Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kesejahteraan Psikologis pada Karyawan yang Mengalami Job Mismatch
Unduhan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepuasan kerja terhadap kesejahteraan psikologis pada karyawan yang mengalami job mismatch. Penelitian ini melibatkan 70 partisipan yang bekerja tidak sesuai latar belakang pendidikan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan skala kepuasan kerja dan kesejahteraan psikologis. Teknik analisis menggunakan uji regresi dengan simple linear regression dengan bantuan program Jamovi 1.6.23. Hasil analisis dalam penelitian memiliki nilai signifikansi (p) sebesar <.001 dengan koefisien regresi (R2) sebesar 0.289. Hasil ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap kesejahteraan psikologis pada karyawan yang mengalami job mismatch.
Allen, J. P., Levels, M., & van der Velden, R. K. W. (2013). Skill mismatch and skill use in developed countries: Evidence from the PIAAC study. https://ideas.repec.org/p/unm/umaror/2013017.html
Allen, J., & van der Velden, R. (2001). Educational mismatches versus skill mismatches: Effects on wages, job satisfaction, and on-the-job search. Oxford Economic Papers, 53(3), 434–452. https://doi.org/10.1093/oep/53.3.434
Anugrah, D. M. (2018). Hubungan workplace incivility behaviour dengan psycholgical well-being dengan psychological distress pada karyawan sales di Indonesia.
Ariati, J. (2010). SUBJECTIVE WELL-BEING (KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF) DAN KEPUASAN KERJA PADA STAF PENGAJAR (DOSEN) DI LINGKUNGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO. Jurnal Psikologi Undip, 8(2), 117–123. https://doi.org/10.14710/JPU.8.2.117-123
Artés, J., Salinas-Jiménez, M. del M., & Salinas-Jiménez, J. (2014). Small Fish in a Big Pond or Big Fish in a Small Pond? The Effects of Educational Mismatch on Subjective Wellbeing. Social Indicators Research, 119(2), 771–789. https://doi.org/10.1007/s11205-013-0526-1
As'ad, M. (2004). Psikologi Industri. Liberty.
Azwar, S. (2018). Metode Penelitian Psikologi. Pustaka Pelajar.
Bender, K. A., & Roche, K. (2013). Educational mismatch and self-employment. Economics of Education Review, 34, 85–95. https://doi.org/10.1016/j.econedurev.2013.01.010
Betti, G., D'Agostino, A., & Neri, L. (2011). Educational Mismatch of Graduates: A Multidimensional and Fuzzy Indicator. Social Indicators Research, 103(3), 465–480. https://doi.org/10.1007/s11205-010-9712-6
Bracke, P., Pattyn, E., & Von dem Knesebeck, O. (2013). Overeducation and depressive symptoms: Diminishing mental health returns to education. Sociology of Health and Illness, 35(8), 1242–1259. https://doi.org/10.1111/1467-9566.12039
Bravo-Yáñez, C., & Jiménez-Figueroa, A. (2011). [Psychologica well-being, perceived organizational support and job satisfaction amongst Chilean prison employees]. Revista Española de Sanidad Penitenciaria, 13(3), 91–99. https://doi.org/10.4321/s1575-06202011000300004
CEDEFOP. (2009). Cedefop working paper Skill mismatch Identifying priorities for future. Cedefop, 3, 1–27.
Florentine, & Prabowo, S. (2014). Hubungan antara skill mismatch dengan stres kerja pada karyawan PT X. 1–19.
Hadjam, M. N. R., & Nasiruddin, A. (2003). Peranan Kesulitan Ekonomi, Kepuasan Kerja dan Religiusitas Terhadap Kesejahteraan Psikologis. Jurnal Psikologi, 2(2), 72–80.
Hafid, M., & Hasanah, U. (2016). Persepsi Lingkungan Kerja Psikologis Terhadap Kepuasan Kerja. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 1(2), 269–290. https://doi.org/10.33367/psi.v1i2.294
Huppert, F. A. (2009). Psychological Well-being: Evidence Regarding its Causes and Consequences. Applied Psychology: Health and Well-Being, 1(2), 137–164. https://doi.org/10.1111/J.1758-0854.2009.01008.X
Iryanti, R. (2017). Education & skill mismatch di Indonesia: Kondisi saat ini dan kebijakan pemerintah. Kementerian PPN/ Bappenas, 28.
Islamiatti, K. (2019). Pengaruh kepuasan kerja dan spiritualitas di tempat kerja terhadap kesejahteraan psikologis perawat.
Johnson, G. J., & Johnson, W. R. (1996). Perceived overqualification and psychological well-being. Journal of Social Psychology, 136(4), 435–445. https://doi.org/10.1080/00224545.1996.9714025
Keyes, C. L. M., Shmotkin, D., & Ryff, C. D. (2002). Optimizing well-being: The empirical encounter of two traditions. Journal of Personality and Social Psychology, 82(6), 1007–1022. https://doi.org/10.1037/0022-3514.82.6.1007
Lavena, I. (2016). PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA PT. JASA MARGA (PERSERO) TBK WILAYAH JABODETABEK.
