Pengaruh Pola Komunikasi Keluarga terhadap Kecerdasan Emosional Remaja Pada Keluarga Single Parent Akibat Perceraian
Unduhan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola komunikasi keluarga terhadap kecerdasan emosional remaja pada keluarga single parent akibat perceraian. Pola komunikasi keluarga adalah salah satu dari banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan emosional remaja. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan partisipan berjumlah 131 orang dengan usia 12-18 tahun yang tinggal bersama keluarga single parent akibat perceraian. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan pola komunikasi keluarga memberikan pengaruh sebesar 26,9% terhadap kecerdasan emosional remaja pada keluarga single parent akibat perceraian.
Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Rineka Cipta.
Alfiroh, A. (2019). Pengaruh Pola Komunikasi Orang Tua Terhadap Perilaku Cyberbullying Siswa SMPI Singosari Malang [Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim]. http://etheses.uin-malang.ac.id/15813/
Amato, P. (2004). The Consequences of Disvorve for Adults and Children. Journal of Marriage and Family, 62(4), 1269–1287. https://doi.org/10.1111/j.1741-3737.2000.01269.x
Aminah, Andayani, T., & Karyanta, N. (2012). Proses penerimaan anak (remaja akhir) terhadap perceraian orangtua dan konsekuensi psikososial yang menyertainya. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 1–11.
Andriani, M., & Hidayati, H. (2016). Persepsi Remaja Tentang Pola Komunikasi Keluarga dengan Kecerdasan Emosional di Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syi'ah Kuala Banda Aceh, 1(1), 1–5.
Cherry, J. (2016). The communication patterns and experiences of children in single parent families [Thesis, Western Kentucky University]. https://digitalcommons.wku.edu/theses/1595
Dewi, N. L. M. L., & Rustika, I. M. (2017). Pengaruh Mendongeng Sambil Bermain Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Usia 8-11 Tahun Di SD Negeri 8 Dauh Puri Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 4(1), 119–129. https://doi.org/10.24843/JPU.2017.v04.i01.p13
Direktori Putusan. (2021). Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia [SET HOME PAGE]. Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia. https://putusan3.mahkamahagung.go.id/search.html?q=perceraian
Firdanianty, N., Lubis, D. P., Puspitawati, H., & Susanto, D. (2016). Pola Komunikasi Keluarga dan Pengaruhnya terhadap Kecerdasan Emosional Siswa SMA di Kota Bogor. Jurnal Komunikasi, 1(1), 37–47. https://doi.org/10.25008/jkiski.v1i1.34
Goleman, D. (1995). Kecerdasan Emosional. PT Gramedia Pustaka Utama.
Hardanti, R. (2020). Kecerdasan Emosional Remaja Ditinjau dari Jenis Kelamin (Studi Komparatif Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2019/2020 [Skripsi]. Universitas Sanata Dharma]. https://repository.usd.ac.id/37119/
Hojatkhah, S. (2014). The relationship of family communication patterns and emotional intelligence with resilience. Reef Resources Assessment and Management Technical Paper, 40(5), 101–105.
Hurlock, E. (2013). Psikologi Perkembangan: Jilid 1. Erlangga Press.
Keaten, J., & Kelly, L. (2008). Emotional Intelligence as a Mediator of Family Communication Patterns and Reticence. Communication Reports, 21(2), 104–116. https://doi.org/10.1080/08934210802393008
Koerner, A., & Fitzpatrick, M. (2006). Family Communication Patterns Theory: A Social Cognitive Approach. In D. Braithwaite & L. Baxter, Engaging Theories in Family Communication: Multiple Perspectives (pp. 50–65). AGE Publications, Inc. https://doi.org/10.4135/9781452204420.n4
Marhamah, S., & Rochyati, N. (2018). Pengaruh Pola Komunikasi Keluarga terhadap Kecredasan Emosional Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Semester II Universitas Muhammadiyah Mataram. Jurnal Kajian Penelitian & Pengembangan Pendidikan, 6(2), 19–24.
Neuman. (2007). Social Research Methods: Qualitative & Quantitative Approaches (2ed). Allyn & Bacon.
Nisfiannoor, M., & Yulianti, E. (2005). Perbandingan Perilaku Agresif Antara Remaja yang Berasal Dari Keluarga Bercerai Dengan Keluarga Utuh. Jurnal Psikologi, 3(1), 1–18.
Nurani, A. (2017). Pengaruh perceraian orang tua terhadap kecerdasan emosi siswa kelas IX SMP Negeri 2 Papar tahun pelajaran 2016/2017 [Skripsi, UN PGRI Kediri.
Osredkar, P. (2012). The Relationship Between Family Communication Patterns and an Individual's Emotional Intelligence. Communication Studies Undergraduate Publications, Presentations And Projects. https://pilotscholars.up.edu/cst_studpubs/16/?utm_source=pilotscholars.up.edu%2Fcst_studpubs%2F16&utm_medium=PDF&utm_campaign=PDFCoverPages
Rahmawati, A., & Suharso. (2015). Faktor Determinan Konsep Diri Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri Se-Kota Semarang. Indonesia Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 4(1), 30–36.
Ramadhani, P. E., & Krisnani, H. (2019). Analisis Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Remaja. Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(1), 109–119. https://doi.org/10.24198/focus.v2i1.23126
Retnowati, Y. (2008). Pola Komunikasi Orang Tua Tunggal dalam Membentuk Kemandirian Anak (Kasus di Kota Yogyakarta). Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(3), 199–211.
Sheykhi, M. (2020). World Perspective of Divorce in Selected Countries: A Sosiological Appraisal. World Family Medicine Journal, 18(6), 66–70.
Untari, I., Putri, K. P. D., & Hafiduddin, M. (2018). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Kesehatan Psikologis Remaja. Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian, 15(2), 106. https://doi.org/10.26576/profesi.272
Hak Cipta (c) 2022 Pandu Indriani, Wiwin Hendriani

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
BRPKM adalah terbitan berkala dengan akses terbuka Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0) sehingga hak cipta tetap berada di tangan penulis.
Dengan lisensi ini, siapapun berhak menggunakan informasi dan melakukan re-distribusi konten yang dimuat dalam jurnal ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial. Hal tersebut dapat dilakukan selama memenuhi dua kondisi, yaitu; (1) anda harus memberikan atribusi dengan mengutip sumber tautan aslinya, dan menyatakan apabila ada perubahan yang dilakukan; dan (2) anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum dapat membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan oleh lisensi ini.
Redaksi jurnal tidak akan meminta penulis untuk melakukan persetujuan transfer hak cipta atas semua naskah yang diterbitkan.