Academic Resilience, Subjective Well-being, Online Learning, dan COVID-19
Unduhan
Online learning menjadi sebuah istilah yang tidak lagi asing bagi mahasiswa selama pandemi COVID-19, pada masa ini mahasiswa sendiri menghadapi berbagai macam hal baru yang biasanya mereka tidak hadapi sebelum pandemi. Academic resilience dan subjective well-being merupakan dua variabel yang dapat membantu memahami kondisi mahasiswa dalam rentang waktu dimana mahasiswa mengikuti online learning. Artikel ini memuat data mengenai academic resilience dan subjective well-being dari 129 mahasiswa Indonesia berusia 18 – 23 tahun yang mengikuti online learning selama pandemi COVID-19. Topik ini dipilih karena penulis ingin mengetahui dampak yang diberikan oleh academic resilience terhadap subjective well-being mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa academic resilience memiliki pengaruh signifikan sebesar (F(1)127= 42.6; p= < .001; R2= 0.251) terhadap subjective well-being. Hasil juga menunjukkan bahwa academic resilience memiliki pengaruh sebesar 25% terhadap tingkat subjective well-being.
Agostinelli, M. D. J. (2019). From Distance Education To Online Education: Α Review of the Literature. Graduate Student Theses, Dissertations, & Professional Papers.
Alva, S. A. (1991). Academic Invulnerability Among Mexican-American Students: The Importance of Protective Resources and Appraisals. Hispanic Journal of Behavioral Sciences, 13(1). https://doi.org/10.1177/07399863910131002
Amelasasih, P., Aditama, S., & Wijaya, M. R. (2018). Resiliensi akademik dan subjective well-being pada mahasiswa. Proceeding National Conference Psikologi UMG 2018, 1(1), 161–167.
Argaheni, N. B. (2020). Sistematik Review: Dampak Perkuliahan Daring Saat Pandemi COVID-19 Terhadap Mahasiswa Indonesia. PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 8(2). https://doi.org/10.20961/placentum.v8i2.43008
Cassidy, S. (2016). The Academic Resilience Scale (ARS-30): A new multidimensional construct measure. Frontiers in Psychology, 7. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2016.01787
Coronado-Hijón, A. (2017). Academic resilience: a transcultural perspective. Procedia-Social and Behavioral Sciences. 594–598. https://doi.org/doi: 10.1016/j.sbspro.2017.02.013
Diener, E. (2000). Subjective well-being: The science of happiness and a proposal for a national index. American Psychologist, 55(1). https://doi.org/10.1037/0003-066X.55.1.34
Harahap A. C. P., Harahap D. P., & Harahap S. R. (2020). Analisis Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh Dimasa Covid-19. Biblio Couns : Jurnal Kajian Konseling Dan Pendidikan.
Holder M.D., Weninger R.L. (2015) Understanding and Enhancing the Subjective Well-Being of Children. In: Kirkcaldy B. (eds) Promoting Psychological Well-Being in Children and Families. Palgrave Macmillan, London
Huebner, E. S., & Diener, C. (2008). Research on life satisfaction of children and youth: Implications for the delivery of school-related services. In The science of subjective well-being.
Kamaliya, N., Setyowibowo, H., & Cahyadi, S. (2021). Kesejahteraan Subjektif Mahasiswa dimasa Pandemi Covid-19. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 5(2). https://doi.org/10.36312/jisip.v5i2.1949
Karni, A. (2018). SUBJECTIVE WELL-BEING PADA LANSIA. Jurnal Ilmiah Syi'ar, 18(2). https://doi.org/10.29300/syr.v18i2.1683
Kusumaningrum, Y. K. (2020). Pengaruh Resiliensi Terhadap Subjective Well-Being pada Mahasiswa yang Sedang Mengerjakan Skripsi Ditengah Pandemi Covid-19. [Skripsi, Universitas Negeri Jakarta]. http://repository.unj.ac.id/10493/
Martínez, L., Valencia, I., & Trofimoff, V. (2020). Subjective wellbeing and mental health during the COVID-19 pandemic: Data from three population groups in Colombia. Data in Brief, 32. https://doi.org/10.1016/j.dib.2020.106287
Muslim, M. (2020). Manajemen Stress pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Manajemen Bisnis, 23(2).
Neuman, W. (2014). Basics of Social Research: Qualitative and Quantitative Approaches (2nd ed.).
Rakhmadianti, D., Kusdiyati, S., & Borualogo, IS. (2021). Pengaruh Resiliensi terhadap Subjective Well-Being pada Remaja di Masa Pandemi COVID-19.
Sari, S. P., Aryansah, J. E., & Sari, K. (2020). Resiliensi mahasiswa dalam menghadapi pandemi covid 19 dan implikasinya terhadap proses pembelajaran. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 9(1).
Toussaint, L., & Friedman, P. (2008). Forgiveness, Gratitude, and Well-Being: The Mediating Role of Affect and Beliefs. Journal of Happiness Studies. Journal of Happiness Studies, 635–654. https://doi.org/10.1007/s10902-008-9111-8
Turner, M., Scott-Young, C. M., & Holdsworth, S. (2017). Promoting wellbeing at university: the role of resilience for students of the built environment. Construction Management and Economics, 35(11–12). https://doi.org/10.1080/01446193.2017.1353698
Wang, M. C., Haertel, G. D., & Walberg, H. J. (1994). Educational resilience in inner cities. Educational Resilience in Inner-City America: Challenges and Prospects.
Yıldırım, M., & Arslan, G. (2020). Exploring the associations between resilience, dispositional hope, preventive behaviours, subjective well-being, and psychological health among adults during early stage of COVID-19. Current Psychology. https://doi.org/10.1007/s12144-020-01177-2
Yıldırım, M., & Tanrıverdi, F. Ç. (2021). Social support, resilience and subjective well-being in college students. Journal of Positive School Psychology, 5(2), 127–135. https://doi.org/10.47602/JPSP.V5I2.229
Hak Cipta (c) 2022 Mochammad Marvellharsyah Iskandar, Endah Mastuti
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
BRPKM adalah terbitan berkala dengan akses terbuka Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0) sehingga hak cipta tetap berada di tangan penulis.
Dengan lisensi ini, siapapun berhak menggunakan informasi dan melakukan re-distribusi konten yang dimuat dalam jurnal ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial. Hal tersebut dapat dilakukan selama memenuhi dua kondisi, yaitu; (1) anda harus memberikan atribusi dengan mengutip sumber tautan aslinya, dan menyatakan apabila ada perubahan yang dilakukan; dan (2) anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum dapat membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan oleh lisensi ini.
Redaksi jurnal tidak akan meminta penulis untuk melakukan persetujuan transfer hak cipta atas semua naskah yang diterbitkan.