Hubungan Job Insecurity dan Perceived Stress Karyawan Swasta
Unduhan
Pandemi Covid-19 berimbas pada ketidakstabilan perusahaan. Situasi ini dapat memicu ketakutan karyawan akan keberlanjutan perusahaan dan kehilangan pekerjaan, sehingga karyawan yang merasa terancam akan menunjukkan gejala stres. Perasaan ketidakamanan ini cenderung dirasakan oleh karyawan perusahaan swasta. Job insecurity merupakan persepsi akan ancaman kehilangan pekerjaan serta kekhawatiran yang berhubungan dengan ancaman tersebut. Sementara perceived stress merupakan perasaan/ pikiran yang dapat membuat stres serta kemampuan untuk mengatasinya. Penelitian ini dilakukan pada 143 karyawan swasta di Surabaya. Peneliti menggunakan Job Insecurity Scale (JIS) milik De Witte dan Perceived Stress Scale (PSS) milik Cohen dkk. Hasil uji korelasi pearson product moment menunjukkan bahwa koefisien korelasi sebesar 0,443 dan nilai p=0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara job insecurity dan perceived stress.
Adiguzel, Z., Asst, P., & Kucukoglu, I. (2019). Examining of The Effects of Employees on Work Stress, Role Conflict and Job Insecurity on Organizational Culture. International Journal of Economics and Management, 1(4), 37–48.
Ammartha, A. N. (2018). Pengaruh Job Insecurity terhadap Kinerja Karyawan pada PT. X. [Skripsi, Universitas Airlangga]. https://repository.unair.ac.id/79462/
Azwar, S. (2004). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar.
Chirumbolo, A. (2020). Job insecurity and performance in public and private sectors : a moderated mediation model. 7(2), 237–253. https://doi.org/10.1108/JOEPP-02-2020-0021
Chirumbolo, A., Urbini, F., Callea, A., Lo Presti, A., & Talamo, A. (2017). Occupations at risk and organizational well-being: An empirical test of a job insecurity integrated model. Frontiers in Psychology, 8(NOV), 1–13. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2017.02084
Cohen, S., Kamarck, T., & Mermelstein, R. (1983). A Global Measure of Perceived Stress. Journal of Health and Social Behavior, 24(4), 385–396. https://doi.org/10.2307/2136404
De Witte, H. (2005). Job insecurity: Review of the international literature on definitions, prevalence, antecedents and consequences. SA Journal of Industrial Psychology, 31(4), 1–6. https://doi.org/10.4102/sajip.v31i4.200
Gamonal-Limcaoco, S., Montero-Mateos, E., Lozano-López, M. T., Maciá-Casas, A., Matías-Fernández, J., & Roncero, C. (2021). Perceived stress in different countries at the beginning of the coronavirus pandemic. International Journal of Psychiatry in Medicine. https://doi.org/10.1177/00912174211033710
Ginanjar, D. (2021). Pengangguran di Surabaya Turun 0,11 Persen. Jawa Pos. https://www.jawapos.com/surabaya/29/11/2021/pengangguran-di-surabaya-turun-011-persen/
Griffiths, D., Sheehan, L., van Vreden, C., Petrie, D., Grant, G., Whiteford, P., Sim, M. R., & Collie, A. (2021). The Impact of Work Loss on Mental and Physical Health During the COVID-19 Pandemic: Baseline Findings from a Prospective Cohort Study. Journal of Occupational Rehabilitation, 31(3), 455–462. https://doi.org/10.1007/s10926-021-09958-7
Hellgren, J., Sverke, M., & Isaksson, K. (1999). A Two-dimensional Approach to Job Insecurity: Consequences for Employee Attitudes and Well-being. European Journal of Work and Organizational Psychology, 8(2), 179–195. https://doi.org/10.1080/135943299398311
Kalil, A., Ziol-Guest, K. M., Hawkley, L. C., & Cacioppo, J. T. (2010). Job insecurity and change over time in health among older men and women. Journals of Gerontology - Series B Psychological Sciences and Social Sciences, 65 B(1), 81–90. https://doi.org/10.1093/geronb/gbp100
Karunia, A. M. (2020, June 5). Survei PPM Manajemen: 80 Persen Pekerja mengalami Gejala Stres Karena Khawatir Kesehatan. Kompas. https://money.kompas.com/read/2020/06/05/133207026/survei-ppm-manajemen-80-persen-pekerja-mengalami-gejala-stres-karena-khawatir
Kemenkes. (2020). Pedoman kesiapan menghadapi COVID-19. Pedoman Kesiapan Menghadapi COVID-19, 0–115.
Mardiansyah, D. (2020). The Corona Virus and Labor Rights Issues: How Do Workers Get Their Rights? The Indonesian Journal of International Clinical Legal Education, 2(2), 129–146. https://doi.org/10.15294/ijicle.v2i2.38328
Nopiando, B. (2012). Hubungan antara job insecurity dengan kesejahteraan psikologis pada karyawan outsourcing. Journal of Social and Industrial Psychology, 1(2), 1–6.
Opatha, H. H. D. N. P. (2020). The Coronavirus and The Employees: A Study from the Point of Human Resource Management. Sri Lankan Journal of Human Resource Management, 10(1), 37. https://doi.org/10.4038/sljhrm.v10i1.5649
Rahman, H., & Nurullah, S. M. (2014). Motivational Need Hierarchy of Employees in Public and Private Commercial Banks. Central European Business Review, 3(2), 44–53. https://doi.org/10.18267/j.cebr.84
Sadida, N., Behavior, P., & Being, W. (2019). Hubungan Antara Job Insecurity Dan Employee Well Being Pada Karyawan Yang Bekerja Di Perusahaan Yang Menerapkan Phk Di Dki Jakarta. Empati, 8(1), 329–335.
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Literasi Media.
Vander Elst, T., De Witte, H., & De Cuyper, N. (2014). The Job Insecurity Scale: A psychometric evaluation across five European countries. European Journal of Work and Organizational Psychology, 23(3), 364–380. https://doi.org/10.1080/1359432X.2012.745989
Witte, H. De. (1999). Job Insecurity and Psychological Well-being: Review of the Literature and Exploration of Some Unresolved Issues. European Journal of Work and Organizational Psychology, 8(2), 155–177. https://doi.org/10.1080/135943299398302
Yuniaty, S. (2019). Pengaruh Perceived Stress dan Religiusitas terhadap Intensi Bunuh Diri pada Dewasa Awal. [Skripsi, Universitas Airlangga]. https://repository.unair.ac.id/91197/
Hak Cipta (c) 2022 Lintang Elok Dewi Hastuti, Cholicul Hadi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
BRPKM adalah terbitan berkala dengan akses terbuka Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0) sehingga hak cipta tetap berada di tangan penulis.
Dengan lisensi ini, siapapun berhak menggunakan informasi dan melakukan re-distribusi konten yang dimuat dalam jurnal ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial. Hal tersebut dapat dilakukan selama memenuhi dua kondisi, yaitu; (1) anda harus memberikan atribusi dengan mengutip sumber tautan aslinya, dan menyatakan apabila ada perubahan yang dilakukan; dan (2) anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum dapat membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan oleh lisensi ini.
Redaksi jurnal tidak akan meminta penulis untuk melakukan persetujuan transfer hak cipta atas semua naskah yang diterbitkan.