Makna Pernikahan pada Generasi Milenial yang Menunda Pernikahan dan Memutuskan untuk Tidak Menikah
Unduhan
Penelitian ini bertujuan menggali makna pernikahan pada generasi milenial yang menunda dan memutuskan tidak menikah. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan analisis isi. Partisipan berjumlah 60 milenial (lahir tahun 1982-2000), terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok penunda (63,3%) dan kelompok penolak (36,7%). Mereka tersebar di seluruh Indonesia meskipun dominan Jawa Barat dan Jawa Timur. Hasil penelitian adalah: (1) bagi kelompok penunda, pernikahan adalah tahapan hidup baru, hidup bersama pasangan, jangan egois, harus kondusif untuk membesarkan anak, idealnya pasangan adalah orang tercinta, tempat di mana pasangan harus dewasa, ibadah, jangan dilakukan karena tekanan orang lain, butuh persetujuan kedua pihak, harus dilakukan dengan serius, sarana melahirkan generasi baru, dan dilakukan oleh pria dan wanita; (2) bagi kelompok penolak, pernikahan itu rumit, beban, tidak abadi, beresiko, meragukan, harus didasari rasa ketertarikan, bukan milestone, tidak penting, tidak sakral, dan butuh kesabaran.
Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Gender Tematik: Profil Generasi Milenial Indonesia. Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Bengtsson, M. (2016). How to Plan and Perform A Qualitative Study using Content Analysis. NursingPlus Open, 2, 8-14.
Blumer, H. (1969). Symbolic interactionism: Perspective and method. Englewood Cliffs, New Jersey, USA: Prentice Hall.
Calfas, J. (2017, April 10). Millennials Want Jobs and Education, Not Marriage and Kids. Retrieved October 2, 2017, from TIME: https://time.com/4748357/milennials-values-census-report/
Donath, C., Winkler, A., Graessel, E., & Luttenberger, K. (2011). Day care for dementia patients from a family caregiver׳s point of view: a questionnaire study on expected quality and predictors of utilisation – Part II. BMC Health Services Research(11), 1-7.
Guo, Y. (2016). Cognitive Analysis of Long-Term Memory in Interpreting. International Journal of Language and Linguistics, 4(3), 103-133.
Hall, S. S. (2006). Marital meaning: exploring young adults' belief systems about marriage. Journal of Family Issues, 27(10), 1437–1458.
Hartanto. (2016, September 4). Mereka yang Takut Menikah. Retrieved October 16, 2020, from Tirto.id: https://tirto.id/mereka-yang-takut-menikah-bGz6
Howe, N., & Strauss, W. (2000). Milenials Rising: The Next Great Generation. New York City, USA: Vintage Books.
KBBI. (2016). Kawin. Retrieved from KBBI Daring: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kawin
KBBI. (2016). Nikah. Retrieved from KBBI Daring: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/nikah
Kefalas, M. J., Furstenberg, F. F., Carr, P. J., & Napolitano, L. (2011). ''Marriage Is More Than Being Together'': The Meaning of Marriage for Young Adults. Journal of Family Issues, 32(7), 845-875.
Laksmi, L. (2007). Teori Interaksionisme Simbolik dalam Kajian Ilmu Perpustakaan dan Informasi. PUSTABIBLIA: Journal of Library, 1(2), 121-138.
Özyiğit, M. K. (2017). The Meaning of Marriage According to University Students: A Phenomenological Study. Educational Sciences: Theory & Practice, 17(2), 679-711.
Silalahi, J. N. (2018). TANTANGAN HIDUP PEREMPUAN GENERASI MILLENNIAL "BERKARIR ATAU MENIKAH”. Jurnal Sosiologi, 1(2), 92-100.
Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2014). Cognitive Psychology. England.
Wang, W., & Taylor, P. (2011, March 9). For Millennials, Parenthood Trumps Marriage. Retrieved January 17, 2019, from Pew Research Center: https://www.pewresearch.org/social-trends/2011/03/09/for-millennials-parenthood-trumps-marriage/
BRPKM adalah terbitan berkala dengan akses terbuka Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0) sehingga hak cipta tetap berada di tangan penulis.
Dengan lisensi ini, siapapun berhak menggunakan informasi dan melakukan re-distribusi konten yang dimuat dalam jurnal ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial. Hal tersebut dapat dilakukan selama memenuhi dua kondisi, yaitu; (1) anda harus memberikan atribusi dengan mengutip sumber tautan aslinya, dan menyatakan apabila ada perubahan yang dilakukan; dan (2) anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum dapat membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan oleh lisensi ini.
Redaksi jurnal tidak akan meminta penulis untuk melakukan persetujuan transfer hak cipta atas semua naskah yang diterbitkan.