Objektifikasi Perempuan dalam Lagu-lagu Campursari Analisis Wacana M.A.K Halliday
Versions
- 2023-08-30 (2)
- 2022-06-07 (1)
Downloads
Penelitian ini berfokus pada identifikasi makna dan stereotip yang dilekatkan pada perempuan sebagai objek dalam lirik-lirik lagu campursari. Terdapat tiga lagu campursari yang menjadi objek penelitian ini, ketiga lagu tersebut yakni Angge-angge Orong-orong dan Njaluk Kelon oleh Ratna Antika dan Bukak Bungkus oleh Didi Kempot. Dimana ketiga lagu tersebut dalam banyak menunjukkan adanya objektifikasi terhadap tubuh perempuan dalam liriknya. Untuk mengupas ketiga lagu tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode eksploratif. Berdasarkan topik yang dibahas, peneliti menggunakan discourse linguistik dengan pendekatan M.A.K Halliday. Analisis discourse dipilih karena penelitian akan berfokus pada konteks produksi bahasa. Penelitian ini menghasilkan tiga diskursus, yakni diskursus objektifikasi dimana dalam ketiga lagu tersebut perempuan hanya dipandang sebagai sesuatu yang memiliki fungsi seksual saja, dimana tubuh perempuan dieksploitasi dan disamakan dengan penyebutan nama-nama benda hingga hewan. Diskursus janda, dimana lagu Angge-angge Orong-orong dan Njaluk Kelon dalam liriknya memberi stigma bahwa janda merepotkan karena sudah melahirkan anak dari pernikahan sebelumnya, selain itu janda juga dianggap memiliki kemampuan seksualitas lebih dibandingkan dengan perawan. Terakhir, diskursus hubungan seksual. Pada ketiga lagu tersebut, baik secara implisit maupun eksplisit mengelompokkan hubungan seksual menjadi dua kategori, yakni hubungan seksual yang legal dan illegal.
Adhitama, B. P. (2014). PEREMPUAN DALAM LIRIK LAGU DANGDUT KOPLO DIMAKNAI PEKERJA KERAS DAN CURHAT "MELAS". COMMONLINE, 3(3), 474–487.
BBPP Kupang. (2020). Ciri-Ciri Birahi Pada Kambing. Bbppkupang.Bppsdmp.Pertanian.Go.Id. http://bbppkupang.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/post/ciri-ciri-birahi-pada-kambing
Gadi, P. N. (2020). "Bibit-Bebet-Bobot”: Filosofi Jawa dalam Mencari Jodoh. Kompasiana.Com. https://www.kompasiana.com/yohanesvian/5f85a9008ede487a5417d803/bibit-bebet-bobot-filosofi-jawa-dalam-mencari-jodoh?page=all
Hermawan, H., & Hamzah, R. E. (2017). Objektifikasi Perempuan dalam Iklan Televisi : Analisis Lintas Budaya terhadap Iklan Parfum Axe yang Tayang di Televisi Indonesia dan Amerika Serikat. JURNAL KAJIAN MEDIA, 1(2), 166–176. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.25139/jkm.v1i2.721
Hermawati, T. (2007). Budaya Jawa dan Kesetaraan Gender. Jurnal Komunikasi Massa, 1(1), 18–24. https://doi.org/10.1111/j.1523-1739.2010.01600.x
Ibrahim. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif Panduan Beserta Contoh Proposal Kualitatif. Alfabeta.
Ida, R. (2018). Metode Penelitian Studi Media Dan Kajian Budaya (Cetakan ke). PRENADAMEDIA GROUP.
Irawati, A. (2016). "Representasi Perempuan dalam Lagu-Lagu Serempet Gundal” oleh Amalia Irawati. "Representasi Perempuan dalam Lagu-Lagu Serempet Gundal” oleh Amalia Irawati.
Iswari, F. M. (2015). REPRESENTASI PESAN LINGKUNGAN DALAM LIRIK LAGU SURAT UNTUK TUHAN KARYA GROUP MUSIK "KAPITAL” (ANALISIS SEMIOTIKA). Dunia Komunikasi, 3(1), 254–268.
Karvistina, L. (2011). PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP STATUS JANDA (Studi Kasus di Kampung Iromejan, Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta). Universitas Negeri Yogyakarta.
