Hubungan antara Parent Attachment dengan Regulasi Emosi pada Remaja
Unduhan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara parent attachment dengan regulasi emosi pada remaja. Definisi regulasi emosi mengacu pada teori Gross dan parent attachment mengacu pada teori Armsden & Greenberg. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Skala yang digunakan ialah Inventory Parent and Peer Attachment (IPPA) dan Emotion Regulation Questionnaire (ERQ). Berdasarkan hasil penelitian uji korelasi diperoleh variabel parent attachment dengan regulasi emosi cognitive reappraisal menunjukkan korelasi 0,118 dengan p = 0,006 (p<0,01) menyatakan bahwa semakin tinggi parent attachment, maka semakin tinggi cognitive reappraisal. Sementara, uji korelasi variabel parent attachment dengan regulasi emosi expressive suppression menunjukkan korelasi -0,101 dengan p = 0,015 (p<0,05) menyatakan bahwa semakin tinggi parent attachment maka semakin rendah expressive suppression.
Alfian, M. (2014). Regulasi Emosi pada Mahasiswa Suku Jawa, Suku Banjar, dan Suku Bima. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 02(02), 263–275.
Armsden, G. C., & Greenberg, M. T. (2009). The inventory of parent and peer attachment: Individual differences and their relationship to psychological well-being in adolescence. https://doi.org/10.1007/BF02202939
Dewi, E. F. (2019). Pengaruh Kelekatan dengan Orangtua Terhadap Efikasi Diri Akademik pada Remaja Awal Skripsi.
Efriani, N. (2019). Hubungan antara kelekatan orang tua-anak dengan regulasi emosi remaja. In Psikologi. http://eprints.ums.ac.id/71571/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf
Gross, J. J. (1998). The emerging field of emotion regulation: An integrative review. Review of General Psychology, 2(3), 271–299. https://doi.org/10.1037/1089-2680.2.3.271
Gross, J. J. (2007). Handbook of Emotion Regulation. In The Guilford Press. https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201
Gross, J. J., & John, O. P. (2003). Individual Differences in Two Emotion Regulation Processes: Implications for Affect, Relationships, and Well-Being. Journal of Personality and Social Psychology, 85(2), 348–362. https://doi.org/10.1037/0022-3514.85.2.348
Nisfiannoor, M., & Kartika, Y. (2004). Hubungan antara regulasi emosi dan penerimaan kelompok teman sebaya pada remaja. Jurnal Psikologi, 2(2), 160–178.
NusaBali.com. (2019). 9,8 Persen Pemuda di Bali Idap Gangguan Emosional. https://www.nusabali.com/berita/52576/98-persen-pemuda-di-bali-idap-gangguan-emosional
Pawulan, R. A., Loekmono, L., & Irawan, S. (2018). Hubungan Antara Kelekatan Orangtua Dengan Regulasi Emosi Remaja Pondok Pesantren Agro "Nuur El-Falah” Salatiga. Psikologi Konseling, 13(2), 231–248. https://doi.org/10.24114/konseling.v13i2.12194
Santrock, J. W. (2003). Adolescence perkembangan remaja. Erlangga.
Santrock, J. W. (2012). Life-span development - 13th edition. PT. Gelora Aksara Pratama.
Santrock, J. W. (2014). Adolescence (Fifteenth). McGraw-Hill Education.
Sepda, D. I. (2018). PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOR GROUP THERAPY TERHADAP PENINGKATAN REGULASI EMOSI PADA ATLET TIM PERSEGRES GRESIK.
Steinberg, L. (2014). Adolescence (Tenth Edit). McGraw-Hill Education.
Turliuc, M. N., & Bujor, L. (2013). Emotion Regulation between Determinants and Consequences. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 76, 848–852. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.04.218
Winterheld, H. A. (2015). Calibrating Use of Emotion Regulation Strategies to the Relationship Context: An Attachment Perspective Heike A. Winterheld.pdf. Journal of Personality, 370–380.
BRPKM adalah terbitan berkala dengan akses terbuka Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0) sehingga hak cipta tetap berada di tangan penulis.
Dengan lisensi ini, siapapun berhak menggunakan informasi dan melakukan re-distribusi konten yang dimuat dalam jurnal ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial. Hal tersebut dapat dilakukan selama memenuhi dua kondisi, yaitu; (1) anda harus memberikan atribusi dengan mengutip sumber tautan aslinya, dan menyatakan apabila ada perubahan yang dilakukan; dan (2) anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum dapat membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan oleh lisensi ini.
Redaksi jurnal tidak akan meminta penulis untuk melakukan persetujuan transfer hak cipta atas semua naskah yang diterbitkan.