Pengetahuan dan Praktik Pengelolaan Obat pada Lansia Penderita Hipertensi Dengan dan Tanpa Diabetes Melitus dengan Status Polifarmasi

DAGUSIBU lansia pengelolaan obat polifarmasi

Authors

  • Nurul Fitria Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Mareta A. P. Hidayat Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Erina A. Wati Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Aulia C. Fathikasari Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Monica J. F. Adella Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Jihan A. Rahmadani Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Nafisah Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Jasmine A. Akbar Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Marissa F. Rahmawati Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Muhammad H. W. Baehaki Mahasiswa Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Hanni P. Puspitasari
    Hanni.Puspitasari@gmail.com
    Departemen Farmasi Praktis, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Indonesia
November 30, 2024

Downloads

Hipertensi dan diabetes melitus merupakan penyakit yang banyak dialami oleh populasi lansia di Indonesia. Keduanya sering ditangani dengan terapi polifarmasi yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah pengobatan. Pengetahuan dan praktik mengelola obat menjadi hal yang penting dalam mengatasi masalah ini. Penelitian bertujuan mengukur pengetahuan dan praktik lansia penderita hipertensi dengan dan tanpa diabetes melitus yang menjalani terapi polifarmasi dalam pengelolaan obat meliputi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara terstruktur menggunakan instrumen berupa kuesioner. Terdapat 16 pertanyaan pada variabel pengetahuan dan 7 pertanyaan pada variabel praktik. Penelitian ini melibatkan 110 responden lansia di atas 55 tahun yang berada di Kelurahan Airlangga Kecamatan Gubeng, yaitu penderita hipertensi sebanyak 28 lansia dan penderita hipertensi dengan diabetes melitus sebanyak 82 lansia, Surabaya. Hasil yang didapat yaitu lebih dari 80% responden dengan pengetahuan baik untuk variabel pengetahuan DAPATKAN dan SIMPAN. Sedangkan kurang dari 80% responden dengan pengetahuan baik untuk variabel pengetahuan GUNAKAN dan BUANG. Dari segi praktik pengelolaan obat, sebanyak 42 (38%) termasuk kategori baik dan sebanyak 68 (62%) termasuk kategori kurang baik. Oleh sebab itu, perlu dilakukan promosi kesehatan terkait pengelolaan obat pada lansia hipertensi dengan dan tanpa diabetes melitus dengan status polifarmasi yang berfokus pada dua variabel yakni GUNAKAN dan BUANG.