (3): 200-203.
Samsundari, S. dan G. A. Wirawan. 2013. Analisis penerapan biofilter dalam sistem resirkulasi terhadap mutu kualitas air budidaya ikan sidat (Anguilla bicolor). Jurnal Gamma. 8 (2): 86 – 97.
Sardiani, N., M. Litaay, R. G. Budji, D. Priosambodo, A. Syahribulan dan Z. Dwyana. 2015. Potensi tunikata Rhopalaea sp. sebagai sumber inokulum bakteri endosimbion penghasil antibakteri. Jurnal Alam dan Lingkungan. 6 (11): 1-10.
1. The copyright of this journal belongs to the Editorial Board, based on the author's consent, while the moral rights of the publication belong to the author(s).
2. The formal legal aspect of journal accessibility refers to the same Creative Common Attribution + Noncommercial + ShareAlike (CC BY-NC-SA), implying that publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (printed/electronic) is open access for educational, research and library purposes. In addition to the objectives stated above, the editorial board is not responsible for copyright infringement