Profil Pemilihan Produk Anti-Acne oleh Mahasiswa Berdasarkan Informasi dari Media Sosial
Downloads
Perubahan hormonal selama pubertas sering menyebabkan timbulnya masalah jerawat pada remaja, dengan prevalensi mencapai lebih dari 85% dan dapat berlanjut hingga dewasa. Kondisi ini membuat banyak remaja mulai mencari informasi mengenai produk anti-acne dengan memanfaatkan media sosial yang kini sangat mudah untuk diakses. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan produk anti-acne berdasarkan informasi dari media sosial pada mahasiswa Universitas Airlangga. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan pada178 responden menggunakan metode accidental dan snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui QR maupun link pada tanggal 5 Maret - 14 Maret 2025. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan program IBM SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (76,9%) mengakui adanya pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian produk anti-acne. Instagram merupakan platform media sosial yang paling banyak digunakan (35,2%), diikuti platform TikTok (33,6%). Meskipun terpengaruh, mayoritas responden (55,6%) menunjukkan perilaku kritis dengan terlebih dahulu memeriksa ulasan dan testimoni orang lain sebelum membeli produk anti-acne yang viral, sehingga keputusan pembelian produk anti-acne tertinggi adalah karena produk memiliki ulasan yang bagus (30,9%), diikuti dengan produk direkomendasikan oleh banyak orang (28,0%), dan kandungan bahan anti-acne yang telah diketahui (22,5%). Media sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk anti-acne pada mahasiswa. Adanya kewaspadaan yang tinggi membuat keputusan pembelian sangat bergantung pada informasi dan penilaian terhadap produk anti-acne.
Perubahan hormonal selama pubertas sering menyebabkan timbulnya masalah jerawat pada remaja, dengan prevalensi mencapai lebih dari 85% dan dapat berlanjut hingga dewasa. Kondisi ini membuat banyak remaja mulai mencari informasi mengenai produk anti-acne dengan memanfaatkan media sosial yang kini sangat mudah untuk diakses. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemilihan produk anti-acne berdasarkan informasi dari media sosial pada mahasiswa Universitas Airlangga. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan pada178 responden menggunakan metode accidental dan snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui QR maupun link pada tanggal 5 Maret - 14 Maret 2025. Data dianalisis secara deskriptif menggunakan program IBM SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (76,9%) mengakui adanya pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian produk anti-acne. Instagram merupakan platform media sosial yang paling banyak digunakan (35,2%), diikuti platform TikTok (33,6%). Meskipun terpengaruh, mayoritas responden (55,6%) menunjukkan perilaku kritis dengan terlebih dahulu memeriksa ulasan dan testimoni orang lain sebelum membeli produk anti-acne yang viral, sehingga keputusan pembelian produk anti-acne tertinggi adalah karena produk memiliki ulasan yang bagus (30,9%), diikuti dengan produk direkomendasikan oleh banyak orang (28,0%), dan kandungan bahan anti-acne yang telah diketahui (22,5%). Media sosial memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk anti-acne pada mahasiswa. Adanya kewaspadaan yang tinggi membuat keputusan pembelian sangat bergantung pada informasi dan penilaian terhadap produk anti-acne.
Copyright (c) 2025 Jurnal Farmasi Komunitas

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
In order to be accepted and published by JFK, author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript, the author(s) agreed to these following terms:
1. Copyright of the article is transferred to the journal (JFK), by the knowledge of the author, whilst the moral right of the publication belongs to the author. The intended copyright includes the rights to publish articles in various forms (including reprints). JFK maintain the publishing rights to the published articles.
2. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Non-Commercial-Share Alike (CC BY-NC-SA), which implies that the publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement
The Copyright Transfer Agreement Form can be downloaded ON THIS FORM.

Jurnal Farmasi Komunitas (JFK) by Unair is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.








