Studi Literatur: Intensi Konsumsi Sugar-Sweetened Beverages Ditinjau dari Prediktor Theory of Planned Behavior

dewasa muda mahasiswa remaja sugar-sweetened beverages theory of planned behavior

Penulis

  • Aphrodita Cahya Buwana
    aphrodita.cahya.buwana-2020@psikologi.unair.ac.id
    Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Indonesia

Unduhan

Indonesia menempati posisi tertinggi ketiga dalam konsumsi sugar-sweetened beverages (SSB) di Asia Tenggara, dengan jumlah 20,23 liter/orang setiap tahunnya. Di Indonesia, SSB dikonsumsi setidaknya sekali dalam satu minggu oleh 62% anak-anak, 72% remaja, dan 61% dewasa. SSB merupakan jenis minuman yang mengandung pemanis berkalori, seperti minuman berkarbonasi (soda), minuman energi, teh manis, sport drink, dan minuman rasa buah. SSB digemari oleh banyak orang karena beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, faktor sosial, serta faktor psikologis. Konsumsi SSB mengandung faktor risiko, baik secara fisik maupun psikologis. Salah satu model dan teori perilaku sehat yang dapat menjelaskan intensi individu pada suatu perilaku, khususnya dalam konteks penelitian ini, yaitu konsumsi SSB pada individu muda adalah Theory of Planned Behavior (TPB). Oleh karena itu, penulis hendak melakukan telaah literatur secara naratif sebelum melakukan penelitian lebih lanjut.