Nilai Diagnostik Rapid Test TbAg dan MPT64 dengan Kultur Sebagai Gold Standard

Authors

  • Muhammad Nazarudin
    muhammad.nazarudin88@gmail.com
    Program Studi S2 Imunologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga
  • Jusak Nugraha Program Studi S2 Imunologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga
  • Aryati Aryati Program Studi S2 Imunologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga
Vol. 17 No. 3 (2015): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA UNAIR

Downloads

Abstrak

Tuberkulosis (Tb) sampai kini masih dianggap sebagai salah satu penyakit berbahaya yang ada di muka bumi. Pada tahun 2012, diperkirakan 8,6 juta orang mengidap Tb dan 1,3 juta di antaranya meninggal dunia. Mycobacterium tuberculosis sebagai penyebab penyakit Tb, dapat dideteksi dengan pengecatan BTA untuk mewarnai bagian sitoplasma dari bakteri ini. Standar terbaik dalam pemeriksaan Tb adalah kultur bakteri, namun dinilai terlalu lama dalam memberikan hasil. Beberapa produsen mengembangkan alat yang mempermudah prosedur pemeriksaan, memberikan hasil yang cepat namun tetap berkualitas, diantaranya yang beredar di Indonesia adalah TbAg Rapid Test dan MPT64 Rapid Test. Metode penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Dilakukan terhadap 50 responden dengan 34 responden mengidap Tb paru. Data yang diuji nilai diagnostik, uji McNemar dan uji Kappa. Nilai sensitivitas, TbAg Rapid Test dengan sampel sputum 97.5% dan isolat 50%. Nilai sensitivitas MPT64 Rapid Test dengan sampel sputum 11.76% dan isolat 95%. Hasil BTA dan TbAg Rapid Test juga tidak menunjukkan perbedaan berarti sehingga dapat digunakan untuk pemeriksaan skrining dan MPT65 Rapid Test dapat gunakan untuk tes biokimia setelah kultur.

 

Kata Kunci : Tuberkulosis, TbAg Rapid Test, MPT64 Rapid Test