PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK PENGGUNAAN OBAT TETES MATA KORTIKOSTEROID
Downloads
Obat tetes mata kortikosteroid merupakan golongan obat tetes mata yang dapat diperoleh di apotek tanpa resep dokter. Obat ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk swamedikasi, padahal penggunaan kortikosteroid dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan glaukoma. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil pengetahuan, sikap, dan praktik pengguna obat tetes mata yang mengandung kortikosteroid pada masyarakat di sekitar Kelurahan Dupak. Survei ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode sampling terpilih adalah teknik non-random sampling jenis accidental sampling. Pengambilan data dilakukan di Kelurahan Dupak dengan cara survei menggunakan kuesioner. Kuesioner berisikan 9 pernyataan benar atau salah untuk kategori pengetahuan, 5 pernyataan untuk kategori sikap dengan 4 skala Likert (sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju) serta 10 pernyataan untuk kategori praktik dengan 5 skala Likert (tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, dan selalu) yang telah tervalidasi dengan validasi rupa oleh 40 responden. Jumlah responden pada survei ini adalah 100 orang. Survei dari 39 responden laki-laki dan 61 responden perempuan diperoleh 64% responden memiliki pengetahuan cukup, 67% memiliki sikap yang cukup, dan 55% memiliki praktik yang cukup. Pengetahuan, sikap dan praktik pengguna obat tetes mata yang mengandung kortikosteroid di Kelurahan Dupak tergolong cukup.
Adrian, K. (2019). Inilah Penyakit Mata yang Umum terjadi. https://www.alodokter.com/inilah- penyakit-mata-yang-umum-terjadi. diakses 18 September 2019.
American Academy of Ophthalmology. (2011). Basic and Clinical Science Course. San Francisco: American Academy of Ophthalmology.
Asrorudin, M. (2013). Dampak Gangguan Penglihatan dan Penyakit Mata Terhadap Kualitas Hidup Terkait Penglihatan (Vision-Related Quality Of Life) pada Populasi Gangguan Penglihatan Berat dan Buta Di Indonesia.Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,Jakarta.
Badan Pusat Statistik Kota Surabaya.(2018). Kecamatan Krembangan Dalam Angka. Surabaya: Badan Pusat Statistik.
Grehenson, G. (2007). Penggunaan Obat Tetes Mata Pada Anak Bisa Sebabkan Kebutaan. https://ugm.ac.id/id/berita/49-penggunaan-obat- tetes-mata-pada-anak -bisa-sebabkan-kebutaan. Diakses 18 September 2019.
Ifada, I. (2010). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Pengetahuan Masyarakat Mengenai Pelayanan Kesehatan Mata.Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
Ilyas, S. (2007). Glaukoma (Tekanan Bola Mata Tinggi) Edisi 3. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Kemenkes RI. (2019). Situasi Glaukoma di Indonesia INFODATIN. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Klein, B. E. K. dan Klein, R. (2007).Lifestyle Exposures and Eye Diseases in Adults.American Journal of Ophthalmology, 144(6), p. 961–969.
Mubarak, W. I. (2007).Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Natalia, C., Ratih, P.S., dan Haswiyanti. (2014). Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien tentang Cara Penggunaan dan Penyimpanan Obat Tetes Mata di Apotek Perintis Kuripan Banjarmasin.Karya Tulis Ilmiah, Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin, Banjarmasin.
Olonan, L. R., Pangilinan, C. A., Yacto, M. (2009). Steroid Induced Cataract and Glaucoma in Pediatric Patient with Nephritic Syndrome. Journal Ophthalmology, Vol. 34, p. 59-62.
Otcadm, (2018). Jangan Asal Menggunakan Tetes Mata.http://otcdigest.id/topik-kita/jangan-asal-menggunakan-tetes-mata. Accessed 27 September 2019,
Soekanto, S. (2002).Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV.Rajawali
Sunaryo (2004).Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC.
Swari, and Risky, C. (2017).Hati-Hati, Sembarangan Pakai Obat Tetes Mata Bisa Sebabkan Kebutaan.https: //hellosehat.com/pusat kesehatan/gangguan-mata-dan-penglihatan/bahaya-obat-tetes-mata-steroid/.Diakses 20 September 2019.
Wati, R. (2009). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA PGRI 3 Purwakarta.Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Widyatun, T. R. (2009). Ilmu Perilaku. Jakarta: CV. Sagung Seto.
In order to be accepted and published by JFK, author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript, the author(s) agreed to these following terms:
1. Copyright of the article is transferred to the journal (JFK), by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author. The intended copyright includes the rights to publish articles in various forms (including reprints). JFK maintain the publishing rights to the published articles.
2. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Non-Commercial-Share Alike (CC BY-NC-SA), which implies that the publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement
The Copyright Transfer Agreement Form can be downloaded ON THIS FORM.
Jurnal Farmasi Komunitas (JFK) by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.