The Protective Factor of Diarrhea Incidence in Toddler in Surabaya
Downloads
Background: Basic health research in 2013 found that diarrhea incidence in toddler was the highest. The working area of a public health center in Wonokusumo Surabaya found that the diarrhea incidence in toddler increased from 62 cases in 2015 to 385 cases in 2016. Purpose: This study was aimed to analyze the protective factor of diarrhea. Methods: This study was analytic observational with a cross sectional design. The study was conducted from 18 January to 23 February 2013 in community group (RW) 2 in Wonokusumo region, Surabaya city. The population of this study consisted of 210 mothers who had toddlers. There were 67 respondents selected through simple random sampling. Data were collected through questionnaire and observation and analyzed with multiple logistic regression. Results: These variables had significant influence on diarrhea incidence simultaneously, namely protected water resource utilization (PR = 0,10; 95% CI = 0,02 < PR < 0,64), healthy latrine utilization (PR = 0,06; 95% CI = 0,01 < PR < 0,50), washing hand habit (PR = 0,10; 95% CI = 0,01 < PR < 0,72), and monthly body weight measurement participation (PR = 0,04; 95% CI = 0,01 < PR < 0,29). The other variables such as mother's employment, wage according to city minimum wage, and breastfeeding history. Conclusion: The protective factors of this study were the utilization of protective water resource, good latrine utilization, washing hand habit, and body weight measurement participation.
Ananingsih, P. D., & Rosa, E. M. (2016). Kepatuhan lima momen hand hygiene pada petugas di laboratorium klinik Cito Yogyakarta. Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 5(1), 16–24.
Blum, H. L. (1981). Planning for health: generic for the eighties. California: Human Sciences Press.
Christy, M. (2014). Faktor yang berhubungan dengan kejadian dehidrasi diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kalijudan. , 2(3), 297–308. https://doi.org/10.20473/jbe.V2I32014.297-308
Evayanti, Purna, & Aryana. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita yang berobat ke Badan Rumah Sakit Umum Tabanan. Kesehatan Lingkungan, 4(2), 134–139.
Ferliando, H. T. (2015). Hubungan antara sanitasi lingkungan dan dan personal hygiene ibu dengaan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Mangkang. VisiKes Kesehatan, 14(2), 131–138.
Gupta, A., Sarker, G., Rout, A. J., Mondal, T., & Pal, R. (2015). Risk correlates of diarrhea in children under 5 years of age in Slums of Bankura, West Bengal. Journal of Global Infectious Diseases, 7(1), 23–29.
https://doi.org/http://doi.org/10.4103/0974-777X.150887
Irawan, A. T. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Kabupaten Majalengka tahun 2015. Keperawatan dan Kesehatan Medisina Akper YPIB Majalengka, 2(2), 1–11.
Iskandar, & Maulidar. (2016). Hubungan pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Action Journal, 1(2), 73–77.
Kalakheti, B., Panthee, K., & Jain, C. (2016). Risk factors of diarrhea in children under five years in urban slums : an cal study. Journal of Lumbini Medical College, 4(2), 94–98. https://doi.org/10.22502/jlmc.v4i2.99
Kemenkes RI. (2013). Laporan riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta
Kemenkes RI. (2017). Data dan informasi profil kesehatan Indonesia 2016. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta
Kurniawati, S., & Martini, S. (2016). Status gizi dan status imunisasi campak berhubungan dengan diare akut. Adiwiyata, 3(2), 126–132.
Lidiawati, M. (2016). Hubungan sanitasi lingkungan dengan angka kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa tahun 2016. Serambi Saintia, 4(2), 1–9.
Lindayani, S., & Azizah, R. (2013). Hubungan sarana sanitasi dasar rumah dengan kejadian diare pada balita di Desa Ngunut Kabupaten Tulungagung. Kesehatan Lingkungan, 7(1), 32–37.
Mafazah, L. (2013). Ketersediaan sarana sanitasi dasar, personal hygiene ibu dan kejadian diare. Kesehatan Masyarakat, 8(2), 176–182.
Masela, H. R., Kawengian, S., & Mayulu, N. (2015). Hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan riwayat penyakit infeksi pada anak umur 1-3 tahun di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk. E-Biomedik (eBm), 3(3), 757–762.
Menkes RI. (2018). Peraturan menteri kesehatan RI nomor 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Nuryawati, L. S., & Muwanir. (2017). Hubungan kepatuhan cuci tangan pada ibu terhadap kejadian diare pada balita di UPTD Puskesmas Kedungwungu Kabupaten Indramayu tahun 2016. Ilmiah Indonesia, 2(4), 95–104.
PKM Wonokusumo. (2016). Profil puskesmas Wonokusumo. Puskesmas Wonokusumo. Surabaya.
Putranti, D. C. M. S., & Sulistyorini, L. (2013). Hubungan antara kepemilikan jamban dengan kejadian diare di Desa Karangagung Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Kesehatan Lingkungan, 7(1), 54–63.
Rahmadhani, E. P. (2013). Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan angka kejadian diare akut pada bayi usia 0-1 tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang. Kesehatan Andalas, 2(2), 62–66.
Reihana, & Duarsa, A. B. S. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat partisipasi ibu balita untuk menimbang balita ke posyandu di wilayah kerja Puskesmas Panjang Bandar Lampung tahun 2010. Kebijakan Kesehatan Indonesia, 5(2), 67–72. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jkki.v5i2.30788
Rohmah, N., & Syahrul, F. (2017). Hubungan kebiasaan cuci tangan dan menggunakan jamban sehat dengan kejadian diare balita. , 2(2), 62–66. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20473/jbe.V5I12017.95-106
Sriwahyuni, M., & Soedirham, O. (2014). Hubungan faktor lingkungan dan perilaku ibu dengan penyakit diare pada balita di Surabaya. Promosi Kesehatan, 2(2), 195–205.
Susanti, W. E., Novrikasari, & Sunarsih, E. (2016). Determinan kejadian diare pada anak balita di Indonesia (analisis lanjut data SDKI 2012). Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(1), 64–72.
Wandansari, A. P. (2013). Kualitas sumber air minum dan pemanfaatan jamban keluarga dengan kejadian diare. Kesehatan Masyarakat, 9(1), 24–29. https://doi.org/10.15294/KEMAS.V9I1.2826
- Every manuscript submitted to must observe the policy and terms set by the Jurnal Berkala Epidemiologi
- Publication rights to manuscript content published by the Jurnal Berkala Epidemiologi is owned by the journal with the consent and approval of the author(s) concerned. (download copyright agreement)
- Complete texts of electronically published manuscripts can be accessed free of charge if used for educational and research purposes according to copyright regulations.
JBE by Universitas Airlangga is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.