Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Perilaku Swamedikasi Gastritis pada Mahasiswa Prodi Farmasi Universitas Hang Tuah di Surabaya

Gastritis Swamedikasi Tingkat Pengetahuan Perilaku

Authors

  • Angelica Kresnamurti
    angelica.kresnamurti@hangtuah.ac.id
    Bagian Farmasi Klinis Komunitas, Prodi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah, Surabaya
  • Nuraini Farida Bagian Farmasi Klinis Komunitas, Prodi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah, Surabaya
  • Irvan Jayanto Bagian Farmasi Klinis Komunitas, Prodi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah, Surabaya
December 9, 2022

Downloads

Swamedikasi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mengobati penyakit ringan dengan pemilihan obat-obatan yang tepat. Jika swamedikasi tidak dilakukan dengan tepat akan membuat penyakit semakin parah. Pengetahuan yang   baik dapat membantu masyarakat melakukan swamedikasi dengan baik dan tepat. Gastritis adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi pada mukosa dan submukosa lambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi pada mahasiswa. Rancangan penelitian yang digunakan adalah analitik observasional, dengan desain penelitian Cross Sectional. Tehnik pengumpulan sampel menggunakan Purposive Sampling, dengan jumlah sampel 96 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen penelitian ini adalah kuisioner pengetahuan dan perilaku sebanyak 10 pertanyaan dengan pilihan jawaban berskala Guttman yang telah valid dan skala likert yang telah valid 11 pertanyaan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2021 pada Prodi Farmasi Universitas Hang Tuah di Surabaya. Analisis data menggunakan SPSS versi 26. Analisis statitik korelasi pada penelitian ini menggunakan korelasi Rank Spearman. Hasil analisis menunjukkan taraf singnifikasi sebesar 0,041 yang berarti adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan perilaku swamedikasi gastritis, Nilai r hitung diperoleh sebesar 0,347 menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan cukup. Dari hasil korelasi dapat menunjukkan angka korelasi positif yang berarti kedua variabel tersebut memiliki jenis hubungan yang searah.