Leisy, B., & Pyron, D. (2009). Talent Management Takes On New Urgency. Compensation & Benefits Review, 41(4), 58–63. https://doi.org/10.1177/0886368709334323
Mardiana, C. F. (2017). 63% Orang Indonesia Bekerja Tak Sesuai Jurusan. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3620313/63-orang-indonesia-bekerja-tak-sesuai-jurusan
Mateos-Romero, L., & Salinas-Jiménez, M. del M. (2018). Labor Mismatches: Effects on Wages and on Job Satisfaction in 17 OECD Countries. Social Indicators Research, 140(1), 369–391. https://doi.org/10.1007/s11205-017-1830-y
Neuman, W. L. (2007). Basics of Social Research: Qualitative and Quantitative Approaches. Pearson Education.
Piper, A. (2015). Heaven knows I'm miserable now: overeducation and reduced life satisfaction. Education Economics, 23(6), 677–692. https://doi.org/10.1080/09645292.2013.870981
Prihwantari, N. A. (2018). Hubungan kepuasan kerja dan kesejahteraan psikologis pada karyawan dengan gaji dibawah satu juta.
Renggani, A. F., & Widiasavitri, P. N. (2018). PERAN SELF COMPASSION TERHADAP PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PENGAJAR MUDA DI INDONESIA MENGAJAR Atikah Fairuz Renggani dan Putu Nugrahaeni Widiasavitri. Jurnal Psikologi Udayana, 5(2), 177–186.
Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069–1081. https://doi.org/10.1037/0022-3514.57.6.1069
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The Structure of Psychological Well-Being Revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719–727. https://doi.org/10.1037/0022-3514.69.4.719
Setiawan, I. P. W., & Winarto, Y. (2018). Mismatch antara pendidikan dan pekerjaan tiga sektor ini jadi penyumbang pengangguran. https://nasional.kontan.co.id/news/mismatch-antara-pendidikan-dan-pekerjaan-tiga-sektor-ini-jadi-penyumbang-pengangguran
Singarimbun, M., & Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survey. LP3ES.
Sufi, F. (2016). Hubungan antara pengasuhan dengan subjective well-being ibu dari anak dengan autisme. Toleransi Masyarakat Beda Agama.
Sujati, Y. G. G. (2018). Kepuasan Kerja : Arti Penting, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dan Implikasinya Bagi Organisasi. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1–60.
Tanujaya, W. (2014). Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Kesejahtehteraan Psikologis )Psychological Well-being) Pada Karyawan Cleaner (Studi Pda Karyawan Cleaner yang Menerima Gaji Tidak Sesuai Standar UMP di PT. Sinergi Integra Service, Jakarta). Jurnal Psikologi, 12(2), 67–79. https://www.infodesign.org.br/infodesign/article/view/355%0Ahttp://www.abergo.org.br/revista/index.php/ae/article/view/731%0Ahttp://www.abergo.org.br/revista/index.php/ae/article/view/269%0Ahttp://www.abergo.org.br/revista/index.php/ae/article/view/106
Tasema, J. K. (2018). Hubungan antara Psychological Well Being dan Kepuasan Kerja pada Karyawan di Kantor X. Jurnal Maneksi, 7(1), 39–48.
Velciu, M. (2017). Job Mismatch – Effects on Work Productivity. SEA – Practical Application of Science, V(15), 395–398.
Vieira, J. A. C. (2005). Skill mismatches and job satisfaction. Economics Letters, 89(1), 39–47. https://doi.org/10.1016/j.econlet.2005.05.009
Voces, C., & Caínzos, M. (2021). Overeducation as Status Inconsistency: Effects on Job Satisfaction, Subjective Well-Being and the Image of Social Stratification. In Social Indicators Research (Vol. 153, Issue 3). Springer Netherlands. https://doi.org/10.1007/s11205-020-02516-3
Wardani, L. M. I., & Fatimah, S. (2020). Kompetensi Pekerja dan Efeknya Terhadap Work Engagement: Riset pada Pekerja dengan Horizontal Education Mismatch. Jurnal Psikologi Sosial, 18(1), 73–85. https://doi.org/10.7454/jps.2020.09
BRPKM adalah terbitan berkala dengan akses terbuka Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0) sehingga hak cipta tetap berada di tangan penulis.
Dengan lisensi ini, siapapun berhak menggunakan informasi dan melakukan re-distribusi konten yang dimuat dalam jurnal ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial. Hal tersebut dapat dilakukan selama memenuhi dua kondisi, yaitu; (1) anda harus memberikan atribusi dengan mengutip sumber tautan aslinya, dan menyatakan apabila ada perubahan yang dilakukan; dan (2) anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum dapat membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan oleh lisensi ini.
Redaksi jurnal tidak akan meminta penulis untuk melakukan persetujuan transfer hak cipta atas semua naskah yang diterbitkan.