Hubungan antara Harga Diri dengan Penerimaan Kekerasan dalam Pacaran pada Perempuan Dewasa Muda
Unduhan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan penerimaan kekerasan dalam pacaran pada perempuan dewasa muda. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan 75 partisipan perempuan dewasa muda di wilayah Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala harga diri dengan reliabilitas sebesar α=0,860 dan skala penerimaan kekerasan dalam pacaran dengan reliabilitas sebesar α=0,527. Hasil uji hipotesis (r(75)=-0,099; Ï=0,399) menunjukkan tidak terdapat hubungan antara harga diri dengan penerimaan kekerasan dalam pacaran pada perempuan dewasa muda dengan korelasi yang sangat lemah dan negatif.
Arivia, G. (2002). Hentikan Kekerasan terhadap Perempuan. Yayasan Jurnal Perempuan.
Azwar, S. (2018). Metode Penelitian Psikologi. Pustaka Belajar.
Bethke, T. M., & Dejoy, D. M. (1993). An Experimental Study of Factors Influencing the Acceptability of Dating Violance. Jurnal of Interpersonal Violance, 8(1), 36–51.
Clinical Psychologist, Joseph M Carver, Ph.D (2003). : http://drjoecarver.makeswebsites.com/clients/ 49355/File/love_and_stockholm_syndrome.html
Chung, D. (2007). Making meaning of relationship: Young women's experiences and understandings of dating violence. Journal of Violence Against Women, 1274–1295.
Ghaida, Z. P., M. Y. (2017). Hubungan antara Kekerasan dalam Berpacaran (Dating Violence) dengan Self Esteem pada Wanita Korban KDP di Kota Bandung. Prosiding Psikologi, 303–309.
Gonzales, L. F., Esther, C., & Izaskun, O. (2017). The Acceptance of Dating Violence Scale (ADV): Psychometric Properties of The Spanish Version. Psychotema, 241–246.
Hafighurst. (1955). Human Development and Education. Longman, Green and Co.
Hanani, C. A. (2019). Pengaruh Self Esteem terhadap Resiliensi pada Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Kedokteran [Jurnal Publikasi]. Negeri Jakarta.
Holt, J. L. (2007). Impact of Self-Esteem, Adult Attachment, and Family on Conflict Resolution in Intimate Relationships.
Israr, Y. A. (2008). Peranan forensik klinik dalam kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Forensik Klinik.
Landis, J. T., & Landis, M. G. (1963). Building a Successul Marriage 4th edition: Englewood Cliffs. Prentice Hall Inc.
Mahase, E. (2019). Women Who Experience Domestic Abuse are Three Times as Likely to Develop Mental Ilness. The BMJ.
Mardiah, A., Satriana, D. P., & Syahriati, E. (2017). Peranan Dukungan Sosial dalam Mencegah Kekerasan dalam Pacaran: Studi Korelasi pada Remaja di Jakarta. Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology, 4(1), 29–42.
Michener, H. A., & DeLamater, J. D. (1999). Social Psychology (Fourth). Harcourt Brace Collage Publishers.
Murray, J. (2007). But I Love Him: Protecting Your Daughter from Controlling, Abusive Dating Relationship. Harper Collins Publisher.
Neuman, W. L. (2007). Basics of Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches (Fourth). Allyn and Bacon.
Nisa, S. (2008). Konflik Pacaran Jarak Jauh Dewasa Muda [Skripsi]. Gunadarma Fakultas Psikologi.
Noerdin, E., Agustini, E., Pakasi, D. T., Aripurnami, S., & Hodijah, S. N. (2006). Potret Kemiskinan Perempuan. Women Research Institute.
Poerwandari, E. K. (2008). Penguatan psikologis untuk menanggulangi kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual: Panduan dalam bentuk tanya jawab. Program Studi Kajian Wanita Universitas Indonesia.
Putri. (2012). Hubungan antara Kekerasan dalam Pacaran dan Self Esteem pada Perempuan Dewasa Muda [Jurnal Publikasi].
Putriana, A. (2018). Kecemasan dan Strategi Coping pada Wanita Korban Kekerasan dalam Pacaran (Studi Kasus di Samarinda). Psikoborneo, 691–703.
Rosenberg, M. (1965). Society and the adolescent self-image. Princeton University Press.
Rusli, L. (2003). Self Esteem: Landasan Kepribadian. Bagian Proyek Peningkatan Mutu Organisasi dan Tenaga Keolahragaan Dirjen Olahraga Depdiknas.
Santrock. (2011). Perkembangan Anak (7 ed., Vol. 2). Erlangga.
Schnurr, M. P., Lohman, B. J., & Kaura, S. A. (2010). Variation in Late Adolescents' Reports of Dating Violence Perpetration: A Dyadic Analysis. Violence and Victims, 25(1), 84–99.
Scott, K., & Straus, M. (2007). Denial, minimization, partner blamming, and intimate aggression in dating partners. Journal of Interpersonal Violence, 851–871.
Segaf, Z., Yumpi, F., & Kursistin, P. (2009). Memahami Perempuan Bertahan dalam Kekerasan Domestik. 1–17.
Sekarlina, I. (2013). Stockholm syndrome pada wanita dewasa awal yang bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan [Skripsi]. Airlangga.
Sekarline, I., & Margaretha. (2013). Stockholm Syndrome pada Wanita Dewasa Awal yang Bertahan dalam Hubungan yang Penuh Kekerasan. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 1–6.
Sherer, M. (2009). The nature and correlates of dating violence among jewish and arab youths in israel. Journal Family Violence, 11–26.
Sholikhah, R. S., & Masykur, A. M. (2020). "Atas Nama Cinta, Ku Rela Terluka” (Studi Fenomenologi pada Perempuan Korban Kekerasan dalam Pacaran). Empati, 8(4), 52–62.
Straus, M. A. (2004). Prevalence of Violence Against Dating Partners by Male and Female University Students Worldwide. Violence against women, 10(7), 790–811.
Sunarto. (2004). Pengantar Sosiologi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi.
Violence Prevention, National Center for Injury Prevention and Control Division of Violence Prevention (2017). https://www.cdc.gov/violenceprevention/pdf/tdv-factsheet.pdf
BRPKM adalah terbitan berkala dengan akses terbuka Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0) sehingga hak cipta tetap berada di tangan penulis.
Dengan lisensi ini, siapapun berhak menggunakan informasi dan melakukan re-distribusi konten yang dimuat dalam jurnal ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial. Hal tersebut dapat dilakukan selama memenuhi dua kondisi, yaitu; (1) anda harus memberikan atribusi dengan mengutip sumber tautan aslinya, dan menyatakan apabila ada perubahan yang dilakukan; dan (2) anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum dapat membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan oleh lisensi ini.
Redaksi jurnal tidak akan meminta penulis untuk melakukan persetujuan transfer hak cipta atas semua naskah yang diterbitkan.