Hubungan antara Stres Akademik dengan Emotional Eating pada Mahasiswa
Unduhan
Penelitian ini berangkat dari fenomena perilaku makan beresiko yang ada di kalangan mahasiswa di Indonesia. Perilaku makan beresiko yang tidak sesuai denga0n kebutuhan tubuh salah satunya adalah emotional eating, yang dipicu oleh emosi negatif seperti stres. Pada mahasiswa, stress akademik sering menjadi penyebab. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara stres akademik dan emotional eating pada mahasiswa. Terdapat 146 mahasiswa berusia 18-22 tahun yang menjadi partisipan pada penelitian ini. Stres akademik diukur menggunakan skala Perceived Sources of Academic Stress sedangkan emotional eating diukur menggunakan sub-skala emotional eating dari Dutch Eating Behavior Questionnaire. Analisis data dilakukan menggunakan metode Spearman's rho dengan bantuan software Jamovi 2.2.5. Hasil analisis menemukan korelasi yang signifikan antara stres akademik dan emotional eating (r = 0,276; p < 0.001). Korelasi bersifat positif yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat stres akademik, semakin tinggi pula tingkat emotional eating.
Bedewy, D., & Gabriel, A. (2015). Examining perceptions of academic stress and its sources among university students: The Perception of Academic Stress Scale. Health Psychology Open, 2(2). https://doi.org/10.1177/2055102915596714
Bell, B. M., Spruijt-Metz, D., Naya, C. H., Lane, C. J., Wen, C. K. F., Davis, J. N., & Weigensberg, M. J. (2021). The mediating role of emotional eating in the relationship between perceived stress and dietary intake quality in Hispanic/Latino adolescents. Eating Behaviors, 42(September 2020), 101537. https://doi.org/10.1016/j.eatbeh.2021.101537
Brand, H. S., & Schoonheim-Klein, M. (2009). Is the OSCE more stressful? Examination anxiety and its consequences in different assessment methods in dental education. European Journal of Dental Education, 13(3). https://doi.org/10.1111/j.1600-0579.2008.00554.x
Gryzela, E., & Ariana, A. D. (2021). Hubungan antara Stres dengan Emotional Eating pada Mahasiswa Perempuan yang sedang Mengerjakan Skripsi. Buletin Riset Psikologi Dan Kesehatan Mental (BRPKM), 1(1), 18–26. https://doi.org/10.20473/brpkm.v1i1.24328
Hsu, T., & Forestell, C. A. (2021). Mindfulness, depression, and emotional eating: The moderating role of nonjudging of inner experience. Appetite, 160(December 2020), 105089. https://doi.org/10.1016/j.appet.2020.105089
Kariv, D., & Heiman, T. . (2005). Task-Oriented versus Emotion-Oriented Coping Strategies: The Case of College Students. College Student Journal, 39(1), 72–85.
Konttinen, H., Haukkala, A., Sarlio-Lähteenkorva, S., Silventoinen, K., & Jousilahti, P. (2009). Eating styles, self-control and obesity indicators. The moderating role of obesity status and dieting history on restrained eating. Appetite, 53(1). https://doi.org/10.1016/j.appet.2009.05.001
Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. Springer
Péneau, S., Ménard, E., Méjean, C., Bellisle, F., & Hercberg, S. (2013). Sex and dieting modify the association between emotional eating and weight status. American Journal of Clinical Nutrition, 97(6). https://doi.org/10.3945/ajcn.112.054916
Rahmawati, W. K. (2016). Efektivitas Teknik Restrukturisasi Kognitif untuk Menangani Stres Akademik Siswa. JKI (Jurnal Konseling Indonesia), 2(1), 15–21.
Ramadhani, N., & Mahmudiono, T. (2021). Academic stress is associated with emotional eating. Media Gizi Indonesia, 16(1), 38–47. https://doi.org/10.20473/mgi.v16i1.38-47
Rubio, D. M., Berg-weger, M., Tebb, S. S., Lee, E. S., & Rauch, S. (2003). Objectifying Content Validity: In Social Work Research. Social Work Research, 27(2), 94–104. https://doi.org/10.1093/swr/27.2.94
Santrock, J. W. (2016). Life-span development. McGraw-Hill Education.
Sung, J., Lee, K., & Song, Y. M. (2009). Relationship of eating behavior to long-term weight change and body mass index: The healthy twin study. Eating and Weight Disorders, 14(2–3), e98–e105. https://doi.org/10.1007/BF03327806
Surjadi, C. (2013). Globalisasi dan Pola Makan Mahasiswa: Studi Kasus di Jakarta. Jurnal Kesehatan, 40(6), 416–421.
Sze, K. Y. P., Lee, E. K. P., Chan, R. H. W., & Kim, J. H. (2021). Prevalence of negative emotional eating and its associated psychosocial factors among urban Chinese undergraduates in Hong Kong: a cross-sectional study. BMC Public Health, 21(1), 1–10. https://doi.org/10.1186/s12889-021-10531-3
Trimawati, T., & Wakhid, A. (2018). Studi Deskriptif Perilaku Emotional Eating Mahasiswa yang Mengerjakan Skripsi di Universitas Ngudi Waluyo Ungaran. Jurnal Smart Keperawatan, 5(1), 52. https://doi.org/10.34310/jskp.v5i1.164
Tsenkova, V., Boylan, J. M., & Ryff, C. (2013). Stress eating and health. Findings from MIDUS, a national study of US adults. Appetite, 69. https://doi.org/10.1016/j.appet.2013.05.020
van Strien, T., Frijters, J. E. R., Bergers, G. P. A., & Defares, P. B. (1986). The Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ) for assessment of restrained, emotional, and external eating behavior. International Journal of Eating Disorders, 5(2), 295–315. https://doi.org/10.1002/1098-108X(198602)5:2<295::AID-EAT2260050209>3.0.CO;2-T
van Strien, T., Konttinen, H., Homberg, J. R., Engels, R. C. M. E., & Winkens, L. H. H. (2016). Emotional eating as a mediator between depression and weight gain. Appetite, 100, 216–224. https://doi.org/10.1016/j.appet.2016.02.034
Wijayanti, A., Margawati, A., & Wijayanti, H. S. (2019). Hubungan Stres, Perilaku Makan, dan Asupan Zat Gizi dengan Status Gizi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir. 8, (1), 1–8. https://doi.org/10.14710/jnc.v8i1.23807
Yilmazturk, N. H., Demir, A., & Celik-Orucu, M. (2022). The Mediator Role of Emotion-Focused Coping on the Relationship Between Perceived Stress and Emotional Eating. Trends in Psychology, 0123456789. https://doi.org/10.1007/s43076-022-00142-1
Hak Cipta (c) 2022 Imam Rizqi Ramadhani, Endah Mastuti

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
BRPKM adalah terbitan berkala dengan akses terbuka Creative Commons Attribution 4.0 International (CC-BY 4.0) sehingga hak cipta tetap berada di tangan penulis.
Dengan lisensi ini, siapapun berhak menggunakan informasi dan melakukan re-distribusi konten yang dimuat dalam jurnal ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial. Hal tersebut dapat dilakukan selama memenuhi dua kondisi, yaitu; (1) anda harus memberikan atribusi dengan mengutip sumber tautan aslinya, dan menyatakan apabila ada perubahan yang dilakukan; dan (2) anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum dapat membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan oleh lisensi ini.
Redaksi jurnal tidak akan meminta penulis untuk melakukan persetujuan transfer hak cipta atas semua naskah yang diterbitkan.