Cara Penularan HIV & AIDS Di Unit Perawatan Intermediate Penyakit Infeksi (UPIPI) RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Authors

Downloads

Latar belakang: Kasus HIV & AIDS makin lama makin meningkat. Sejak pertama kali dilaporkan pada tahun 1987 sampai 2009, di Indonesia tercatat 3.492 orang meninggal dunia karena penyakit ini. Cara penularan HIV & AIDS di Indonesia selalu mengalami perubahan. Awalnya cara penularan terjadi melalui hubungan heteroseksual. Kemudian peningkatan jumlah pengguna narkoba suntik (penasun) di Indonesia menyebabkan cara penularan HIV & AIDS juga mengalami perubahan karena penularan bisa terjadi melalui penggunaan jarum suntik bersama di kalangan para penasun. Saat ini cara penularan HIV & AIDS kembali lagi, terutama melalui hubungan heteroseksual. Perubahan cara penularan HIV & AIDS dari kelompok penasun ke heteroseksual mempengaruhi strategi pencegahan penularan HIV & AIDS di Indonesia, khususnya di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Tujuan: Mengevaluasi cara penularan HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2006-2010. Metode: Penelitian deskriptif, retrospektif tentang cara penularan HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2006 – 2010. Hasil: Kasus baru HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2006-2010 didapatkan 3.090 kasus, dengan perbandingan pasien laki-laki lebih banyak dari pasien perempuan. Cara penularan tertinggi melalui hubungan seksual yaitu 63,5%, cara penularan berikutnya melalui penasun 24,8%, penasun + seksual 6,3%, dan perinatal 3,2%. Cara penularan melalui heteroseksual makin meningkat dari tahun 2006 sebanyak 186 orang (47,1%) menjadi 509 orang (71,9%) pada tahun 2010. Simpulan: Cara penularan HIV & AIDS di UPIPI RSUD Dr. Soetomo mengalami perubahan, yang semula terbanyak melalui penasun pada tahun 2005 berubah melalui heteroseksual pada tahun 2010. Hal itu akan mempengaruhi strategi upaya pencegahan penyakit tersebut. Kata kunci: studi retrospektif, HIV & AIDS, penularan, heteroseksual, IDUs, penasun, perinatal.