Fenomena Fear of Missing Out pada Penggemar K-Pop
Unduhan
Fear of missing out merupakan ketakutan akan kehilangan momen berharga dengan individu maupun kelompok lain yang kerap kali muncul dalam pengguna media sosial. Hal ini juga berlaku pada penggemar K-Pop yang aktif di media sosial. Peneliti ingin menggali bagaimana pengalaman dan pemaknaan fear of missing out bagi penggemar K-Pop dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan fenomena fear of missing out pada ketiga partisipan yang merupakan penggemar K-Pop terbentuk ke dalam 4 kelompok tema, (1) informasi yang sering dicari; (2) pengalaman dan pemaknaan FoMO; (3) faktor yang memengaruhi FoMO; (4) dampak FoMO.
Abel, J. P., Buff, C. L., & Burr, S. A. (2016). Social Media and the Fear of Missing Out: Scale Development and Assessment. Journal of Business & Economics Research, 14, 33–44. https://doi.org/10.19030/jber.v14i1.9554
Aisafitri, L., & Yusrifah, K. (2020). SINDROM FEAR OF MISSING OUT SEBAGAI GAYA HIDUP MILENIAL DI KOTA DEPOK. Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah Dan Komunikasi, 2(4), 166–177
Andreassen, C. S., Pallesen, S., & Griffiths, M. D. (2017). The relationship between addictive use of social media, narcissism, and self-esteem: Findings from a large national survey. Addictive Behaviors, 64, 287–293. https://doi.org/10.1016/j.addbeh.2016.03.006
Anwar, C.R. (2018). Mahasiswa dan K-POP. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1). https://doi.org/10.33005/jkom.v1i1.12
Braun, V., & Clarke, V. (2008). Using thematic analysis in psychology. Journal of Chemical Information and Modeling, 3(2), 77–101. https://doi.org/10.1191/1478088706qp063oa
Fauzia, S. F. A., & Diantina, F. P. (2019). Hubungan Fear of Missing Out dengan Adiksi Twitter pada Fans Kingdom X1. 708–711.
Franchina, V., Abeele, M. V., van Rooij, A., Lo Coco, G., & De Marez, L. (2018). Fear of Missing Out as a Predictor of Problematic Social Media Use and Phubbing Behavior among Flemish Adolescents. International Journal of Environmental Research and Public Health, 15(10), 2319. https://doi.org/10.3390/ijerph15102319
Hanjani, V. P., Amirudin, A., & Purnomo, M. H. (2019). Korean Pop sebagai Identitas Subkultur iKONIC. Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 3(1), 72. https://doi.org/10.14710/endogami.3.1.72-84.
Julianingsih, T. (2019). Hubungan Antara Locus of Control dan Fear of Missing Out dengan Kecenderungan Kecanduan Internet pada Penggemar Korean Wave. [Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau]. http://repository.uin-suska.ac.id/21140/
Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985). Naturalistic Inquiry. SAGE.
Przybylski, A. K., Murayama, K., Dehaan, C. R., & Gladwell, V. (2013). Motivational, emotional, and behavioral correlates of fear of missing out. Computers in Human Behavior, 29(4), 1841–1848. https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.02.014
Santika, M. G. (2015). HUBUNGAN ANTARA FoMO (FEAR OF MISSING OUT) DENGAN KECANDUAN INTERNET (INTERNET ADDICTION) PADA REMAJA DI SMAN 4 BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia.
Santrock, J. W. (2012). Life-span Development. McGraw-Hill Education.
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta.
Utami, E. F. (2019). Social Media, Celebrity and Fans : a Study of Indonesian K-Pop Fans. [Theses, Taylor's University].
Zanah, F. N., & Rahardjo, W. (2020). Peran kesepian dan fear of missing out terhadap kecanduan media sosial: Analisis regresi pada mahasiswa. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 9(2), 286–301. https://doi.org/10.30996/persona.v9i2.3386
Hak Cipta (c) 2022 Adelia Putri Marseal, Alisa Dzihni, Isti Ayu Lestari Al Fatihah, Sarah Christina, Rudi Cahyono

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
BRPKM adalah terbitan berkala dengan akses terbuka Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0) sehingga hak cipta tetap berada di tangan penulis.
Dengan lisensi ini, siapapun berhak menggunakan informasi dan melakukan re-distribusi konten yang dimuat dalam jurnal ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial. Hal tersebut dapat dilakukan selama memenuhi dua kondisi, yaitu; (1) anda harus memberikan atribusi dengan mengutip sumber tautan aslinya, dan menyatakan apabila ada perubahan yang dilakukan; dan (2) anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum dapat membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan oleh lisensi ini.
Redaksi jurnal tidak akan meminta penulis untuk melakukan persetujuan transfer hak cipta atas semua naskah yang diterbitkan.