Gambaran Psychological Well-Being Remaja dari Dual Career Family di Masa Pandemi COVID-19
Unduhan
Dual career family memiliki banyak dampak bagi kedua orang tua maupun bagi anak, begitupun ketika di masa pandemi. Menurut Ryff, terdapat enam aspek dari psychological well-being, yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pengembangan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran psychological well-being remaja dari dual career family di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan di penelitian ini mampu untuk menunjukkan aspek psychological well-being yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, dan tujuan hidup. Sedangkan untuk aspek penguasaan lingkungan dan pengembangan diri pada partisipan muncul secara bervariasi. Secara umum, faktor-faktor yang memberikan dampak pada psychological well-being remaja dari dual career family di masa pandemi COVID-19 adalah perubahan pola kerja orang tua, perubahan pola sekolah, perubahan keadaan mood di rumah, perubahan intensitas relasi orang tua-anak dan perubahan kualitas relasi orang tua-anak.
Amran, M. S. (2020). Psychosocial risk factors associated with mental health of adolescents amidst the COVID-19 pandemic outbreak. International Journal of Social Psychiatry. https://doi.org/10.1177/0020764020971008
Arslan, G. (2018). Psychological Maltreatment, Social Acceptance, Social Connectedness, and Subjective Well-Being in Adolescents. Journal of Happiness Studies, 19(4), 983–1001. https://doi.org/ 10.1007/s10902-017-9856-z
Craig, L., & Churchill, B. (2021). Dual-earner parent couples' work and care during COVID-19. Gender, Work and Organization, 28(S1), 66–79. https://doi.org/10.1111/gwao.12497
Crouter, A. C., Bumpus, M. F., Maguire, M. C., & McHale, S. M. (1999). Linking parents' work pressure and adolescents' well-being: insights into dynamics in dual-earner families. Developmental Psychology, 35(6), 1453–1461. https://doi.org/10.1037/0012-1649.35.6.1453
Desmayanti, S. (2009). Hubungan antara Resolusi Konflik dan Kepuasan Pernikahan Pasangan Suami Istri Bekerja pada Masa Awal Pernikahan.
Galambos, N. L., Sears, H. A., Almeida, D. M., & Kolaric, G. C. (1995). Parents' Work Overload and Problem Behavior in Young Adolescents. Journal of Research on Adolescence, 5(2), 201–223. https://doi.org/10.1207/s15327795jra0502_3
Hurlock, E. B. (2003). Psikologi Perkembangan. Erlangga.
Jacobs, J. A. & Gerson, K. (2018). The Time Divide: Work, Family, and Gender Inequality. In The Inequality Reader (pp. 345–350). Routledge.
Kusumowardhani, P. A. (2011). GAMBARAN KEPUASAN PERKAWINAN PADA ISTRI BEKERJA. Jurnal Psikologi Proyeksi, 6.
McFarlane, A. H., Bellissimo, A., & Norman, G. R. (1995). Family Structure, Family Functioning and Adolescent Well-Being: the Transcendent Influence of Parental Style. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 36(5), 847–864. https://doi.org/10.1111/J.1469-7610.1995.TB01333.X
Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Putri, S. L., & Kinanti, M. R. (2016). Job Stress and Marital Satisfaction among Husbands in Dual-Earner Marriages. UI Proceedings on Social Science and Humanities, 1(0). http://proceedings.ui.ac.id/index.php/uipssh/article/view/89
Rapoport, R. N. (1969). The Dual Career Family: A Variant Pattern and Social Change. Human Relations, 22(1), 3–30. https://doi.org/10.1177/001872676902200101
Rapoport, R. N., & Rapoport, R. (1978). Dual-career families: Progress and prospects. Marriage & Family Review, 1(5), 1–14. https://doi.org/10.1300/J002v01n05_0
Rustham, T. P. (2019). Dual Earner Family Dan Pengaruhnya Pada Kesejahteraan Psikologis Anak : Sebuah Studi Literatur. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 21(1), 23. https://doi.org/10.26486/psikologi.v21i1.757
Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2001). On hapiness and human potentials: A review of research on hedonic and eudaimonic well-being. Annual Review of Psychology, 52, 141–166. https://doi.org/10.1146/annurev.psych.52.1.141
Ryff, C. D. (1989). Hapiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069-1081. https://doi.org/10.1037/0022-3514.57.6.1069
Santrock, J. W. (2011). Life Span Development. Erlangga.
Stake, R. E. (2005). Qualitative Case Studies (Denzin, N.). Sage Publications.
Swain, J. (2018). A Hybrid Approach to Thematic Analysis in Qualitative Research: Using a Practical Example. A Hybrid Approach to Thematic Analysis in Qualitative Research: Using a Practical Example, October. https://doi.org/10.4135/9781526435477
Tisdale, S., & Pitt-Catsuphes, M. (2012). Linking social environments with the well-being of adolescents in dual-earner and single working parent families. Youth and Society, 44(1), 118–140. https://doi.org/10.1177/0044118X10396640
Hak Cipta (c) 2022 Adella Novita Putri, Aryani Tri Wrastari

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
BRPKM adalah terbitan berkala dengan akses terbuka Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0) sehingga hak cipta tetap berada di tangan penulis.
Dengan lisensi ini, siapapun berhak menggunakan informasi dan melakukan re-distribusi konten yang dimuat dalam jurnal ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial. Hal tersebut dapat dilakukan selama memenuhi dua kondisi, yaitu; (1) anda harus memberikan atribusi dengan mengutip sumber tautan aslinya, dan menyatakan apabila ada perubahan yang dilakukan; dan (2) anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum dapat membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan oleh lisensi ini.
Redaksi jurnal tidak akan meminta penulis untuk melakukan persetujuan transfer hak cipta atas semua naskah yang diterbitkan.