Pengaruh Perfeksionisme terhadap Kemunculan Simtom Psikosomatis yang Dimediasi oleh Keterhubungan Sosial
Unduhan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaruh dimensi perfeksionisme terhadap kemunculan simtom psikosomatis yang dimediasi oleh keterhubungan sosial. Gangguan psikosomatis adalah masalah kesehatan mental yang kurang dikenal dan mendapat perhatian di kalangan anak muda. Padahal, gangguan psikosomatis berkembang disebabkan oleh stressor sehari-hari yang tidak mampu dikelola dengan baik, termasuk stressor yang berasal dari tugas perkembangan dewasa awal. Individu dapat semakin rentan mengalami gejala psikosomatis jika ia memiliki kepribadian perfeksionisme. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif melalui survei secara daring untuk individu usia 19-30 tahun tanpa batasan domisili. Sebanyak 311 partisipan menjawab 100 pernyataan yang dihimpun dari 3 alat ukur, yaitu Psychosomatic Symptoms Scale (PSS), Multidimensional Perfectionism Scale (MPS), dan Social Connectedness Scale. Seluruh partisipan dipastikan tidak sedang mengalami masalah kesehatan selama 3 bulan terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu dimensi perfeksionisme, yaitu socially-prescribed perfectionism memiliki pengaruh signifikan (p<0.001) terhadap kemunculan simtom psikosomatis. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa keterhubungan sosial berperan sebagai mediator parsial.
Amodeo, D. (2014). Perfectionism and social connectedness in graduate students (Order No. 3620430). Available from ProQuest Dissertations & Theses Global.
Apriyani, R. (2018). Faktor - Faktor Penyebab Psikosomatis Pada Orang Dengan Kecenderungan Psikosomatis Di Samarinda. Psikologi Fisip Unmul, 6(3), 609–617.
Bransfield, R. C. (2019). Multisystem Illnesses and Medical Uncertainty. 1–28.
Fitriani, A., & Rois, M. M. (2014). BUDAYA Studi Kasus Kecenderungan Psikosomatis Dan Kaitannya Dengan Sistem Budaya. 38–48.
Flett, G. L., Molnar, D. S., Nepon, T., & Hewitt, P. L. (2012). A mediational model of perfectionistic automatic thoughts and psychosomatic symptoms: The roles of negative affect and daily hassles. Personality and Individual Differences, 52(5), 565–570. https://doi.org/10.1016/j.paid.2011.09.010
Kholidon, M., & Alawi, A. (2015, November 14). Mengenal Psikosomatik Pengganggu Kualitas Hidup. Retrieved March 15, 2020, from NU Online: https://www.nu.or.id/post/read/63544/mengenal-psikosomatik-pengganggu-kualitas-hidup
Kinnunen, P., Laukkanen, E., & Kylmä, J. (2010). Associations between psychosomatic symptoms in adolescence and mental health symptoms in early adulthood. International Journal of Nursing Practice, 16(1), 43–50. https://doi.org/10.1111/j.1440-172X.2009.01782.x
Lipowski, Z. (1984). What Does the Word "Psychosomatic" Really? A Historical and Semantic Inquiry. Psychosomatic Medicine, 153-171.
Ministry of Social Development. (2018, December). Social connectedness and wellbeing. Retrieved from Ministry of Social Development: https://www.msd.govt.nz/about-msd-and-our-work/publications-resources/literature-reviews/social-connectedness-and-wellbeing.html#:~:text=Social%20connectedness%20is%20a%20key,the%20problems%20they%20are%20facing.
Nounopoulos, A. (2013). Multidimensional Perfectionism and Social Connectivity Among Youth : Findings and Implications. 122. http://uknowledge.uky.edu/edp_etds/6
Rasmussen, K. E., & Troilo, J. (2016). "It Has to be Perfect!”: The Development of Perfectionism and the Family System. Journal of Family Theory and Review, 8(2), 154–172. https://doi.org/10.1111/jftr.12140
Rubinstein, C. J. (2015). Psychosomatic illness: A very difficult patient to the general practitioner. International Journal of Emergency Mental Health, 17(3), 661–663. https://doi.org/10.4172/1522-4821.1000267
Stamp, E. M. (2016). The Relationships Between Perceived Stress , The Big Five Inventory , The Five- Facet Mindfulness Questionnaire , and Yoga. 1–53.
Stoeber, J. (2014). How other-oriented perfectionism differs from self-oriented and socially prescribed perfectionism. Journal of Psychopathology and Behavioral Assessment, 36(2), 329–338. https://doi.org/10.1007/s10862-013-9397-7
Stoeber, J., Feast, A. R., & Hayward, J. A. (2009). Self-oriented and socially prescribed perfectionism: Differential relationships with intrinsic and extrinsic motivation and test anxiety. Personality and Individual Differences, 47(5), 423–428. https://doi.org/10.1016/j.paid.2009.04.014
Stoeber, J., Noland, A. B., Mawenu, T. W. N., Henderson, T. M., & Kent, D. N. P. (2017). Perfectionism, social disconnection, and interpersonal hostility: Not all perfectionists don't play nicely with others. Personality and Individual Differences, 119, 112–117. https://doi.org/10.1016/j.paid.2017.07.008
Tanaka, H., Terashima, S., Borres, M. P., & Thulesius, O. (2012). Psychosomatic problems and countermeasures in Japanese children and adolescents. BioPsychoSocial Medicine, 6, 1–5. https://doi.org/10.1186/1751-0759-6-6
TEMPO. (2009, April 27). DIAM DAN MENGANCAM. Retrieved from Majalah Tempo: https://majalah.tempo.co/read/kesehatan/130140/diam-dan-mengancam
Yeshua, M., Zohar, A. H., & Berkovich, L. (2019). "Silence! The body is speaking”–a correlational study of personality, perfectionism, and self-compassion as risk and protective factors for psychosomatic symptoms distress. Psychology, Health and Medicine, 24(2), 229–240. https://doi.org/10.1080/13548506.2018.1546016
BRPKM adalah terbitan berkala dengan akses terbuka Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0) sehingga hak cipta tetap berada di tangan penulis.
Dengan lisensi ini, siapapun berhak menggunakan informasi dan melakukan re-distribusi konten yang dimuat dalam jurnal ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial. Hal tersebut dapat dilakukan selama memenuhi dua kondisi, yaitu; (1) anda harus memberikan atribusi dengan mengutip sumber tautan aslinya, dan menyatakan apabila ada perubahan yang dilakukan; dan (2) anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum dapat membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan oleh lisensi ini.
Redaksi jurnal tidak akan meminta penulis untuk melakukan persetujuan transfer hak cipta atas semua naskah yang diterbitkan.