KRJogja.com. (2017). Mitos 4 Jenis Perkutut, Burung Jimat Pria Jawa. Liputan6.Com. https://www.liputan6.com/regional/read/3206706/mitos-4-jenis-perkutut-burung-jimat-pria-jawa
Lahdji, R. F. (2015). Objektifikasi Perempuan dan Tubuh : Wacana Tubuh Perempuan dalam Lirik Lagu Dangdut Populer Tahun 2000-2013. LAKON, 4(1), 1–24. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20473/lakon.v4i1.1938
Laksono, J. T. (2010). PERSPEKTIF HISTORIS CAMPURSARI DAN CAMPURSARI ALA MANTHOU ' S. Imaji, 8(1), 14–21. https://doi.org/https://doi.org/10.21831/imaji.v8i1.6654
Link, B. G., & Phelan, J. C. (2001). Conseptualizing Stigma. Annual Review of Sociology, 27, 363–385. https://doi.org/https://doi.org/10.1146/annurev.soc.27.1.363
Natha, G. (2017). REPRESENTASI STEREOTIPE PEREMPUAN DAN BUDAYA PATRIARKI DALAM VIDEO KLIP MEGHAN TRAINOR "ALL ABOUT THAT BASS.” JURNAL E-KOMUNIKASI, 5(2), 1–9. http://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/view/7073
Nayahi, M. (2015). Pencitraan Perempuan oleh Media: Eksploitasi Tubuh Perempuan sebagai Objek Kepuasan Lelaki. Jurnalperempuan.Org. http://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/objektifikasi-perempuan-oleh-media-pembakuan-identitas-perempuan-dan-dominasi-kekuasaan-laki-laki
Priyanto, Y. T. (2017). Makna Muhrim yang Kita Sebut Selama Ini Ternyata Salah Kaprah. Merdeka.Com. https://www.merdeka.com/gaya/makna-muhrim-yang-kita-sebut-selama-ini-ternyata-salah-kaprah.html
Rahmi, S. W. (2017). Images of Javanese women in patriarchal culture represented by Aisyah, (a character in Umar Kayam's Para Priyayi). Proceeding International Joint Conference on Science and Technology (IJCST) 2017, 386–392. http://ojs.pnb.ac.id/index.php/Proceedings/article/view/958
Santoso, A. (2008). JEJAK HALLIDAY DALAM LINGUISTIK KRITIS DAN ANALISIS WACANA KRITIS. BAHASA DAN SENI, 36(1), 1–15.
Saputri, T. S., & S, C. H. D. (2016). Jawa”, CAMPURSARI "Nyanyian Hibrida dari Campursari, (Sebuah Video Dokumenter Tentang Polemik Keberadaanebagai Tradisi Musik Baru di Dunia Seni Pertunjukan) [Universitas Sebelas Maret]. https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/50474/Campursari-Nyanyian-Hibrida-dari-Jawa-Sebuah-Video-Dokumenter-Tentang-Polemik-Keberadaan-Campursari-Sebagai-Tradisi-Musik-Baru-di-Dunia-Seni-Pertunjukan
Sinaga, M. M. (2009). Deskripsi Musick Campursari Grup Krido Laras dalam Konteks Hiburan pada Masyarakat Jawa di Kota Medan. Universitas Sumetare Utara.
Szymanski, D. M., Moffitt, L. B., & Carr, E. R. (2010). Sexual Objectification of Women : Advances to Theory and Research. The Counseling Psychologist, 1–33. https://doi.org/10.1177/0011000010378402
Tuapattinaya, Y. I. F., & Hartati, S. (2014). Pengambilan Keputusan Untuk Menikah Beda Etnis: Studi Fenomenologis Pada Perempuan Jawa. Jurnal Psikologi Undip, 13(1), 34–41. https://doi.org/10.14710/jpu.13.1.34-41
Watie, E. D. S. (2010). Representasi Wanita Dalam Media Massa Masa Kini. The Messanger, 2(2), 1–10. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/themessenger.v2i2.297
Yannor, P. (2019). MENELAAH PERKAWINAN BEDA AGAMA MENURUT HUKUM POSITIF. Jdih.Tanahlautkab.Go.Id. https://jdih.tanahlautkab.go.id/artikel_hukum/detail/menelaah-perkawinan-beda-agama-menurut-hukum-positif
Copyright (c) 2022 Mariska Dyah Astari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License. that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).