HUBUNGAN USIA BALITA DAN SANITASI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA DI DESA TUMAPEL KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2017
Downloads
ARI is a major killer of toddlers the world, more than AIDS, malaria, and measles combined. In the world, every year estimated more than 2 million toddlers died because of ARI (Unicef/WHO, 2006). This research was an observational study with cross sectional design. The population in this research were children was 50 toddlers. Sampling using cluster random sampling technique. The dependent variable was ARI in toddlers in Tumapel Village, Mojokerto District. The independent variables were toddlers characteristics and the physical sanitary home. The methods used to take primary data were interview with questionnaire, observation, and measurement. While secondary data collection was from the device of Tumapel Village, Dlanggu Public Health Center, and the Health Departemen of Mojokerto. This research used logistic regression with confidence interval 0,05 (α = 5%). The result showed there were 2 variables that had significant correlation with ARI, they were age of toddlers (p=0,013) and the physical sanitary home (p=0,015). The results of temperature and humidity measurement were not correlated, moreover, PM2,5measurement in the respondents' house exceed the limit sets by the Ministry of Health (Permenkes No. 1077 Tahun 2011). The conclusion of this research was age of the toddlers and the physical sanitary home had correlation with ARI. It was recommended to improve toddlers immunity through giving the balance diet and to improve environmental health with closing house ventilation in the day and afternoon so the concentration of PM2,5in the house can be decreased to lower the risk of ARI.
Abbas, P., dan Haryati, A., 2011. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung.
Adelina, B., 2014. Hubungan status imunisasi dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita (1-5 tahun) di Puskesmas Teladan Medan. Medan: Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan. 2013. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Catiyas, E., 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah Kecamatan Gomboong Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Environmental Protection Agency. 2017. EPA's Report on the Environment (ROE) indoor air quality.
Diaz, Y., 2012. Hubungan karakteristik balita dan lingkungan terhadap kasus penyakit ISPA pada balita di Puskesmas Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat. Jakarta: Universitas Esa Unggul.
Dinas Kesehatan. 2015. Data pemeriksaan rumah sehat. Kabupaten Mojokerto.
Fattah, A., 2013. Hubungan umur dan status imunisasi terhadap kasus penyakit ISPA pada balita 0-5 tahun di Puskesmas Barugia Kabupaten Kepulauan Selayar. Riau: Akbid Mutiara Jaya Persada.
Febriyanto, W., Mahfoedz, I., Mulyanti., 2014. Status gizi berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah Kerja Puskesmas Wonosari I Kabupaten Gunungkidul. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. Yogyakarta: STIKES Alma Ata.
Iskandar, A., Tanuwijaya, S., and Yuniarti, L., 2015. Hubungan jenis kelamin dan usia anak satu tahun sampai 5 tahun dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Jurnal. Bandung: Universitas Islam Bandung.
Iswarini, D., 2006. Hubungan antara kondisi fisik rumah, kebersihan rumah, kepadatan penghuni dan pencemaran udara dalam rumah dengan keluhan penyakit ISPA pada balita. Skripsi. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Keman, S., 2005. Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman. Surabaya: Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Lemeshow, S., Hosmer, D.W., Klar, J dan Lwanga, S.K., 1997. Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Jogjakarta: Gajahmada university press.
Nugraheni, M., 2014. Hubungan status gizi dengan kejadian ISPA pada balita di Posyandu Dahlia Desa Tirtonirmolo Kasihan Bantul Yogyakarta. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiah.
Nursalam. 2013. Metode penelitian ilmu keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S., 2010. Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rieneka Cipta.
Peraturan Menteri Kesehatan. 2011. Persyaratan kualitas udara dalam rumah no 1077. Republik Indonesia.
Putri, M. D. A., 2017. Hubungan sanitasi fisik rumah dan PM10 dengan kejadian ISPA pada anak balita di pemukiman sekitar lingkungan industri Desa Tumapel Kabupaten Mojokerto. Skripsi. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Ranantha, R., Mahawati, E., Kriswiharsih, K., 2012. Hubungan antara karakteristik balita dengan kejadian ISPA pada balita Desa Gandon Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
Rasyid, Z., 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia anak balita di RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas STIKes Hang Tuah.
Sudirman. 2003. Faktor lingkungan fisik rumah dan faktor risiko lainnya dengan kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Teluk Pucung Kota Bekasi Tahun 2003. Tesis. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
UNICEF/WHO. 2006. Pneumonia the forgotten killer of children.
Widoyono. 2011. Penyakit tropis: epidemiologi, penularan, pencegahan, dan pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.
Widarani, N. dan Sumasari, N., 2010. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA pada balita. Bali: Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana.
Widia, L., 2017. Hubugan antara status gizi dengan kejadian ISPA pada balita. Jurnal Darul Azhar. Indonesia.
Yusup, A., 2005. Hubungan sanitasi rumah secara fisik dengan kejadian ISPA pada balita. Surabaya: Jurnal Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga.
- The authors agree to transfer the transfer copyright of the article to The Indonesian Journal of Public Health effective if and when the paper is accepted for publication.
- Authors and other parties are bound to the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License for the published articles, legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA), implies that:
- Attribution ” You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- NonCommercial ” You may not use the material for commercial purposes.
- ShareAlike ” If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.