Pengetahuan Masyarakat Mengenai Demam Berdarah dan Pemanfaatan Bahan Alam Sebagai Upaya Pencegahan
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. DBD termasuk salah satu ancaman kesehatan global karena peningkatan kasus DBD yang signifikan di seluruh dunia. Dalam mengurangi angka kasus DBD di Indonesia, perlu dilakukan upaya pencegahan. Salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan bahan alam, seperti serai, sirih, dan lavender sebagai tanaman pengusir nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terkait DBD serta pemanfaatan bahan alam yang dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya pencegahan DBD. Metode penelitian yang digunakan merupakan analitik observasional, dengan rancangan cross-sectional. Teknik sampling menggunakan accidental sampling dan pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 76,40% responden memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai DBD dan 84,64% responden memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai pemanfaatan bahan alam. Namun, terdapat beberapa responden yang salah pada pernyataan terkait tempat hinggap nyamuk DBD dan penggunaan daun sirih sebagai insektisida. Berdasarkan hasil uji normalitas, distribusi data yang diperoleh tidak normal sehingga dilakukan uji korelasi Spearman untuk melihat hubungan antara kedua variabel yaitu pengetahuan masyarakat tentang demam berdarah dan pemanfaatan bahan alam sebagai upaya pencegahan. Pada hasil uji korelasi Spearman didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,833, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan masyarakat mengenai DBD dan pemanfaatan bahan alam sebagai upaya penanganan DBD. Dengan demikian, perlu dilakukan edukasi dan peningkatan upaya promotif kepada masyarakat mengenai DBD dan pemanfaatan bahan alam sebagai upaya pencegahan DBD.
Ardiansyah. (2022). Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Perkembangan Obat dan Pengobatan Tradisional dalam Kesehatan Masyarakat dan Pemanfaatannya di Rumah Sakit.
Aziz K, Badruttaman I, Rikadyanti R. (2023). Testing the Effectiveness of Red Betel Leaf Extract as an Insecticide on Aedes aegypti Mosquito Larvae: Uji Efektifitas Ekstrak Daun Sirih Merah sebagai Insektisida pada Larva Nyamuk Aedes aegypti. JIFMI: Jurnal Ilmiah Fitomedika Indonesia, 1(2):12–8.
Bota W, Martosupono M, Rondonawu S. (2015). Potensi Senyawa Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil) dari Tumbuhan Cymbopogon nardus L. sebagai Agen Antibakteri. In: Seminar Nasional Sains dan Teknologi.
Halim Rd, Fitri A. (2020). Aktivitas Minyak Sereh Wangi Sebagai Anti Nyamuk. Jurnal Kesmas Jambi, 4(1):28–34.
Hidayati Y. (2017). Hubungan Antara Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti dengan Kasus Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung. IAIN Raden Intan.
Ilda H. (2021). Literature Review Pengaruh Konsumsi Jus Buah Kurma dalam Meningkatkan Kadar Trombosit pada Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Politeknik Yakermas Banyumas.
Indonesia KKR. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta.
Kalsum U, Halim R. (2017). Identifikasi Tanda Dan Gejala Serta Faktor Risiko Kasus DBD Di Kota Jambi. Universitas Jambi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Membuka Lembaran Baru. Jakarta.
Komansilan A, Wayan Suriani N, Komansilan R. (2021). Toxic Test of Lavender Leaf (Lavandula angustifolia) Ethanol Extract as Biolarvicide for Aedes aegypti Mosquitoes Vectors of Dengue Hemorrhagic Fever. International Journal of Environment, Agriculture and Biotechnology, 6(6).
Lastri. (2017). Pengaruh Pemberian Perasan Daun Sirih (Piper betle L.) untuk Pengendalian Hama Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus H.) dan Sumbangsihnya pada Materi Hama dan Penyakit pada Tanaman Kelas VIII SMP/MTs. Palembang.
Martianasari R, Hamid P. (2019). Larvicidal, adulticidal, and oviposition-deterrent activity of Piper betle L. essential oil to Aedes aegypti. Vet World, 12(3):367–71.
Nayak BC, Mohapatra J, Swain CS. (2023) ‘Assessment of awareness regarding dengue and dengue haemorrhagic fever through cognitive, affective and behaviour (CAB) model in eastern India’, Universal Journal of Public Health, 11(6), pp. 869–876.
Nindatu M, Tuhumury NL, Kaihena M. (2011). Pengembangan Ekstrak Etanol daun Lavender (Lavandula angustifolia) sebagai Antinyamuk Vektor Filariasis Culex sp. Molucca Medica, 4(1):19–27.
Purnamawati D, Ayuada R, Ramadhan S. (2022). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) dengan Masalah Risiko Perdarahan Melalui Penerapan Pemberian Jus Jambu Biji Merah dan Pemberian Sari Kurma di RSUD Patut Patuh Patju. Journal of Excellent Nursing Student, 1(1).
Ratnasari W, Arifah H, Amaliyah I. (2023). Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat dengan Pencegahan Demam Berdarah Dengue. Prosiding Seminar Hi-Tech, 2(1).
Sinaga J, Tanjung R, Auliani R. (2021). Pembuatan Biolarvasida Sederhana dalam Pemberantasan Jentik Nyamuk Aedes aegypti dengan Pemanfaatan Ekstrak Daun Sirih. Jurnal Abdidas, 2(2):303–10.
Sugianti. (2017). Efektifkah Fogging dalam Penanggulangan Demam Berdarah Dengue. In: 2nd UGM Public Health Symposium.
Sugiyono. (2015). Statistika dalam Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suryanegara FD, Setyaningrum N, Suparmi S, Triaji A, Wibowo MR, Ransatullah MY. (2017) ‘People’s knowledge on dengue hemorrhagic fever’, Proceedings of the Health Science International Conference (HSIC 2017)
Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitas

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
In order to be accepted and published by JFK, author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript, the author(s) agreed to these following terms:
1. Copyright of the article is transferred to the journal (JFK), by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author. The intended copyright includes the rights to publish articles in various forms (including reprints). JFK maintain the publishing rights to the published articles.
2. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Non-Commercial-Share Alike (CC BY-NC-SA), which implies that the publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement
The Copyright Transfer Agreement Form can be downloaded ON THIS FORM.
Jurnal Farmasi Komunitas (JFK) by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.