Makna Pernikahan pada Generasi Milenial yang Menunda Pernikahan dan Memutuskan untuk Tidak Menikah

kualitatif makna milenial pernikahan

Authors

  • Adilah Nurviana Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Indonesia
  • Wiwin Hendriani
    wiwin.hendriani@psikologi.unair.ac.id
    Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Indonesia
28 July 2021

Penelitian ini bertujuan menggali makna pernikahan pada generasi milenial yang menunda dan memutuskan tidak menikah. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis isi. Partisipan berjumlah 60 milenial (lahir tahun 1982-2000), terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok penunda (63,3%) dan kelompok penolak (36,7%). Mereka tersebar di seluruh Indonesia meskipun dominan Jawa Barat dan Jawa Timur. Hasil penelitian adalah: (1) bagi kelompok penunda, pernikahan adalah tahapan hidup baru, hidup bersama pasangan, jangan egois, harus kondusif untuk membesarkan anak, idealnya pasangan adalah orang tercinta, tempat di mana pasangan harus dewasa, ibadah, jangan dilakukan karena tekanan orang lain, butuh persetujuan kedua pihak, harus dilakukan dengan serius, sarana melahirkan generasi baru, dan dilakukan oleh pria dan wanita; (2) bagi kelompok penolak, pernikahan itu rumit, beban, tidak abadi, beresiko, meragukan, harus didasari rasa ketertarikan, bukan milestone, tidak penting, tidak sakral, dan butuh kesabaran.