Aktivitas Gel Fraksi Etil Asetat dari Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar Untuk Pengobatan Luka Bakar
Downloads
Pendahuluan: Luka bakar merupakan peristiwa hilangnya jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas. Penggunaan bahan alam sebagai pengobatan luka bakar menggantikan penggunaan obat dengan bahan sintetis yang dapat memberikan efek samping. Bahan alam yang memiliki aktivitas sebagai pengobatan luka bakar salah satunya adalah daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Tujuan: Penelitian ini berfokus pada penggunaan fraksi etil asetat dari ektrak etanol daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) sebagai alternatif dalam pengobatan luka bakar. Metode: Ekstraksi senyawa dalam daun ubi jalar menggunakan etanol 70% dan difraksinasi menggunakan pelarut etil asetat. Fraksi etil asetat daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) diidentifikasi untuk melihat senyawa metabolit sekunder. Fraksi etil asetat daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) diformulasi dalam bentuk gel dengan konsentrasi 1%, 2% dan 3%. Uji luka bakar menggunakan hewan uji tikus galur wistar jantan yang telah diberikan perlakuan luka bakar derajat 2. Pembuatan luka bakar menggunakan logam berdiameter 2 cm yang dipanaskan pada api bunsen. Pengamatan luka bakar dilakukan setiap 3 hari sekali dengan mengukur diameter luka bakar. Penurunan luka bakar diolah menggunakan Uji One Way Anova dan dibuat grafik penurunan luka bakar. Hasil: Hasil analisa statistik dengan menggunakan Uji One Way Anova menunjukkan nilai p > 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan signifikan secara statistik. Namun, secara kualitatif menunjukkan trend penurunan luka bakar, grafik tertinggi diperoleh pada pemberian F2 dengan konsentrasi fraksi etil asetat daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) 2%. Kesimpulan: Fraksi etil asetat daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) memberikan aktivitas pengobatan luka bakar.
Baud, S. G., Meiske, S. S. & Harry, S.J. K. (2014). Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Batang Tanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli L.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Jurnal Ilmiah Sains; 14; 106-112.
Cahyaningsih, N. (2018). Formulasi dan Evaluasi Sediaan Gel Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC.) dengan Basis HPMC Sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Skripsi; Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Draelos, Z. D. & Lauren, A. T. (2006). Cosmetic Formulation of Skin Care Products. New York: Taylor and Francis Group.
Farida, R., Mimi, A. & Nurwani, P.A. (2011). Formulasi Krim Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar (Ipomoeae batatas L.) untuk Pengobatan Luka Bakar.Scientia; 1; 21-26.
Fithriyah, N., Arifin, S. & Santi, E. (2013). Lumatan Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Lama Penyembuhan Luka Bakar Derajar II pada Kelinci (Cavia cobaya). Dunia Keperawatan; 1; 24-31.
Ghofroh, A. A. (2017). Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Kitolod (Isotoma longiflora) terhadap Percepatan Penyembuhan Luka Bakar (Combustio) Derajat II pada Mencit (Mus musculus). Skripsi; Jurusan Farmasi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Lestia, A. & Marline, A. B. (2018). Review Article: Tanaman Obat yang Memiliki Aktivitas Terhadap Luka Bakar. Farmaka; 6; 51-59.
Muthmaina, I., Sri, H. & Maifitrianti, W. S. (2017). Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar Fraksi dari Ekstrak Etanol 70% Daun Pepaya (Carica papaya L.) pada Tikus. Farmasains; 4; 39-46.
Nafisah, M., Suyatno, T. & Nurul. (2014). Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Heksan, Kloroform dan Metanol dari Tanaman Patikan Kebo (Euphorbiae hirtae). Prosiding; Seminar Nasional Kimia Universitas Negeri Surabaya.
Panji, G. P. (2017). Formulasi dan Uji Kualitas Fisik Sediaan Gel Getah Jarak (Jatropha curcas). Skripsi; Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.
Rahim, F. M., Aria N. P. & Aji. (2011). Formulasi Krim Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Untuk Pengobatan Luka Bakar. Scientia Journal; 1; 21-26.
Suhada, M., Farhandika, P. & Gathut, P. (2019). Hubungan Antara Tingkat Kepatuhan Perawat Terhadap SOP (Standar Operasional Prosedur) Perawatan Luka Dengan Proses Penyembuhan Luka Pasien Pascabedah di RSUD dr. H. Andi. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah; 4; 127-135.
Sulistyawati, R., Laela, H. N., Sholihatil, H., Ahmad, M. & Mustofa. (2016). Standarisasi Kualitas Fraksi Etil Asetat Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences; 1; 30-35.
Ulfa, M., Wahyu, H. & Prcilya, N. M. (2016). Formulasi Gel Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) sebagai Anti Inflamasi Topikal Pada Tikus (Rattus novergicus). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences; 1; 30-35.
Widjaya, A. (2012). Uji Antifertilisasi Ekstrak Etanol 70% Biji Delima (Punica granatum L.) Pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo. Skripsi; Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Yulita, L. D. (2018). Perbedaan Kecepatan Pemyembuhan Luka Bakar Derajat II Antara Pemberian Topikal Ekstrak Sel Punca Mesenkimal Wharton's Jelly Tali Pusat Manusia dengan Gel Bioplacenton Pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Galur Sprague dawley. Skripsi; Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Bandar Lampung.
1. The copyright of this journal belongs to the Editorial Board and Journal Manager with the author's knowledge, while the moral right of the publication belong to the author.
2. The formal legal aspect of journal publication accessibility refers to the Creative Commons Attribution-Non-Commercial-Share Alike (CC BY-NC-SA), which implies that the publication can be used for non-commercial purposes in its original form.
3. Every publication (print/electronic) is open access for educational, research, and library purposes. In addition to the objectives mentioned above, the editorial board is not responsible for copyright infringement