HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PENGETAHUAN TERHADAP PERAWATAN DIRI PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS GRATI TAHUN 2016
Downloads
Indonesia is the country with the third highest number of leprosy with 16131 patients in 2014 in disability prevalence rate of 6,82 per 1 million inhabitants (MoH RI,2014). East Java is the province with the most cases of leprosy in Indonesia (Ministry of Health, 2014). Pasuruan is one of the areas with
high leprosy burden with the number of cases reached 175 cases and 16.57% of them have disabilities level 2 (DHO Pasuruan, 2015). Prevention of disability can be done with self-care measures. Factors that support the successful self-care of leprosy patients including the support of family and knowledge of leprosy patients. The purpose of this study to determine the relationship between family support and knowledge with self-care of lepers. This study using cross sectional study design. The sampling technique using simple random sampling and obtained a sample of 46 people. Data were collected by interview. Data analysis using Pearson correlation test. Showed no relationship between family support
with self-care of leprosy patients with p value of 0.00 < 0.5 with correlation coefficient 0.690. There is a relationship between knowledge and self-care with a 0.00 p value < 0.05 with correlation coefficient 0.691. The need for an optimization program based self-care group families to improve family support,
especially in terms of information support.
Keywords: self-care of leprosy, family support, knowledge
Astutik. E., Kiptiyah. N. 2016. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Perawatan Diri Eks-Penderita Kusta di Unit Pelaksanaan Teknis Rehabilitasi Sosial Eks-Penderita Kusta Ngaget, Tuban, Jawa Timur. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia. vol 1 No.1 hal: 15-21.
Depkes RI. 2007. Profi l Kesehatan Indonesia 2007, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI. 2012. Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Kusta, Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Dinkes Kabupaten Pasuruan. 2016. Sistem Informasi dan Pelaporan Program P2 Kusta Provinsi Jawa Timur (2). Sub Bagian Pengendalian Penyakit Menular.
Dinkes Kabupaten Pasuruan. 2015. Profil Kesehatan Kabupaten Pasuruan. Departemen Kesehatan Kabupaten Pasuruan.
Eldiansyah, E., Wantiah., Siswoyo. 2016. Perbedaan Tingkat Kecacatan Klien Kusta yang Aktif dan tidak Aktif Mengikuti Kegiatan Kelompok Perawatan Diri (KPD) di Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan. Vol. 4 No. 2. Hal: 286–292.
Friedman, M. 2010. Keperawatan Keluarga, Teori dan Praktik. Jakarta: EGC.
Green,W.L. and Kreuter, M. 2005. Health Program Planning an Educational and Ecological Approadh Fourth Edition. New York: McGrew-Hill Companies.
Harahap, M. 2000. Ilmu Penyakit Kulit, Jakarta: Hipokrates.
Keliat, B. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. EGC, Jakarta.
Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia 2014, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Kemenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2014 tentang pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Kemenkes RI. 2015. Ifodatin Kusta 2015, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Kusumadewi, C. 2015. Efektivitas Pendampingan Perawatan Diri Berbasis Keluarga terhadap Kemandirian Perawatan Diri Penderita Cacat Kusta. Skripsi. UNNES.
Lameshow, S., Hosmer, D.W., Klar, J., Lwanga, S.K. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Laoming, K., Umbah, J., Kepel, B. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecacatan Pada Penderita Kusta di Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 4, No. 2. Hal 101-114.
Laili, A.F.N. 2017. Hubungan Akses Pelayanan Kesehatan, Dukungan Keluarga dan Pengetahuan Penderita Kusta dengan Perawatan Diri Penderita Kusta (Studi di Puskesmas Grati Kabupaten Pasuruan Tahun 2016. Skripsi. Universitas Airlangga.
Littik, S., 2008. Hubungan Antara Kepemilikan Asuransi Kesehatan dan Akses Pelayanan Kesehatan di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Magiter Kesehatan Masyarakat. Vol. 3 No. 1 hal: 52–61.
Mahanani. 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perawatan Diri Kusta pada Penderita Kusta di Puskesmas Kunduran Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. 26 The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 12 No. 1, Desember 2016: 13–226
Maslow, A. 2003. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: Midas Surya Grafi ndo.
Mubarok. 2006. Buku Ajar Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: CV Sagung Seto.
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ogbeiwi, Ol,. 2005. Progress towards the Elimination of Leprosy in Nigeria: a review of the role of policy Implementation and operational factors. Leprosy Review, Volume 76 (1): 65–76.
Pribadi, DW. Perbedaan Aktivitas Perawatan Diri Klien Kusta yang Aktif dan Tidak Aktif Mengikuti Kelompok Perawatan Diri di Kabupaten Jember. Jember: Skripsi. Lembaga Penelitian Universitas Jember; 2013.
Setiadi. 2008. Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Soedarjatmi.S., Istiarti.T., Widagdo, L. 2009. Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Persepsi Penderita terhadap Stigma Penyakit Kusta. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. Vol4 no 1. Hal. 18–24.
Solikhah. A, 2016. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kusta (Leprosy) dengan Perawatan Diri Pada Penderita Kusta di Wilayah Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Susanto, N. 2006. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kecacatan Penderita Kusta, Tesis. Universitas Gadjah Mada.
Tamsuri, A. 2010. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Penularan Penyakit Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjunganom. Kabupaten Nganjuk. Jurnal AKP Vol 1 No 1 Hal: 8-12.
WHO. 2016. Global Leprocy Update 2015: Time for action, accountability and Inclusion no. 35. Hal. 405–420.
Witama, A. 2014. Karakteristik Penderita Kusta dengan Kecacatan Derajat 2 di RS Kusta Alverno Singkawang Tahun 2010–2013. Skripsi. Universitas Tanjungpura.
Wibowo, E. Semakin Tinggi Pengetahuan Tentang Penyakit Kusta Semakin Baik Perilaku Personal Hygyene Penderita Kusta di Puskesmas Padas. Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta.: 99–104. ISBN: 978-602-73865-4-9.
Wulandari, L., Suwardani, D., Firmawati, A. 2011. Efektivitas pelatihan perawatan diri terhadap dukungan emosional dan instrumental keluarga penderita kusta. Jurnal Keperawatan Soedirman. Volume 6 No. 2. 62–71.
Zakiyyah, N., Budiono, I., Zainafree, I. 2015. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan minum obat penderita kusta
- The authors agree to transfer the transfer copyright of the article to The Indonesian Journal of Public Health effective if and when the paper is accepted for publication.
- Authors and other parties are bound to the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License for the published articles, legal formal aspect of journal publication accessibility refers to Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA), implies that:
- Attribution ” You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- NonCommercial ” You may not use the material for commercial purposes.
- ShareAlike ” If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.