Perlawanan Simbolik Komunitas LGBT terhadap Stigma dan Diskriminasi

diskriminasi LGBT perlawanan simbolik stigma

Penulis

  • Anggitya Riandini
    anggitya.putri.riandini-2017@psikologi.unair.ac.id
    Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Indonesia
  • Ilham Nur Alfian Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Indonesia
19 May 2022

Unduhan

Konteks atau situasi adanya stigma dan diskriminasi terhadap komunitas LGBT di Indonesia masih kerap terjadi. Terlebih lagi di Indonesia sendiri pada tahun 2018, terdapat perluasan pasal dalam RUU KUHP mengenai kebijakan kriminalisasi komunitas LGBT. Perlawanan terhadap stigma dan diskriminasi itu perlu dilakukan dan dipahami untuk mampu mengambil peran dan membantu pemenuhan kesetaraan hak individu LGBT dan semua warga negara. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan Studi Kasus. Hasil penelitian menemukan bahwa survival-technique merupakan karakteristik dari perlawanan simbolik yang dimunculkan oleh ketiga partisipan melalui proses penilaian kognitif yang mengacu pada tingkat bahaya, dan terdapat perasaan takut jika orang lain tidak menerima atau tidak suka terhadap komunitas LGBT, hal ini atas dasar mempertahankan keamanan dan keselamatan diri, sehingga memunculkan survival-technique. Perlawanan simbolik muncul tidak hanya dipicu melalui aturan, ideologi, atau pihak yang mendominasi, tetapi juga dipengaruhi oleh proses penilaian berbasis kognitif dan afektif, sehingga memunculkan karakteristik dari perlawanan simbolik.